Dunia hanyalah sarana. Maka, sikapilah dengan bijak dan adil. Jangan berlebihan; baik dalam menjauhi atau mengumpulkan dan menumpuknya. Sikap pertengahan dalam menyikapi dunia adalah satu di antara banyaknya kunci keselamatan seseorang di dunia dan akhirat.
Berlebihan dalam menghindari dunia akan menjadikan seseorang lemah secara materi, mudah meminta-meminta, tidak dihormati, diacuhkan dari pergaulan, bahkan bisa menjadi sebab menggadaikan iman dengan makanan atau piranti dunia lainnya yang remeh dan tidak berharga.
Alhasil, golongan ini nampak zuhud, padahal sebenarnya dunia yang menjauhi mereka sebab tak piawai dalam mengupayakan sebab-sebab kepemilikan dan bagaimana cara mendapatkan serta memanfaatkannya bagi kemaslahatan orang banyak. Kronisnya, kaum muslimin akan menjadi generasi lemah sebab mudah diperdaya dan memiliki ketergantungan yang tinggi kepada pihak asing yang mampu secara materi.
Sementara itu, berlebihan dalam mengumpulkannya pun berdampak sangat buruk bagi diri dan agama. Bermula dari dalih ‘harus kaya’, lalu diikuti ambisius, sangat berhajat dengan kepemilikan harta dan asset, hingga menghalalkan segala cara demi terkumpulkanya target sekian-sekian.
Mereka adalah golongan yang berewah-megah, menumpuk kekayaan lantaran nafsu, dan abai terhadap kewajiban dan hak harta. Jangankan yang wajib dalam bentuk zakat, bahkan yang sunnah pun ditinggalkan dengan dalih, “Enak benar minta-minta sedekah? Dikira cari duit gampang?”
Maka di golongan kedua ini, ada nama Qarun yang abadi dalam catatan gila harta. Kekayaan yang seharusnya bisa dimanfaatkan sebagaimana Nabi Sulaiman maupun Daud ‘Alaihimus salam, justru menjerumuskannya dalam siksa di dunia sebelum azab abadi di dalam kubur dan neraka.
Karenanya, kaum muslimin harus mewaspadai segala macam bisikan dari setan terkait harta. Apalagi harta menjadi salah satu fitnah yang besar bersama dengan wanita, jabatan, dan nasab. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam juga mengingatkan, bahwa harta terlihat hijau dan manis, sehingga banyak orang yang mengerubunginya.
“Sesungguhnya harta benda terlihat hijau dan manis. Siapa yang memungutnya dengan cara yang baik, maka ia akan diberkahi. Sedangkan yang meraupnya dengan berlebihan, niscaya ia tidak akan diberkahi.” Perumpaaannya, sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim ini, “Seperti orang yang makan, tapi tidak pernah kenyang.”
Maka yang terbaik, manfaatkan harta di jalan takwa. Dan, tetaplah bertakwa meski tak dikurniai perbendaharaan dunia yang sementara ini. [Pirman]
sumber: kisahikmah.com
www.rumahzakat.org
#RZInspirasi #SharingHappiness #Zakat #Sedekah #Sharing #Happiness #Berbagi #Donasi #DonasiOnline
TAK PERLU MENUNGGU PENSIUN UNTUK BERWAKAF
Anda masih muda dan punya tabungan lebih?
Adakah keinginan untuk berinvestasi?
Ingin beramal, yang amalannya bisa berlaku dunia akhirat?
WAKAF adalah jawabannya.
Investasi yang bisa dinikmati di dunia dan di akhirat.
Investasi yang tidak perlu menunggu pensiun.
Berikut syarat orang yang berwakaf (wakif) ?
1. Orang yang berwakaf ini mestilah memiliki secara penuh harta itu, artinya dia merdeka untuk mewakafkan harta itu kepada sesiapa yang ia kehendaki.
2. Dia mestilah orang yang berakal, tak sah wakaf orang bodoh, orang gila, atau orang yang sedang mabuk.
3. Dia mestilah baligh.
4. Dia mestilah orang yang mampu bertindak secara hukum (rasyid)
Apakah kriteria diatas mencerminkan anda?
Tunggu apalagi segera tunaikan wakaf terbaik anda.
Link wakaf ada di bio @gelombangwakaf.id
--------------------------------
Gelombang wakaf, gerakan kebaikan bagian dari Rumah Zakat dan Rumah Wakaf
www.gelombangwakaf.id
#RumahZakat #Wakaf #PrinsipWakaf #TanyaWakaf #SemuaBisaWakaf #Wakaf #WakafProduktif #AyoWakaf #MillenialsWakaf #PilarEkonomiUmat #Indonesia #IndonesiaBerdaya #Wakafuntukumat
Terima kasih untuk semua Relawan Kemanusiaan dan Relawan Inspirasi atas kontribusinya selama ini telah selalu berusaha dan berjuang untuk membahagiakan sesama. Semoga segala bentuk aksi yang telah dilakukan menjadi amal sholeh dan semoga Allah selalu menaungi dimanapun para relawan bertugas.
Tidak ada orang-orang yang hebat kecuali mereka yang memiliki pengabdian besar pada kemanusiaan.
Selamat berjuang para relawan Indonesia.
#RumahZakat #HariRelawanSedunia #VolunteerDay #RelawanNusantara #RelawanInspirasi
Ini dia 7 Dampak negatif Cinta Dunia:
1. Mencintai dunia berarti mengagungkan dunia, padahal ia sangat hina di mata Allâh. Termasuk dosa yang paling besar adalah mengagungkan sesuatu yang direndahkan oleh Allâh Azza wa Jalla.
2. Allâh mengutuk, memurkai, dan membenci dunia, kecuali yang ditujukan kepada-Nya. Karena itu, siapa yang mencintai apa yang dikutuk, dimurkai, dan dibenci Allâh maka ia akan berhadapan dengan kutukan, murka, dan kebencian-Nya.
3. Mencintai dunia berarti menjadikan dunia sebagai tujuan dan menjadikan amal dan ciptaan Allâh yang seharusnya menjadi sarana menuju Allâh Azza wa Jalla dan negeri akhirat berubah arah menjadi mengejar kepentingan dunia. Di sini ada dua persoalan: (1) menjadikan wasilah (sarana) sebagai tujuan, (2) menjadikan amal akhirat sebagai alat untuk menggapai dunia.
Ini merupakan keburukan dari semua sisi. Juga berarti membalik sesuatu pada posisi yang benar-benar terbalik. Ini sesuai sekali dengan firman Allâh Azza wa Jalla :
مَنْ كَانَ ÙŠÙرÙيد٠الْØَيَاةَ الدّÙنْيَا وَزÙينَتَهَا Ù†ÙÙˆÙŽÙّ٠إÙلَيْهÙمْ أَعْمَالَهÙمْ ÙÙيهَا ÙˆÙŽÙ‡Ùمْ ÙÙيهَا لَا ÙŠÙبْخَسÙونَ﴿١٥﴾أÙولَٰئÙÙƒÙŽ الَّذÙينَ لَيْسَ Ù„ÙŽÙ‡Ùمْ ÙÙÙŠ الْآخÙرَة٠إÙلَّا النَّار٠ۖ ÙˆÙŽØَبÙØ·ÙŽ مَا صَنَعÙوا ÙÙيهَا وَبَاطÙÙ„ÙŒ مَا كَانÙوا يَعْمَلÙونَ
Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh balasan di akhirat kecuali neraka. Dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” [Hûd/11: 15-16]
4. Mencintai dunia membuat manusia tidak sempat melakukan sesuatu yang bermanfaat baginya di akhirat, akibat dari kesibukannya dengan dunia dan kesukaannya.
5. Cinta dunia menjadikan dunia sebagai cita-cita terbesar manusia. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ كَانَت٠الدّÙنْيَا هَمَّه٠، Ùَرَّقَ الله٠عَلَيْه٠أَمْرَه٠، وَجَعَلَ Ùَقْرَه٠بَيْنَ عَيْنَيْه٠، وَلَمْ يَأْتÙÙ‡Ù Ù…ÙÙ†ÙŽ الدّÙنْيَا Ø¥Ùلَّا مَا ÙƒÙتÙبَ لَـه٠، وَمَنْ كَانَت٠الْآخÙرَة٠نÙيَّـتَه٠، جَمَعَ الله٠لَه٠أَمْرَه٠، وَجَعَلَ غÙنَاه٠ÙÙـيْ قَلْبÙÙ‡Ù ØŒ وَأَتَـتْه٠الدّÙنْـيَا ÙˆÙŽÙ‡Ùـيَ رَاغÙمَـةٌ.
Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allâh akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia mendapat dunia menurut apa yang telah ditetapkan baginya. Dan barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allâh akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina.
6. Pecinta dunia adalah orang yang paling banyak tersiksa. Ia tersiksa dalam tiga keadaan. Ia tersiksa di dunia saat bekerja keras untuk mendapatkannya, dan berebut dengan sesama pecinta dunia. Dia tersiksa di alam barzakh (kubur) dan tersiksa pada hari Kiamat.
7. Penggila harta dan pecinta dunia yang lebih mengutamakan dunia daripada akhirat adalah orang yang paling bodoh. Sebab, ia lebih mengutamakan khayalan daripada kenyataan, lebih mengutamakan mimpi daripada kenyataan, lebih mengutamakan bayang-bayang yang segera hilang daripada kenikmatan yang kekal, lebih mengutamakan rumah yang segera binasa dan menukar kehidupan yang abadi nan nyaman dengan kehidupan yang tidak lebih dari sekedar mimpi atau bayang-bayang yang akan sirna dalam waktu singkat. Sesungguhnya orang yang cerdas tidak akan tertipu dengan hal-hal semacam itu.
Sumber : jalandakwahbersama.wordpre
#RZInspirasi #RumahZakat #Zakat #Infak #Sedekah #Wakaf #DonasiOnline
Setelah aktif sebagai Desa Berdaya, Desa Binjai Serbangan langsung mendirikan Rumah Quran dan telah meraih prestasi Juara II di Lomba Takbiran tingkat Kecamatan. Dengan penerima manfaat program pendidkan yang terbanyak berjumlah 120, masa depan desa terlihat cerah karena masa depan 100 persen ada di tangan anak anak.
Alhamdulillah, terima kasih sahabat atas kebersamaannya selama ini. Mari Berdayakan Indonesia Bersama Rumah Zakat.
Informasi selengkapnya tentang desa berdaya : www.desaberdaya.id
#DesaBerdaya #Pemberdayaan #SayaBerdaya #RumahZakat #Zakat #Infak #Sedekah #RagamPemberdayaan #BinjaiSerbangan #Asahan #Sumut #EkonomiBerdaya #IndonesiaBerdaya #Indonesia1WGI
Keterbatasan fisik tidak akan pernah membatasi kreativitas dan prestasi seseorang. Setiap pribadi memiliki kelebihan yang luar biasa, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik.
3 Desember sebagai peringatan Hari Disabilitas Internasional yang diresmikan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada tahun 1992.
Hraapannya, dalam setiap perungatan Hari Disabilitas Internasional ini mampu meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap disabilitas, menghilangkan stigma terhadap penyandang disabilitas, memberikan dukungan untuk meningkatkan kemampuan serta kesejahteraan difabel.
Sahabat mari kita dukung teman-teman kita yang difabel untuk mendapatkan hak haknya.
Selamat Hari Disabilitas Internasional
03 Desember 2019
Mari bergerak lampaui keterbatasan
dan tunjukkan prestasi dengan semangat yang tinggi
www.rumahzakat.org
#RumahZakat #HariDisabilitas #SaveDifabel #LampauiKeterbatasan #Disabilitas #HariDisabilitasInternasio
Allah swt berfirman,
“Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain.” (QS.al-Hujurat:12)
Setelah larangan untuk mencari kesalahan orang lain, Islam juga melarang untuk menceritakan rahasia atau aib seseorang kepada manusia. Pada ayat yang sama Allah berfirman,
“Dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain.” (QS.al-Hujurat:12)
Dari dua kalimat yang terangkum dalam satu ayat yang sama ini, dapat kita simpulkan bahwa dasar ajaran Islam adalah menjaga rahasia dan kehormatan orang lain. Sesama muslim harus saling menjaga harga diri dan kehormatan saudaranya.
Namun sayang, hari ini sungguh berbeda. Sesama kaum muslimin saling menghujat dan menyalahkan. Perbedaan digunakan sebagai ajang saling kafir mengkafirkan. Padahal Rasulullah saw bersabda,
“Wahai orang-orang yang masuk Islam dengan Lisannya namun keimanan belum merasuki hatinya, janganlah kalian mencela kaum muslimin dan janganlah mencari-cari aib mereka.”
Mari kita jaga kehormatan dan kemuliaan saudara kita sesama muslim. Hindari kebiasaan untuk saling mencela dan menyalahkan, karena hal itulah yang menyebabkan retaknya persatuan.
Semoga Allah memberi kita taufik untuk dapat saling menghormati dan menjaga kehormatan kaum muslimin.
Sumber : khazanahalquran.com
www.rumahzakat.org
#RZInspirasi #HappyEnergy #Happy #Energy #RumahZakat #SharingHappiness #Zakat #Sedekah #Sharing #Happiness #Berbagi #Donasi #DonasiOnline
Tangerang (24/11). Dalam memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia, Relawan Rumah Zakat bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perikanan Kab. Tangerang, FKP PDAM Tirta Kerta Raharja, Pemuda dan Karang Taruna Desa Ketapang, Kec. Mauk. mengadakan kegiatan "Indonesia Menanam”.
Sekitar 1.510 bibit pohon ditanam bersama-sama, terdiri dari 1.500 pohon mangrove dan 10 pohon butun. Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB, juga mengikutsertakan semua tim support dan para donatur yang terlihat dengan sangat antusias selama proses penanaman tersebut berlangsung.
Abil Putra, sebagai ketua pemuda Karang Taruna Desa Ketapang mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi teman-teman Relawan Rumah Zakat, dan semua pihak atas kegiatan penghijauan yang di lakukan di daerahnya.
Ia pun berharap, hal positif ini kedepannya akan terus dikampanyekan, agar masyarakat menyadari bahwa menanam pohon adalah sama dengan menanam masa depan yang lebih baik.
Ibu Ruy, mewakili donatur mengungkapkan rasa terima kasihnya.
.
" Terima kasih, karena sudah dilibatkan untuk bisa menanam pohon, kegiatan ini seru, walau hanya ikut sebentar, tapi merasakan terjun langsung dalam air dan lumpur untuk menanam pohon. Semoga pohon-pohon ini bisa tumbuh dan Bismillah kita niatkan semoga menjadi tabungan kita di akhirat nanti”, ungkap Ibu Ruy saat ditemui di lokasi kegiatan.
#RumahZakat #HariMenanamPohon #Pohon #MenanamPohon #Reboisasi #AksiPeduli #AksiKemanusiaan #GoGreen #SelamatkanBumi #SelamatkanPohon #SayangiBumi #SayaBerdaya #Pemberdayaan #DesaBerdaya #Bantuan #BerdayaDenganZakat #ZakatKita #ZakatBerdaya #IndonesiaBer aya #Indonesia1WGI #DariDesaMembangunNegeri
Bukan sembarang minat, karena balasan dari wakaf masjid adalah dibangunkannya rumah di surga. Seperti yang disampaikan dalam hadits dibawah ini :
“Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah)
Yuk sahabat, jangan ragu untuk mewakafkan harta terbaikmu!
Link wakaf ada di bio gelombang wakaf
--------------------------
@gelombangwakaf.id gerakan kebaikan bagian dari Rumah Zakat dan Rumah Wakaf
www.gelombangwakaf.id
#wakaf #masjid #wakafmasjid #rumahAllah #sedekah #sedekahjariyah #amal #amaljariyah #hartadibawamati #semuabisawakaf #semuabisawakaf #istanadisurga #bangunistanadisurga #surga #heaven #gelombangwakaf #rumahzakat
RAGAM PEMBERDAYAAN DI DESA BERDAYA BANJARANYAR
Desa Berdaya Banjaranyar terletak di Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Desa Banjaranyar aktif sebagai Desa Berdaya sejak 24 Juli 2017, didampingi oleh Miskatun Nuroniah sebagai Fasilitator.
Desa Banjaranyar mempunyai beberapa transformasi setelah menjadi Desa Berdaya. Pembentukan Rumah Cerdas Al Fatih yaitu Bimbel dan Taman baca mengisi waktu luang anak anak dan mengajak warga untuk menuntut ilmu dengan membaca buku. Di tahun 2018, Aktivasi Posyandu Balita di daerah pelosok membentuk balita tangguh.
Pembentukan kelompok Peternak Berdaya dan pendirian Masyarakat Ekonomi Mandiri (MAEM) beri masyarakat warga kesempatan meningkat ekonomi dan memberi masa depan desa yang lebih cerah!
Alhamdulillah, terima kasih sahabat atas kebersamaannya selama ini. Mari Berdayakan Indonesia Bersama Rumah Zakat.
Informasi selengkapnya tentang desa berdaya : www.desaberdaya.id
#DesaBerdaya #Pemberdayaan #SayaBerdaya #RumahZakat #Zakat #Infak #Sedekah #RagamPemberdayaan #Desa #Banjaranyar #Tegal #EkonomiBerdaya #IndonesiaBerdaya #Indonesia1WGI
Sabar adalah pilar kebahagiaan seorang hamba. Dengan kesabaran itulah seorang hamba akan terjaga dari kemaksiatan, konsisten menjalankan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Kedudukan sabar dalam iman laksana kepala bagi seluruh tubuh. Apabila kepala sudah terpotong maka tidak ada lagi kehidupan di dalam tubuh”.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Sabar adalah meneguhkan diri dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, menahannya dari perbuatan maksiat kepada Allah, serta menjaganya dari perasaan dan sikap marah dalam menghadapi takdir Allah….”
Macam-Macam Sabar
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Sabar itu terbagi menjadi tiga macam:
Bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah
Bersabar untuk tidak melakukan hal-hal yang diharamkan Allah
Bersabar dalam menghadapi takdir-takdir Allah yang dialaminya, berupa berbagai hal yang menyakitkan dan gangguan yang timbul di luar kekuasaan manusia ataupun yang berasal dari orang lain
Sebab Meraih Kemuliaan
Sabar adalah sebab untuk bisa mendapatkan berbagai kebaikan dan menolak berbagai keburukan. Hal ini sebagaimana diisyaratkan oleh firman Allah ta’ala, “Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat.” (QS. Al Baqarah [2]: 45). “Mintalah pertolongan kepada Allah dengan bekal sabar dan shalat ...”.
Begitu pula sabar menjadi sebab hamba bisa meraih kenikmatan abadi yaitu surga. Allah ta’ala berfirman kepada penduduk surga, “Keselamatan atas kalian berkat kesabaran kalian.” (QS. Ar Ra’d [13] : 24).
Allah juga berfirman, “Mereka itulah orang-orang yang dibalas dengan kedudukan-kedudukan tinggi (di surga) dengan sebab kesabaran mereka.” (QS. Al Furqaan [25] : 75).
Selain itu Allah pun menjadikan sabar dan yakin sebagai sebab untuk mencapai kedudukan tertinggi yaitu kepemimpinan dalam hal agama. Dalilnya adalah firman Allah ta’ala, “Dan Kami menjadikan di antara mereka (Bani Isra’il) para pemimpin yang memberikan petunjuk dengan titah Kami, karena mereka mau bersabar dan meyakini ayat-ayat Kami.” (QS. As Sajdah [32]: 24)
Sabar Dalam Menuntut Ilmu
Yahya bin Abi Katsir mengatakan, “Ilmu itu tidak akan didapatkan dengan banyak mengistirahatkan badan”, sebagaimana tercantum dalam shahih Imam Muslim. Terkadang seseorang harus menerima gangguan dari orang-orang yang terdekat darinya, apalagi orang lain yang hubungannya jauh darinya, hanya karena kegiatannya menuntut ilmu. Tidak ada yang bisa bertahan kecuali orang-orang yang mendapatkan anugerah ketegaran dari Allah.”
Sabar Dalam Mengamalkan Ilmu
Syaikh Nu’man mengatakan, “Dan orang yang ingin beramal dengan ilmunya juga harus bersabar dalam menghadapi gangguan yang ada di hadapannya. Apabila dia melaksanakan ibadah kepada Allah menuruti syari’at yang diajarkan Rasulullah niscaya akan ada ahlul bida’ wal ahwaa’ yang menghalangi di hadapannya, demikian pula orang-orang bodoh yang tidak kenal agama kecuali ajaran warisan nenek moyang mereka. Sehingga gangguan berupa ucapan harus diterimanya, dan terkadang berbentuk gangguan fisik, bahkan terkadang dengan kedua-keduanya. Dan kita sekarang ini berada di zaman di mana orang yang berpegang teguh dengan agamanya seperti orang yang sedang menggenggam bara api, maka cukuplah Allah sebagai penolong bagi kita, Dialah sebaik-baik penolong”.
Sabar Dalam Berdakwah
Syaikh Nu’man mengatakan, “Begitu pula orang yang berdakwah mengajak kepada agama Allah harus bersabar menghadapi gangguan yang timbul karena sebab dakwahnya, karena di saat itu dia tengah menempati posisi sebagaimana para Rasul. Waraqah bin Naufal mengatakan kepada Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidaklah ada seorang pun yang datang dengan membawa ajaran sebagaimana yang kamu bawa melainkan pasti akan disakiti orang.”
Sabar dan Kemenangan
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Allah ta’ala berfirman kepada Nabi-Nya, “Dan sungguh telah didustakan para Rasul sebelummu, maka mereka pun bersabar menghadapi pendustaan terhadap mereka dan mereka juga disakiti sampai tibalah pertolongan Kami.” (QS. Al An’aam [6]: 34).
Semakin besar gangguan yang diterima niscaya semakin dekat pula datangnya kemenangan. Dan bukanlah pertolongan/kemenangan itu terbatas hanya pada saat seseorang (da’i) masih hidup saja sehingga dia bisa menyaksikan buah dakwahnya terwujud. Akan tetapi yang dimaksud pertolongan itu terkadang muncul di saat sesudah kematiannya. Yaitu ketika Allah menundukkan hati-hati umat manusia sehingga menerima dakwahnya serta berpegang teguh dengannya. Sesungguhnya hal itu termasuk pertolongan yang didapatkan oleh da’i ini meskipun dia sudah mati.
Maka wajib bagi para da’i untuk bersabar dalam melancarkan dakwahnya dan tetap konsisten dalam menjalankannya. Hendaknya dia bersabar dalam menjalani agama Allah yang sedang didakwahkannya dan juga hendaknya dia bersabar dalam menghadapi rintangan dan gangguan yang menghalangi dakwahnya. Lihatlah para Rasul shalawatullaahi wa salaamuhu ‘alaihim. Mereka juga disakiti dengan ucapan dan perbuatan sekaligus.
Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Demikianlah, tidaklah ada seorang Rasul pun yang datang sebelum mereka melainkan mereka (kaumnya) mengatakan, ‘Dia adalah tukang sihir atau orang gila’.” (QS. Adz Dzariyaat [51]: 52). Begitu juga Allah ‘azza wa jalla berfirman, “Dan demikianlah Kami menjadikan bagi setiap Nabi ada musuh yang berasal dari kalangan orang-orang pendosa.” (QS. Al Furqaan [25]: 31). Namun, hendaknya para da’i tabah dan bersabar dalam menghadapi itu semua…”
Sabar di atas Islam
Ingatlah bagaimana kisah Bilal bin Rabah radhiyallahu ‘anhu yang tetap berpegang teguh dengan Islam meskipun harus merasakan siksaan ditindih batu besar oleh majikannya di atas padang pasir yang panas. Ingatlah bagaimana siksaan tidak berperikemanusiaan yang dialami oleh Ammar bin Yasir dan keluarganya. Ibunya Sumayyah disiksa dengan cara yang sangat keji sehingga mati sebagai muslimah pertama yang syahid di jalan Allah.
Lihatlah keteguhan Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu yang dipaksa oleh ibunya untuk meninggalkan Islam sampai-sampai ibunya bersumpah mogok makan dan minum bahkan tidak mau mengajaknya bicara sampai mati. Namun dengan tegas Sa’ad bin Abi Waqqash mengatakan, “Wahai Ibu, demi Allah, andaikata ibu memiliki seratus nyawa kemudian satu persatu keluar, sedetikpun ananda tidak akan meninggalkan agama ini…” Inilah akidah, inilah kekuatan iman, yang sanggup bertahan dan kokoh menjulang walaupun diterpa oleh berbagai badai dan topan kehidupan.
Mereka disakiti, diperangi, didustakan, dituduh yang bukan-bukan, bahkan ada juga yang dikucilkan. Ada yang tertimpa kemiskinan harta, bahkan ada juga yang sampai meninggal di dalam penjara, namun sama sekali itu semua tidaklah menggoyahkan pilar keimanan mereka.
Ingatlah firman Allah ta’ala yang artinya, “Dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan sebagai seorang muslim.” (QS. Ali ‘Imran [3] : 102).
Disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ketahuilah, sesungguhnya datangnya kemenangan itu bersama dengan kesabaran. Bersama kesempitan pasti akan ada jalan keluar. Bersama kesusahan pasti akan ada kemudahan.” (HR. Abdu bin Humaid)
#RZMuhasabah #SharingHappiness #Zakat #Infaq #Sedekah #Berbagi #Sharing #DonasiOnline
KENAPA HARUS MEMBAYAR ZAKAT?
Zakat merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim. Terutama bagi seorang Muslim yang hartanya telah mencapai nishab. Dan tentu saja, jika kewajiban membayar pajak tidak dilaksanakan, maka kita sendiri yang menanggung resikonya.
Pada masa kekhalifahan dulu, khususnya pada zaman Abu Bakar Ash-Shiddiq, ia mengumpulkan orang-orang yang enggan membayar zakat. Bahkan, ia rela ‘menertibkan’ mereka agar sadar dengan tanggung jawab menunaikan zakat.
Sungguh luar biasa tegasnya untuk memberantas ketidakpatuhan seorang hamba Allah terhadap perintah-Nya. Memangnya, mengapa kita harus membayar zakat? Apa untungnya buat kita?
Di balik perintah ada anugerah. Begitu pula dengan perintah membayar zakat. Ada hikmah di balik perintah ini. Apakah itu?
1. Membersihkan jiwa manusia dari kotoran kikir, keburukan dan kerakusan.
2. Membantu orang-orang miskin dan menutup kebutuhan orang-orang yang berada dalam kesulitan dan penderitaan.
3. Menegakkan kemaslahatan-kemaslahatan umum di mana pekerjaan dan kebidupan sangat terkait dengannya.
4. Membatasi pembengkakan kekayaan di tangan orang-orang kaya dan pada pedagang, agar harta tidak menyebar di kalangan tertentu, atau hanya di kalangan orang-orang kaya saja.
Subhanallah, begitu indah jika kita mau berzakat. Selain itu, juga maslahat bagi orang lain.
Jadi, masih enggankah untuk berzakat?
Sumber: Ensiklopedi Muslim Minhajul Muslim, Abu Bakar Jabir Al-Jazairi
Transfer Zakat:
BNI Syariah 155 555 5589
Muamalat 1010082208
Link Zakat Online: https://www.rumahzakat.org/donasi/#zakat-penghasilan
#SaatnyaZakat #SayaBerdaya #RumahZakat #DonasiOnline #Donasi