Service Corner

Gambar Tidak Tersedia

BANTU KORBAN TERDAMPAK BENCANA MELALUI LINKAJA

Indonesia kembali berduka, bencana terus menerus terjadi, Erupsi Gunung Berapi hingga Banjir Bandang melanda sejumlah kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat dan beberapa wilayah lainnya di Nusantara.

Bencana tersebut menyebabkan puluhan ribu warga mengungsi dan terjadi kerusakan sektor pemukiman, pertanian, perikanan serta fasilitas umum.
.
Di masa darurat bencana ini warga terdampak sangat membutuhkan bantuan diantaranya Evakuasi, Logistik; makanan, obat-obatan, selimut, tenda darurat hingga pelayanan medis
.
Campur tangan dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk membantu mereka di lokasi bencana
.
Mari bantu warga terdampak bencana dengan berdonasi melalui @LinkAja
.
Caranya
1.Buka aplikasi LinkAja
a. Pilih menu 'LinkAja Berbagi"
b. Pilih Rumah Zakat Siaga Bencana
c. Pilih Nominal Donasi

2. Snap QR Code yang tertera diatas.

#RumahZakatAction
#RumahZakat
#Bencana
#aksipedulibencana
#Banjir
#BNPB
#DaruratBencana
#LInkAja
Gambar Tidak Tersedia

SEDEKAH TERMASUK SEBAB UTAMA DATANGNYA KEBERKAHAN DAN DILIPATGANDAKANNYA REZEKI

"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah" (Qs Al-Baqarah 276).

Makna ayat “Allah menyuburkan sedekah” adalah memperbanyak dan mengembangkannya di dunia. Sedangkan di akhirat, Allah menjaganya semenjak di keluarkan harta tersebut untuk infaq.

Penjagaan ini seperti seseorang menjaga benih yang ditanamnya dengan diperhatikan dan dipupuk sampai benih tersebut menjadi pohon yang besar.

Atau seperti seseorang yang menjaga dan memelihara anak kuda yang masih kecil, ia beri makan dan ia rawat dengan baik sehingga menjadi kuda yang besar dan tangguh. Artinya pahala besar akan ia peroleh walaupun melalui infak yang sedikit.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
Allah Ta'ala berfirman:

"Berinfaklah wahai anak Adam, niscaya Aku berinfak kepadamu" (Muttafaq 'Alaih).

Maknanya adalah Aku beri ganti yang lebih baik untukmu. Ini selaras dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya" (Qs Saba' 39).

Hadits ini sangat agung. Ia mengandung perintah untuk bersedekah dalam kebaikan dan berinfak
fisabilillah. Lalu anjuran untuk bergembira dengan ganti dari kemurahan Allah Ta'ala.

Bahwa sedekah dan infak termasuk sebab utama datangnya keberkahan dan dilipatgandakannya rezeki. Sedangkan di akhirat, Allah akan memberi ganti dengan surga bagi siapa yang berinfak di jalan-Nya.
.
Transfer Sedekah:
BNI Syariah 155 555 5589
Mandiri 132000 481 974 5
.
Konfirmasi Qurban
via WA Center di 0815 7300 1555
.
Sedekah Online Tanpa Perlu Konfirmasi >> www.rumahzakat.org/donasi
.
#Zakat #Infak #Sedekah #BahagiaBerbagi #SharingHapiness #RumahZakat

Gambar Tidak Tersedia

KISAH INDAH MELAKUKAN KEBAIKAN SEKECIL APAPUN

Kita kembali dingatkan dengan kejadian kecil tapi cukup menyentuh hati ini sampai ke dasarnya. Betapa tidak, ketika sedang melaju dengan sepeda motor di jalan. Saya melihat seorang bapak yang tiba-tiba menghentikan laju sepeda motornya. Saat itu saya masih belum mengerti kenapa motornya berhenti tiba-tiba?

Beberapa detik kemudian saya baru sadar saat bapak itu menundukkan kepalanya dan tangannya meraih sebuah paku tepat di tengah jalan, kemudian paku itu disingkirkan jauh dari jalan. Subhanallah, kebaikan kecil yang bermanfaat untuk banyak orang, aku tersenyum salut. Nasihat yang tidak diminta datang dari seorang bapak itu, sudah masuk sampai ke dalam hati. “Bahwa lakukanlah kebaikan sekecil apapun, karena kita tidak pernah tahu kebaikan mana yang menghantarkan kita ke surga.”

Firman Allah swt, “Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (Q.s. Ali-Imran : 148)

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Setiap persendian manusia wajib bersedekah pada setiap hari dimana matahari terbit padanya.”

Beliau SAW bersabda pula, “Kamu mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, kamu menolong seseorang pada kendaraannya, yaitu membantu untuk menaikkannya atau mengangkatkan barang-barangnya di atas kendaraannya adalah sedekah.”

Beliau SAW bersabda lagi, “Ucapan yang baik adalah sedekah, dan setiap langkah kamu berjalan untuk shalat adalah sedekah, dan kamu menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah.” [HR. Bukhari dan Muslim, dan lafadh ini bagi Muslim]

Semoga kita bisa mengambil hikmahnya dari setiap kejadian.

www.rumahzakat.org

#RZInspirasi #SharingHappiness #Zakat #Sedekah #Sharing #Happiness #Berbagi #Donasi #DonasiOnline
Gambar Tidak Tersedia

MARI PULIHKAN DUKA INDONESIA SETELAH BENCANA

Beberapa waktu setelah hari Lebaran, Indonesia dilanda berbagai bencana mulai dari Erupsi Gunung SInabung hingga Banjir Bandang di beberapa wilayah diantaranya di Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tenggara

Bencana tersebut mengakibatkan ribuan jiwa mengungsi di luar daerah terdampak bencana.

Beberapa kebutuhan darurat yang diperlukan oleh para pengungsi saat ini ialah :
- Evakuasi Korban
- Logistik
- Bantuan Medis
- Hygiene Kits
- Pendidikan
- Infrastruktur

Bergerak nyata, mari bantu korban terdampak bencana

Transfer Donasi:
- BNI Syariah 155 555 5589
- Mandiri 132000 481 974 5

Mohon konfirmasi selesai donasi via WA Center 081350050215

Link Donasi
Klik : https://sharinghappiness.org/aksisiagabencana

#AksiPeduliBencana #Bencana #Banjir #BNPB #DaruratBencana #RumahZakatAction #RumahZakat

Gambar Tidak Tersedia

KEUTAMAAN TERSENYUM DI HADAPAN SEORANG MUSLIM

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu“.

Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan tersenyum dan menampakkan muka manis di hadapan seorang muslim, yang hadits ini semakna dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang lain, “Janganlah sekali-kali engkau menganggap remeh suatu perbuatan baik, meskipun (perbuatan baik itu) dengan engkau menjumpai saudaramu (sesama muslim) dengan wajah yang ceria“.

Mutiara hikmah yang dapat kita petik dari hadits ini:

– Menampakkan wajah ceria dan berseri-seri ketika bertemu dengan seorang muslim akan mendapatkan ganjaran pahala seperti pahala bersedekah.

– Keutamaan dalam hadits ini lebih dikuatkan dengan perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri, sebagaimana yang disebutkan oleh sahabat yang mulia, Jarir bin Abdullah al-Bajali radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melarangku untuk menemui beliau sejak aku masuk Islam, dan beliaushallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah memandangku kecuali dalam keadaan tersenyum di hadapanku“.

– Menampakkan wajah manis di hadapan seorang muslim akan meyebabkan hatinya merasa senang dan bahagia, dan melakukan perbuatan yang menyebabkan bahagianya hati seorang muslim adalah suatu kebaikan dan keutamaan.

– Imam adz-Dzahabi menyebutkan faidah penting sehubungan dengan masalah ini, ketika beliau mengomentari ucapan Muhammad bin Nu’man bin Abdussalam, yang mengatakan, “Aku tidak pernah melihat orang yang lebih tekun beribadah melebihi Yahya bin Hammad, dan aku mengira dia tidak pernah tertawa”. Imam adz-Dzahabi berkata, “Tertawa yang ringan dan tersenyum lebih utama, dan para ulama yang tidak pernah melakukannya ada dua macam (hukumnya):
Pertama: (bisa jadi) merupakan kebaikan bagi orang yang meninggalkannya karena adab dan takut kepada Allah, serta sedih atas (kekurangan dan dosa-dosa yang ada pada) dirinya.

Kedua: (bisa jadi) merupakan celaan (keburukan) bagi orang yang melakukannya (tidak mau tersenyum) karena kedunguan, kesombongan, atau sengaja dibuat-buat. Sebagaimana orang yang banyak tertawa akan direndahkan (diremehkan orang lain).

Dan tidak diragukan lagi, tertawa pada diri pemuda lebih ringan (dilakukan) dan lebih dimaklumi dibandingkan dengan orang yang sudah tua.

Adapun tersenyum dan menampakkan wajah ceria, maka ini lebih utama dari semua perbuatan tersebut (di atas). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu“. Dan Jarir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah memandangku kecuali dalam keadaan tersenyum“.

Inilah akhlak (mulia) dalam Islam, dan kedudukan yang paling tinggi (dalam hal ini) adalah orang yang selalu menangis (karena takut kepada Allah) di malam hari dan selalu tersenyum di siang hari. (Dalam hadits lain) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kamu tidak akan mampu berbuat baik kepada semua manusia denga hartamu, maka hendaknya kebaikanmu sampai kepada mereka dengan keceriaan (pada) wajahmu“.
Ada hal lain (yang perlu diingatkan) di sini, (yaitu) sepatutnya bagi orang banyak tertawa dan tersenyum untuk menguranginya (agar tidak berlebihan), dan mencela dirinya (dalam hal ini), agar dia tidak dijauhi/dibenci orang lain.

Demikian pula sepatutnya bagi orang yang (suka) bermuka masam dan cemberut untuk tersenyum dan memperbaiki tingkah lakunya, serta mencela dirinya karena buruknya tingkah lakunya, maka segala sesuatu yang menyimpang dari (sikap) moderat (tidak berlebihan dan tidak kurang) adalah tercela, dan jiwa manusia mesti sungguh-sungguh dipaksa dan dilatih (untuk melakukan kebaikan)”.

Sumber: muslim.or.id

www.rumahzakat.org

#RZInspirasi #HappyEnergy #Happy #Energy #RumahZakat #SharingHappiness #Zakat #Sedekah #Sharing #Happiness #Berbagi #Donasi #DonasiOnline

Gambar Tidak Tersedia

Distribusi Program Ramadhan 1 - 27 Ramadhan

Terima kasih. Uluran tangan anda lahirkan kebahagiaan untuk mereka yang membutuhkan. Alhamdulillah, Rumah Zakat telah menyalurkan Program Ramadhan yang menebarkan manfaat ke wilayah Bencana.

Mulai 1 s/d 27 Ramadhan ini Rumah Zakat telah menyalurkan sebanyak :

3.390 Paket Berbagi Buka Puasa (BBP) sudah di distribusikan.

429 Paket Kado Lebaran Yatim (KLY)

950 Paket Bingkisan Lebaran Keluarga (BLK)

105 Paket Janda Berdaya (JB)

0 Penerima Manfaat Ramadhan Bebas Hutang (RBH)

345 Paket Syiar Quran (SQ)

Terima kasih sahabat atas donasi Anda banyak orang merasakan indahnya Ramadhan.

Total Penyaluran 5.219 Penerima Manfaat.

Yuk kita maksimalkan lagi Ramadhan ini, dengan berbagi tentunya tidak akan merugi. “Barang siapa yang memudahkan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang dalam kesulitan niscaya akan Allah memudahkan baginya di dunia dan akhirat” (HR. Muslim)

Ramadhan Berdaya, Hidupkan Ramadhan di Desa

Transfer Donasi Terbaikmu di Program Ramadhan Melalui :
BNI Syariah 155 555 5589
Mandiri 132000 481 974 5

Konfirmasi transfer via WA Center di 0815 7300 1555

Link Donasi : https://sharinghappiness.org/ramadhan

www.rumahzakat.org

#ramadhan #ramadan #ramadhankareem #ramadhan2019 #ramadhanberbagi #marhabanyaramadhan #rinduramadhan #ramadhaniscoming #ramadhanremindering #ramadhanmubarak #ramadhanberdaya #rumahzakat #ramadhanbersamarumahzakat #SayaBerdaya

Gambar Tidak Tersedia

ADA HAK SAUDARAMU DALAM HARTAMU

Dalam sebuah hadis Nabi SAW menjelaskan, “Dan jauhilah oleh kalian sifat kikir, karena kikir telah mencelakakan umat sebelum kalian, yang mendorong mereka untuk menumpahkan darah dan menghalalkan apa-apa yang diharamkan bagi mereka (HR Muslim). Harta halal adalah salah satu alasan orang kikir enggan berbagi. Ia beranggapan bahwa harta halal yang dimilikinya sudah bersih sehingga tidak perlu lagi dikeluarkan infak atau zakatnya.

Harta halal itu ibarat air sumur yang jernih. Walaupun kelihatan jernih, sebenarnya pada air sumur itu terdapat kotoran berupa lumut. Hal tersebut terlihat ketika air sumur sudah dimasukan ke dalam bak. Dalam rentang waktu tertentu lumut-lumut tersebut akan terlihat menempel di dinding bak.

Dan jika air yang berada di dalam sumur tidak ditimba, lumutnya akan mengendap dan pada gilirannya dapat menutup lubang air. Akibatnya air tidak bisa keluar dan sumur menjadi kering.

Demikian juga dengan harta halal yang kita miliki. Di dalamnya masih ada kotoran berupa hak saudara kita, seperti dalam firman Allah dalam Q.S Adz-Dzariyat :19. . “Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak meminta". Jika kotoran ini ditahan dan tidak disalurkan kepada yang berhak, ia akan menghalangi rahmat juga keberkahan dari Allah SWT. Akibatnya harta yang dimiliki bukannya mendatangkan kemudahan, malah sebaliknya akan banyak mengundang kesusahan.

Sebagaimana firmanNya, “Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar (QS al-Lail [92]: 8-10)

Wallahu a’lam.

Sahabat, Mari segera tunaikan zakat untuk keberkahan bersama.

Transfer Zakat
BNI Syariah 155 555 5589
Mandiri 132000 481 974 5

Konfirmasi transfer via WA Center di 0815 7300 1555

Link Zakat>> https://sharinghappiness.org/zakat-penghasilan

www.rumahzakat.org

#SaatnyaZakat #Zakat #RumahZakat #Infak #Sedekah #Pemberdayaan #SayaBerdaya #DonasiOnline #Donasi #SaatnyaBerbagi #ZakatEmas #ZakatPerdagangan #ZakatPertanian #ZakatPenghasilan

Gambar Tidak Tersedia

PUNYA ONLINE SHOP? JANGAN LUPA ZAKAT PERDAGANGANNYA

Berdagang adalah salah satu profesi yang sudah ada sejak jaman Rasulullah. Selain memiliki keutamaan dalam bentuk penghasilan, berdagang juga di anjurkan bagi muslim. Berdagang merupakan salah satu sunnah rasul yang memiliki keutamaan dimata Islam.
.
“Pedagang yang senantiasa jujur lagi amanah akan bersama para nabi, orang-orang yang selalu jujur dan orang-orang yang mati syahid.” (HR. Tirmidzi)

Oleh karena itu, perdagangan memiliki porsi sendiri dalam ilmu zakat. Zakat yang dikeluarkan atas hasil perdagangan/ perniagaan yang menghasilkan keuntungan dengan syarat memiliki niat berdagang disebut zakat perdagangan.

Hadits yang mendasari kewajiban menunaikan zakat ini adalah :
"Rasulullah SAW memerintahkan kami agar mengeluarkan zakat dari semua yang kami persiapkan untuk berdagang." ( HR. Abu Dawud)

Dengan mengeluarkan zakat dari hasil perdagangan, kita berarti telah menunaikan perintah Allah dan menjalankan sunnah Rasulullah SAW seperti dijanjikan dalam kalamNya.
.
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kau membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S At Taubah : 103)

Hasil perdagangan wajib dizakati jika telah mencapai nishab 85 gram emas, dan telah berjalan selama 1 tahun dengan besaran zakat 2,5%. Adapun cara perhitungan zakat perdagangan sebagai berikut:

Besaran zakat yang dikeluarkan = [(Modal yang diputar + keuntungan + piutang yang dapat dicairkan) - (utang jatuh tempo + kerugian)] x 2,5% .

Untuk mempermudah, sahabat bisa menggunakan kalkulator Rumah Zakat.

Link Kalkulator Zakat :
https://www.rumahzakat.org/kalkulator-zakat/

Transfer Zakat
BNI Syariah 155 555 5589
Mandiri 132000 481 974 5

Konfirmasi transfer via WA Center di 0815 7300 1555

Link Zakat>> https://sharinghappiness.org/zakat-perdagangan

www.rumahzakat.org

#RumahZakat #SaatnyaZakat #Zakat #Infak #Infaq #Donasi #DonasiOnline #MariBerbagi #SayaBerdaya #Pemberdayaan #Sedekah #Wakaf #GelombangWakaf #Ramadhan #Ramadhankareem #Rinduramadhan #Ramadhaniscoming #Ramadhanremindering #Ramadhanmubarak #Ramadhanberdaya #Rumahzakat #ramadhan2018 #ramadhan

Gambar Tidak Tersedia

SEDEKAH PALING UTAMA ADALAH DI BULAN RAMADHAN

“Dari Anas RA ia berkata, bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya apakah sedekah yang paling utama? Beliau pun menjawab, ‘Sedekah yang paling utama adalah sedekah pada bulan Ramadhan,’” (HR Al-Baihaqi).

Atas dasar hadits menyatakam bahwa berbuat dermawan atau bersedakah di bulan Ramadhan itu sangat dianjurkan (mustahabbun). Sebab, bulan puasa adalah bulan yang mulia dan kebaikan di dalamnya tentu lebih utama.

Bahkan pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan kita dianjurkan meningkatkan sedekah atau kedermawanan karena mengacu pada praktik yang dijalankan Rasulullah SAW dan para ulama salaf. Di samping itu juga pada saat itu orang-orang tersibukan dengan puasanya dan berusaha menambah intensitas ibadahnya dibandingkan dengan usaha mencari nafkah untuk kehidupannya sehingga mereka perlu untuk dibantu.

Berangkat dari penjelasan singkat di atas maka tampak jelas kenapa bersedekah di bulan Ramadhan sangat dianjurkan. Ramadhan adalah bulan mulia dan kebaikan di dalamnya tentu lebih utama di banding bulan lain.
Mari Perbayak sedekah di bulan Ramadhan karena bulan Ramadhan adalah bulan mulia sehingga kebaikan di dalamnya lebih utama dibanding bulan lainnya.
Transfer sedekah:
BNI Syariah 155 555 5589
Mandiri 132000 481 974 5

Konfirmasi transfer via WA Center di 0815 7300 1555

Link Donasi : https://sharinghappiness.org/mari-berinfaq

www.rumahzakat.org

#ramadhan #ramadan#ramadhankareem #ramadhan2019#ramadhanberbagi #ramadhan2018#ramadhan2017#marhabanyaramadhan#ramadhan2016 #rinduramadhan#ramadhaniscoming#ramadhanremindering#ramadhanmubarak#ramadhanberdaya #rumahzakat#ramadhanbersamarumahzakat#sayaberdaya #hidupkanramadhan#ramadhandidesa#KadoLebayanYatim
Gambar Tidak Tersedia

TUNAIKAN ZAKAT FITRAH ANDA DI RUMAH ZAKAT

Zakat fitrah ialah zakat yang dikeluarkan bertepatan dengan momen bulan Ramadhan dan juga hari Raya Idul Fitri, yang diwajibkan kepada setiap diri orang Islam baik anak kecil atau dewasa, lelaki atau wanita, merdeka atau hamba sahaya dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan.
.
"Rasulullah saw telah memfardhukan zakat fitrah untuk membersihkan orang yang shaum dari perbuatan sia-sia dan dari perkataan keji dan untuk memberi makan orang miskin. Barang siapa yang mengeluarkannya sebelum salat, maka ia berarti zakat yang di terima, dan barang siapa yang mengeluarkannya sesudah salat ‘ied, maka itu berarti shadaqah seperti shadaqah biasa (bukan zakat fitrah)." (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Daruquthni)

Zakat fitrah yang Sahabat amanahkan melalui Rumah Zakat di Ramadhan tahun ini akan dipergunakan untuk membeli beras para petani di Desa Berdaya binaan Rumah Zakat untuk kemudian didistribusikan kepada para penerima manfaat.

Zakat fitrah Sahabat menjadi energi bagi masyarakat
binaan, sekaligus memberdayakan para petani di Desa.

Mari tunaikan zakat fitrah dan berdayakan petani desa.

Transfer zakat:
Mandiri 132000 481 974 5
BNI Syariah 155 555 5589

https://sharinghappiness.org/zakat-fitrah

Konfirmasi transfer via WA Center di 0815 7300 1555

www.rumahzakat.org

#ZakatFitrah #DesaBerdaya#SayaBerdaya #Zakat#RamadhanBerdaya #Ramadhan #Berdaya #ramadhan #ramadhankareem #marhabanyaramadhan #rinduramadhan #ramadhaniscoming #ramadhanremindering #ramadhanmubarak #ramadhanberdaya #rumahzakat #ramadhanbersamarumahzakat #sayaberdaya

Gambar Tidak Tersedia

Bersemangatlah Menyambut Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan

Segala puji bagi Allah atas berbagai macam nikmat yang Allah berikan. Shalawat dan salam atas suri tauladan kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada keluarganya dan para pengikutnya.

Para pembaca -yang semoga dimudahkan Allah untuk melakukan ketaatan-. Perlu diketahui bahwa sepertiga terakhir bulan Ramadhan adalah saat-saat yang penuh dengan kebaikan dan keutamaan serta pahala yang melimpah. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Oleh karena itu suri tauladan kita -Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam- dahulu bersungguh-sungguh untuk menghidupkan sepuluh hari terakhir tersebut dengan berbagai amalan melebihi waktu-waktu lainnya.

Sebagaimana istri beliau -Ummul Mu’minin Aisyah radhiyallahu ‘anha- berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَجْتَهِدُ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مَا لاَ يَجْتَهِدُ فِى غَيْرِهِ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.” (HR. Muslim)

Aisyah radhiyallahu ‘anha juga mengatakan,

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ ØŒ وَأَحْيَا لَيْلَهُ ØŒ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para istri beliau dari berjima’, pen), menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari & Muslim)

Maka perhatikanlah apa yang dilakukan oleh suri tauladan kita! Lihatlah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah malah mengisi hari-hari terakir Ramadhan dengan berbelanja di pusat-pusat perbelanjaan untuk persiapan lebaran (hari raya). Yang beliau lakukan adalah bersungguh-sungguh dalam melakukan ibadah seperti shalat, membaca Al Qur’an, dzikir, sedekah dan lain sebagainya. Renungkanlah hal ini!

Keutamaan Lailatul Qadar

Saudaraku, pada sepertiga terakhir dari bulan yang penuh berkah ini terdapat malam Lailatul Qadar, suatu malam yang dimuliakan oleh Allah melebihi malam-malam lainnya. Di antara kemuliaan malam tersebut adalah Allah mensifatinya dengan malam yang penuh keberkahan. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ (3) فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ

“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad Dukhan [44]: 3-4)

Malam yang diberkahi dalam ayat ini adalah malam lailatul qadar sebagaimana ditafsirkan pada surat Al Qadar. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.” (QS. Al Qadar [97]: 1)

Keberkahan dan kemuliaan yang dimaksud disebutkan dalam ayat selanjutnya,

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadar [97] : 3-5)

Catatan: Perhatikanlah bahwa malam keberkahan tersebut adalah lailatul qadar. Dan Al Qur’an turun pada bulan Ramadhan sebagaimana firman Allah Ta’ala,

شَهْرُ رَمَضَانَ الذي أُنْزِلَ فِيهِ القرآن

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran.” (QS. Al Baqarah [2] : 185)

Maka sungguh sangat keliru yang beranggapan bahwasanya Al Qur’an itu turun pada pertengahan bulan Sya’ban atau pada 17 Ramadhan lalu diperingati dengan hari NUZULUL QUR’AN. Padahal Al Qur’an itu turun pada lailatul qadar. Dan lailatul qadar -sebagaimana pada penjelasan selanjutnya- terjadi pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Renungkanlah hal ini!

 

Kapan Malam Lailatul Qadar Terjadi ?

Lailatul Qadar itu terjadi pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)

Terjadinya lailatul qadar di malam-malam ganjil itu lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)

Terjadinya lailatul qadar di tujuh malam terakhir bulan ramadhan itu lebih memungkinkan sebagaimana hadits dari Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ – يَعْنِى لَيْلَةَ الْقَدْرِ – فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ فَلاَ يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِى

“Carilah lailatul qadar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa.” (HR. Muslim)

Dan yang memilih pendapat bahwa lailatul qadar adalah malam kedua puluh tujuh sebagaimana ditegaskan oleh Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu. Namun pendapat yang paling kuat dari berbagai pendapat yang ada sebagaimana dikatakan Ibnu Hajar dalam Fathul Bari bahwa lailatul qadar itu terjadi pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dan waktunya berpindah-pindah dari tahun ke tahun. Mungkin pada tahun tertentu terjadi pada malam kedua puluh tujuh atau mungkin juga pada tahun yang berikutnya terjadi pada malam kedua puluh lima tergantung kehendak dan hikmah Allah Ta’ala. Hal ini dikuatkan oleh sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى تَاسِعَةٍ تَبْقَى ، فِى سَابِعَةٍ تَبْقَى ، فِى خَامِسَةٍ تَبْقَى

“Carilah lailatul qadar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan pada sembilan, tujuh, dan lima malam yang tersisa.” (HR. Bukhari)

Catatan: Hikmah Allah menyembunyikan pengetahuan tentang terjadinya malam lailatul qadar di antaranya adalah agar terbedakan antara orang yang sungguh-sungguh untuk mencari malam tersebut dengan orang yang malas. Karena orang yang benar-benar ingin mendapatkan sesuatu tentu akan bersungguh-sungguh dalam mencarinya. Hal ini juga sebagai rahmat Allah agar hamba memperbanyak amalan pada hari-hari tersebut dengan demikian mereka akan semakin bertambah dekat dengan-Nya dan akan memperoleh pahala yang amat banyak. Semoga Allah memudahkan kita memperoleh malam yang penuh keberkahan ini. Amin Ya Sami’ad Da’awat.

 

Do’a di Malam Lailatul Qadar

Sangat dianjurkan untuk memperbanyak do’a pada lailatul qadar, lebih-lebih do’a yang dianjurkan oleh suri tauladan kita -Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam- sebagaimana terdapat dalam hadits dari Aisyah. Beliau radhiyallahu ‘anha berkata,

قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ « قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى »

“Katakan padaku wahai Rasulullah, apa pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar. Apa yang aku katakan di dalamnya?” Beliau menjawab, “Katakanlah: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni’ (artinya ‘Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani. Lihat Ash Shohihah)

Tanda Malam Lailatul Qadar

[1] Udara dan angin sekitar terasa tenang. Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء

“Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi. Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh/terpercaya)

[2] Malaikat menurunkan ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah, yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.

[3] Manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat.

[4] Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar. Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Shubuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim) (Lihat Shohih Fiqh Sunnah II/149-150)

I’tikaf dan Pensyari’atannya

Dalam sepuluh hari terakhir ini, kaum muslimin dianjurkan (disunnahkan) untuk melakukan i’tikaf. Sebagaimana Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf pada setiap Ramadhan selama 10 hari dan pada akhir hayat, beliau melakukan i’tikaf selama 20 hari. (HR. Bukhari)

Lalu apa yang dimaksud dengan i’tikaf? Dalam kitab Lisanul Arab, i’tikaf bermakna merutinkan (menjaga) sesuatu. Sehingga orang yang mengharuskan dirinya untuk berdiam di masjid dan mengerjakan ibadah di dalamya disebut mu’takifun atau ‘akifun. (Lihat Shohih Fiqh Sunnah II/150)

Dan paling utama adalah beri’tikaf pada hari terakhir di bulan Ramadhan. Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan sampai Allah ‘azza wa jalla mewafatkan beliau. (HR. Bukhari & Muslim)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah beri’tikaf di 10 hari terakhir dari bulan Syawal sebagai qadha’ karena tidak beri’tikaf di bulan Ramadhan. (HR. Bukhari & Muslim)

I’tikaf Harus di Masjid dan Boleh di Masjid Mana Saja

I’tikaf disyari’atkan dilaksanakan di masjid berdasarkan firman Allah Ta’ala,

وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ

(Tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid.” (QS. Al Baqarah [2]: 187)

Demikian juga dikarenakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu juga istri-istri beliau melakukannya di masjid, dan tidak pernah di rumah sama sekali.

Menurut mayoritas ulama, i’tikaf disyari’atkan di semua masjid karena keumuman firman Allah di atas (yang artinya) “Sedang kamu beri’tikaf dalam masjid”.

Adapun hadits marfu’ dari Hudzaifah yang mengatakan, “Tidak ada i’tikaf kecuali pada tiga masjid”, hadits ini masih dipersilisihkan apakah statusnya marfu’ atau mauquf. (Lihat Shohih Fiqh Sunnah II/151)

Wanita Juga Boleh Beri’tikaf

Dibolehkan bagi wanita untuk melakukan i’tikaf sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengizinkan istri tercinta beliau untuk beri’tikaf. (HR. Bukhari & Muslim)

Namun wanita boleh beri’tikaf di sini harus memenuhi 2 syarat: [1] Diizinkan oleh suami dan [2] Tidak menimbulkan fitnah (masalah bagi laki-laki). (Lihat Shohih Fiqh Sunnah II/151-152)

Waktu Minimal Lamanya I’tikaf

I’tikaf tidak disyaratkan dengan puasa. Karena Umar pernah berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ya Rasulullah, aku dulu pernah bernazar di masa jahiliyah untuk beri’tikaf semalam di Masjidil Haram?” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Tunaikan nadzarmu.” Kemudian Umar beri’tikaf semalam. (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan jika beri’tikaf pada malam hari, tentu tidak puasa. Jadi puasa bukanlah syarat untuk i’tikaf. Maka dari hadits ini boleh bagi seseorang beri’tikaf hanya semalam, wallahu a’lam.

Yang Membatalkan I’tikaf

Beberapa hal yang membatalkan i’tikaf adalah: [1] Keluar dari masjid tanpa alasan syar’i atau tanpa ada kebutuhan yang mubah yang mendesak (misalnya untuk mencari makan, mandi junub, yang hanya bisa dilakukan di luar masjid), [2] Jima’ (bersetubuh) dengan istri berdasarkan Surat Al Baqarah: 187 di atas. (Lihat Shohih Fiqh Sunnah II/155-156)

Perbanyaklah dan sibukkanlah diri dengan melakukan ketaatan tatkala beri’tikaf seperti berdo’a, dzikir, dan membaca Al Qur’an. Semoga Allah memudahkan kita untuk mengisi hari-hari kita di bulan Ramadhan dengan amalan sholih yang ikhlas dan sesuai dengan petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Sumber Rujukan:

Shohih Fiqh Sunnah II

Majalis Syahri Ramadhan

Adwa’ul Bayan



***

Disusun oleh: Muhammad Abduh Tuasikal

Dimuroja’ah oleh: Ustadz Abu Sa’ad, M.A.

Artikel www.muslim.or.id

 

Gambar Tidak Tersedia

Distribusi Program Ramadhan

Alhamdulillah, sahabat, hingga pekan ketiga Rumah Zakat dapat menyalurkan lebih banyak manfaat kepada Indonesia.

Dari hari ke 1 s/d hari ke 19 Ramadhan, Rumah Zakat telah menyalurkan sebanyak :

118.604 Penerima Manfaat BBP
801 Penerima Manfaat JB
8.806 Penerima Manfaat KLY
2.163 Penerima Manfaat BLK
4.247 Penerima Manfaat SQ
60 Penerima Manfaat RBH

Total : 134.681 Penerima Manfaat Program Ramadhan Berdaya.

Terima kasih atas donasi yang telah sahabat semua berikan. Mari maksimalkan amal ramadhan kita di 10 hari terakhir Ramadhan ini bersama Rumah Zakat.

Ramadhan Berdaya, Hidupkan Ramadhan di Desa.

Transfer Donasi Terbaikmu di Program Ramadhan Melalui :

BNI Syariah 155 555 5589
Mandiri 132000 481 974 5

Konfirmasi transfer via WA Center di 0815 7300 1555

Link Donasi : https://sharinghappiness.org/ramadhan

www.rumahzakat.org

#ramadhan #ramadan #ramadhankareem #ramadhan2019 #ramadhanberbagi #marhabanyaramadhan #rinduramadhan #ramadhaniscoming #ramadhanremindering #ramadhanmubarak #ramadhanberdaya #rumahzakat #ramadhanbersamarumahzakat #SayaBerdaya