Gambar Tidak Tersedia

AKHLAK YANG BAIK

Jangan remehkan soal peneguhan akhlak. Hati sekeras batu milik para kafir Quraisy pun dapat luluh dengan akhlak mulia.

Karena Islam bukan sekadar tujuan tapi juga cara. Artinya kalau kita mempunyai cita-cita menegakkan Islam maka tidak ada cara lain untuk mencapai kecuali dengan cara (akhlak) Islam. Hal ini juga diisyaratkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:

“Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang keluar dari rumah-rumah mereka dengan congkak dan ingin dilihat oleh manusia dan menghalang-halangi (orang lain) dari jalan Allah.” (QS. Al-Anfal: 47)

Orang-orang kafir, sekalipun membangkang dan bersikeras memerangi Rasulullah SAW, namun mereka tidak kuasa menampik kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Mengapa?

Apa –selain faktor hidayah dari Allah SWT- yang membuat hati banyak orang yang semula lebih keras dari batu, bisa tiba-tiba luluh, dan tak berdaya selain tunduk dan pasrah kepada seruan Rasulullah SAW? Jawabannya adalah karena Islam adalah kebenaran mutlak yang pasti sesuai dengan fitrah manusia. Namun ada faktor lain yang menempati posisi amat bermakna untuk membuat seseorang tersentuh fitrahnya yakni: akhlak.

Keindahan akhlak yang ditampilkan Rasulullah saw telah membungkam segala hujjah orang yang mendustakan Rasulullah SAW. Karenanya hal yang paling mungkin mereka tuduhkan kepada Rasulullah SAW adalah bahwa beliau seorang tukang sihir atau berpenyakit gila. Meski akhirnya tuduhan itu tak dapat juga mereka buktikan.
Karena itu, semangat menegakkan kebenaran (baca: syari’at Islam) bukan alasan untuk mengabaikan akhlak Islami. Bahkan justeru semangat itu seharusnya mendorong untuk meningkatkan kualitas akhlak.

Prinsip itu berlaku universal dan dipraktekkan oleh para nabi sebelum Rasulullah SAW. Lihat, bagaimana Allah SWT mengutus Nabi Musa dan Nabi Harun untuk menghadapi Firaun. Bukan untuk semata-mata menawarkan kebenaran, namun untuk menawarkan kebenaran dengan memakai akhlak. “Pergilah kamu berdua kepada Firaun sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut (kepada Allah).” (QS. Thaha: 43-44)

Rasulullah SAW pun mendapat perintah yang sama. “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal shalih dan berkata, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. Dan tidaklah sama antara kebaikan dengan keburukan. Maka tolaklah (keburukan) itu dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antara kamu dengan dia ada permusuhan menjadi seolah-olah telah menjadi teman setia.” (QS. Fushshilat: 33-34)

Kedua ayat ini menunjukkan akhlak dalam berdakwah dengan segala tantangannya sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang mau menerima kebenaran atau tidak, menjadi tunduk hatinya atau semakin congkak, menjadi suadara seiman atau semakin menjadi-jadi permusuhannya.

Karenanya, dakwah yang penuh cacian dan makian, kepada siapa pun: penguasa, kelompok lain yang tidak sehaluan, orang yang tidak mau mengikuti seruan dakwahnya adalah bertentangan dengan akhlak Islam. Selain tidak sesuai dengan esensi kebenaran itu sendiri cacian dan makian itu tidak akan menambah keimanan dan amal. Alih-alih meningkatkan pemahaman dan kesiapan untuk berjuang, bertambah justeru penyakit-penyakit hati seperti iri, dengki, kebencian, dan kesumpekan dada.

www.rumahzakat.org

#RZInspirasi #HappyEnergy #Happy #Energy #RumahZakat #SharingHappiness #Zakat #Sedekah #Sharing #Happiness #Berbagi #Donasi #DonasiOnline

Gambar Tidak Tersedia

ADAB MAKAN RASULULLAH

Seorang muslimah makan sambil berjalan, makan dengan tangan kiri, tanpa berdoa, bahkan menyisakan makanan, hal ini seakan sudah menjadi pemandangan umum di kantin-kantin kampus. Betapa miris hati ini melihatnya.

Bila amal ibadah yang ringan saja sudah ditinggalkan dan disepelekan, bagaimana dengan amalan yang besar pahalanya?? Atau mungkinkah karena hal itu hanya merupakan suatu ibadah yang kecil kemudian kita meninggalkannya dengan alasan kecilnya pahala yang akan kita peroleh? Tidak begitu Saudariku.

Yang sedikit apabila rutin dilakukan, maka akan menjadi banyak! Allah Ta’ala berfirman,

“Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul, dan janganlah kamu merusakkan segala amalmu.” (QS. Muhammad 33)

Cukuplah firman Allah Ta’ala tersebut menjadi nasihat bagi kita semua untuk selalu berusaha menaati perintah Allah dan perintah Rasul-Nya, baik perintah wajib maupun anjuran (sunnah) maupun atau perintah untuk menjauhi perkara yang dilarang. Saat ini banyak kita jumpai seorang muslim yang menyepelekan amalan sunnah, namun berlebihan pada perkara yang mubah.

Maka perhatikanlah firman Allah Ta’ala,

“Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya.” (QS. Al-Hayr : 7)

Dan di antara perintah dan larangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah adab ketika makan dan minum.

Adab ketika Makan dan Minum

1. Memakan makanan dan minuman yang halal.Saudariku, hendaknya kita memilih makanan yang halal. Allah Ta’ala telah memerintahkan kepada kita agar memakan makanan yang halal lagi baik. Allah Ta’ala telah berfirman,

“Hai para rasul, makanlah yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mu`minun: 51)

2. Mendahulukan makan daripada shalat jika makanan telah dihidangkan.Yang dimaksud dengan telah dihidangkan yaitu sudah siap disantap. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila makan malam telah dihidangkan dan shalat telah ditegakkan, maka mulailah dengan makan malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi shalat) sampai makanmu selesai.” (Muttafaqun ‘alaih) Faidahnya supaya hati kita tenang dan tidak memikirkan makanan ketika shalat. Oleh karena itu, yang menjadi titik ukur adalah tingkat lapar seseorang. Apabila seseorang sangat lapar dan makanan telah dihidangkan hendaknya dia makan terlebih dahulu. Namun, hendaknya hal ini jangan sering dilakukan.

3. Tidak makan dan minum dengan menggunakan wadah yang terbuat dari emas dan perak.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang minum pada bejana perak sesungguhnya ia mengobarkan api neraka jahanam dalam perutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Dalam salah satu riwayat Muslim disebutkan, “Sesungguhnya orang yang makan atau minum dalam bejana perak dan emas …”

4. Jangan berlebih-lebihan dan boros.Sesungguhnya berlebih-lebihan adalah di antara sifat setan dan sangat dibenci Allah Ta’ala sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Isra` ayat 26-27 dan Al-A’raf ayat 31. Berlebih-lebihan juga merupakan ciri orang-orang kafir sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Seorang mukmin makan dengan satu lambung, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh lambung.” (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Mencuci tangan sebelum makan.Walaupun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mencontohkan hal ini, namun para salaf (generasi terdahulu yang shalih) melakukan hal ini. Mencuci tangan berguna untuk menjaga kesehatan dan menjauhkan diri dari berbagai penyakit.

6. Jangan menyantap makanan dan minuman dalam keadaan masih sangat panas ataupun sangat dingin karena hal ini membahayakan tubuh.Mendinginkan makanan hingga layak disantap akan mendatangkan berkah berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,“Sesungguhnya yang demikian itu dapat mendatangkan berkah yang lebih besar.” (HR. Ahmad)

7. Tuntunan bagi orang yang makan tetapi tidak merasa kenyang.Para sahabat radhiyallahu ‘anhum berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan tetapi tidak merasa kenyang.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ”Barangkali kalian makan berpencar (sendiri-sendiri).” Mereka menjawab, ”Benar.” Beliau kemudian bersabda, “Berkumpullah kalian atas makanan kalian dan sebutlah nama Allah, niscaya makanan itu diberkahi untuk kalian.” (HR. Abu Dawud)

8. Dianjurkan memuji makanan dan dilarang mencelanya.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan sama sekali. Apabila beliau menyukainya, maka beliau memakannya. Dan apabila beliau tidak suka terhadapnya, maka beliau meninggalkannya. (HR. Muslim)

9. Membaca tasmiyah (basmallah) sebelum makan.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia membaca ‘Bismillah’ (dengan menyebut nama Allah). Jika ia lupa membacanya sebelum makan maka ucapkanlah ‘Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi’ (dengan menyebut nama Allah pada awal dan akhir -aku makan-)” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)Di antara faedah membaca basmallah di setiap makan adalah agar setan tidak ikut makan apa yang kita makan.

Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang duduk bersama seseorang yang sedang makan. Orang itu belum menyebut nama Allah hingga makanan yang dia makan itu tinggal sesuap. Ketika dia mengangkat ke mulutnya, dia mengucapkan, ‘Bismillaahi fii awwalihii wa aakhirihi’. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa dibuatnya seraya bersabda, “Masih saja setan makan bersamanya, tetapi ketika dia menyebut nama Allah maka setan memuntahkan semua yang ada dalam perutnya.” (HR. Abu Dawud dan An-Nasa`i)

10. Makan dan minum dengan tangan kanan dan dilarang dengan tangan kiri.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian makan, makanlah dengan tangan kanan dan minumlah dengan tangan kanan, karena sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim)Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam mendoakan keburukan bagi orang yang tidak mau makan dengan tangan kanannya. Seseorang makan di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam dengan tangan kirinya, maka beliau bersabda, “Makanlah dengan tangan kananmu.” Orang itu menjawab, “Saya tidak bisa.” Beliau bersabda, “Semoga kamu tidak bisa!” Orang tersebut tidak mau makan dengan tangan kanan hanya karena sombong. Akhirnya dia benar-benar tidak bisa mengangkat tangan kanannya ke mulutnya. (HR. Muslim)

11. Makan mulai dari makanan yang terdekat.Umar Ibnu Abi Salamah radhiyallahu’anhuma berkata, “Saya dulu adalah seorang bocah kecil yang ada dalam bimbingan (asuhan) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tangan saya (kalau makan) menjelajah semua bagian nampan. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam menegur saya, ‘Wahai bocah bacalah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari yang terdekat denganmu.’ Maka demikian seterusnya cara makan saya setelah itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)Hadits ini sekaligus sebagai penguat dari kedua adab makan sebelumnya dan menjelaskan bagaimana cara menasihati anak tentang adab-adab makan. Lihatlah bahwa nasihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam sangat dipatuhi oleh Umar Ibnu Abi Salamah pada perkataan beliau, “ … demikian seterusnya cara makan saya setelah itu.“

12. Memungut makanan yang jatuh, membersihkannya, kemudian memakannya.Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika salah satu dari kalian makan lalu makanan tersebut jatuh, maka hendaklah ia memungutnya dan membuang kotorannya kemudian memakannya. Jangan ia biarkan makanan itu untuk setan.” (HR. At-Tirmidzi)Sungguh betapa mulianya agama ini, sampai-sampai sesuap nasi yang jatuh pun sangat dianjurkan untuk dimakan. Hal ini merupakan salah satu bentuk syukur atas makanan yang telah Allah Ta’ala berikan dan bentuk kepedulian kita terhadap fakir miskin.

13. Makan dengan tiga jari (yaitu dengan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah) kemudian menjilati jari dan wadah makan selesai makan.Ka’ab bin Malik radhiyallahu ’anhu berkata, “Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam makan dengan tiga jarinya. Apabila beliau telah selesai makan, beliau menjilatinya.” (HR. Muslim)Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian selesai makan, maka janganlah ia mengusap jari-jarinya hingga ia membersihkannya dengan mulutnya (menjilatinya) atau menjilatkannya pada orang lain.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maksudnya yaitu menjilatkan pada orang lain yang tidak merasa jijik dengannya, misalnya anaknya saat menyuapinya, atau suaminya.

14. Cara duduk untuk makanRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Aku tidak makan dengan bersandar.” (HR. Bukhari) Maksudnya adalah duduk yang serius untuk makan. Adapun hadits yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat makan duduk dengan menduduki salah satu kaki dan menegakkan kaki yang lain adalah dhaif (lemah). Yang benar adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk bersimpuh (seperti duduk sopannya seorang perempuan dalam tradisi Jawa) saat makan.

15. Apabila lalat terjatuh dalam minumanNabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila lalat jatuh pada minuman salah seorang dari kalian maka hendaklah ia mencelupkan lalat tersebut kemudian barulah ia buang, sebab di salah satu sayapnya ada penyakit dan di sayap yang lain terdapat penawarnya.” (HR. Bukhari)

16. Bersyukur kepada Allah Ta’ala setelah makanTerdapat banyak cara bersyukur atas kenikmatan yang Allah Ta’ala berikan kepada kita, salah satunya dengan lisan kita selalu memuji Allah Ta’ala setelah makan (berdoa setelah makan). Salah satu doa setelah makan yaitu, “alhamdulillaahi hamdan katsiiran thayyiban mubaarakan fiihi ghaira makfiyyin walaa muwadda’in walaa mustaghnan ‘anhu rabbanaa.”(Segala puji bagi Allah dengan puja-puji yang banyak dan penuh berkah, meski bukanlah puja-puji yang memadai dan mencukupi dan meski tidak dibutuhkan oleh Rabb kita.”) (HR. Bukhari)

17. Buruknya makan sambil berdiri dan boleh minum sambil berdiri, tetapi yang lebih utama sambil duduk.Dari Amir Ibn Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya radhiyallahu ’anhum, dia berkata, “Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri dan sambil duduk.” (HR. Tirmidzi, hadits hasan shahih)Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seorang laki-laki minum sambil berdiri. Qatadah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Kami bertanya kepada Anas, ‘Kalau makan?’ Dia menjawab, ‘Itu lebih buruk -atau lebih jelek lagi-.’” (HR. Muslim)

18. Minum tiga kali tegukan seraya mengambil nafas di luar gelas.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sebanyak tiga kali, menyebut nama Allah di awalnya dan memuji Allah di akhirnya. (HR.Ibnu As-Sunni dalam ‘Amalul Yaumi wallailah (472))Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum, beliau bernafas tiga kali. Beliau bersabda, “Cara seperti itu lebih segar, lebih nikmat dan lebih mengenyangkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

19. Bernafas dalam gelas dilarang oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya, “Apabila salah seorang dari kalian minum, janganlah ia bernafas di dalam gelas.”(HR. Bukhari)

20. Berdoa sebelum minum susu dan berkumur-kumur sesudahnya.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika minum susu maka ucapkanlah, ‘Allahumma barik lana fihi wa zidna minhu’ (Ya Allah berkahilah kami pada susu ini dan tambahkanlah untuk kami lebih dari itu) karena tidak ada makanan dan minuman yang setara dengan susu.” (HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman (5957), dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jami’(381))Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila kalian minum susu maka berkumur-kumurlah, karena sesungguhnya susu meninggalkan rasa masam pada mulut.” (HR. Ibnu Majah (499))

21. Dianjurkan bicara saat makan, tidak diam dan tenang menikmati makanan seperti halnya orang-orang Yahudi.Ishaq bin Ibrahim berkata, “Pernah suatu saat aku makan dengan Abu ‘Abdillah (Imam Ahmad) dan sahabatnya. Kami semua diam dan beliau (Imam Ahmad) saat makan berkata, ‘Alhamdulillah wa bismillah’,kemudian beliau berkata, ‘Makan sambil memuji Allah Ta’ala adalah lebih baik dari pada makan sambil diam.’”

Semoga yang sedikit ini bermanfaat dan semoga Allah Ta’ala memberikan kemudahan kepada kita dalam mengamalkan apa yang kita ketahui, karena hakikat ilmu adalah amal itu sendiri.

www.rumahzakat.org

#RZInspirasi #SharingHappiness #Zakat #Sedekah #Sharing #Happiness #Berbagi #Donasi #DonasiOnline

Gambar Tidak Tersedia

RUMAH ZAKAT RAIH 1ST CHAMPION INDONESIA ORIGINAL BRAND AWARD 2019

JAKARTA. Rumah Zakat kembali mendapatkan penghargaan 1st Champion Indonesia Original Brand Award 2019 untuk kategori ZIS. Ini merupakan kali ke 4 Rumah Zakat mendapatkan penghargaan yang sama sejak tahun 2015.

“Alhamdulilah, terimakasih atas kepercayaan masyarakat dan seluruh stake holder kepada Rumah Zakat kami kembali menerima pengharaan Indonesia Original Brand untuk kategori ZIS. Mohon doanya gara kami bisa terus menjadi lebih baik” ujar CEO Rumah Zakat, Nur Efendi dalam acara penghargaan Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (31/7).

Pencapaian tersebut tentu menjadikan Rumah Zakat lebih bersemangat untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada ummat dan meningkatkan kinerja sehingga manfaat untuk masyarakat semakin terasa.

Selama 21 tahun memberdayakan, Rumah Zakat memberikan manfaat pada 32,357,797 Penerima layanan manfaat, 1.453 Desa Berdaya binaan yang tersebar dari aceh hingga papua, 18 Sekolah Juara dan 8 Rumah Sakit.

Tak hanya itu dalam moment idul Adha ini, Rumah Zakat menyiapkan program Superqurban. Superqurban adalah inovasi optimalisasi hewan qurban yang diolah dalam bentuk kornet dan redang yang tahan lama sehingga pemanfaatannya menjangkau lokasi di dalam dan luar negeri, daerah bencana serta untuk aksi-aksi kemanusiaan.

Dari Januari hingga Juni 2019 Rumah Zakat telah menyalurkan 161.986 paket Superqurban untuk 80.993 penerima manfaat di seluruh wilayah Indonesia. Dengan jumlah terbanyak disalurkan di desa dan pelosok, kemudian terbanyak kedua untuk wilayah bencana. Sementara itu di Idul Adha tahun 2019 ini Rumah Zakat menargetkan 15.000 pequrban dengan satu juta paket Superqurban.

Gambar Tidak Tersedia

TAMBAH MANFAAT QURBAN ANDA MELALUI SUPERQURBAN

“Dari setiap rambut pada bulu-bulunya terdapat suatu kebaikan”. (H.R Ibnu Majah, Ahmad, Tirmidzi). Bukan hanya dagingnya, setiap tetes darah dan bulu dari hewan qurban adalah saksi untukmu di akhirat kelak.
.
Sahabat, moment qurban sebentar lagi nih. Bagi sahabat yang masih bingung mau qurban dimana, qurban bersama Rumah Zakat wajib banget jadi pilihan nih.

Superqurban merupakan Inovasi yang tidak menggantikan Qurban biasa, tapi justru menjadi Alternatif qurban yang menambah Value .

Dimana yang tadinya kita mengirim hewan kurban ke pElosok, sekarang mengirim dagingnya saja, dalam bentuk yang Ringkas.

Memudahkan baik dari Donatur maupun Penerimanya.

Mari tebarkan lebih banyak manfaat melalui Superqurban
.
Harga partisipasi Superqurban
Kambing : Rp. 2.475.000
1/7 Sapi : Rp. 2.675.000
Sapi utuh : Rp. 17.250.000

Transfer Qurban:
BNI Syariah 155 555 5589
Mandiri 132000 481 974 5

Konfirmasi transfer via WA Center di 0815 7300 1555

www.superqurban.id

#RumahZakat #Superqurban #Qurban #Qurban2019 #HargaSuperqurban #HargaQurban2019 #QurbanKita #Sesuaisyariah #Praktis #IdulAdha
#Superqurban #Qurban #Kurban #EnergiBerkelanjutan #RumahZakat
Gambar Tidak Tersedia

PARA PEQURBAN STOP POTONG KUKU DAN RAMBUT

Sore ini tepat ba'da magrib sudah masuk 1 dzulhijjah, bagi anda yang berniat berqurban atau perqurban tidak boleh memotong kuku dan rambut.

seseorang yang hendak berqurban dilarang untuk memotong kuku dan rambut ketika sudah memasuki tanggal 1 Dzulhijjah sampai hewan qurbannya disembelih. Dalilnya hadis dari Ummu Salamah dari Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam,

”Barangsiapa yang telah memiliki hewan yang hendak diqurbankan, apabila telah masuk tanggal 1 Dzulhijjah, maka janganlah dia memotong sedikitpun bagian dari rambut dan kukunya hingga dia selesai menyembelih.” (HR. Muslim 5236, Abu Daud 2793, dan yang lainnya).

Larangan tersebut berlaku untuk memotong dengan cara apapun dan untuk bagian kuku dan rambut manapun. Artinya mencakup larangan mencukur gundul atau mencukur sebagian saja, atau sekedar mencabutinya. Baik rambut itu tumbuh di kepala, kumis, sekitar kemaluan maupun di ketiak. (Shahih Fiqih Sunnah, 2/376)

Nah, jika Anda berniat potong kuku atau potong rambut sebaikanya dilakukan sekarang sebelum magrib tiba.

Semoga Allah memudahkan kita semua dalam menuanikan ibadah qurban ya sahabat

#RumahZakat #Zakat #Qurban #Kurban #FiqihQurban #IdulAdha
Gambar Tidak Tersedia

FLASHDEAL! PROMO SUPERQURBAN DI BUKALAPAK

Melalui fitur BukaQurban yang mudah diakses, Rumah Zakat bersama Bukalapak mengajak seluruh masyarakat terutama generasi milenial untuk menjangkau daerah-daerah paling membutuhkan seperti daerah rawan pangan, bencana alam, maupun konflik kemanusiaan, baik di Indonesia maupun di luar negeri
.
Superqurban yang merupakan inovasi Rumah Zakat dalam berqurban tentu hadir dalam fitur BukaQurban ini. Dengan superqurban , Rumah Zakat memfasilitasi generasi milenial untuk berqurban dengan cara baru yang syarat dengan banyak kelebihan dan manfaat.
.
Bukalapak menghadirkan promo FlashDeal hingga 9 Agustus 2019 dan dapatkan diskon hingga 150 Ribu

Informasi lebih lanjut dan transaksi berqurban melalui Bukaqurban dapat diakses di www.bukalapak.com/rumahzakat
.
Tunggu apalagi? Yuk qurban sekarang!
.
Mari tebarkan manfaat melalui Superqurban
.
#Superqurban #Qurban #Kurban #EnergiBerkelanjutan #RumahZakat

Gambar Tidak Tersedia

DALIL-DALIL ZAKAT PENGHASILAN

Hasil penghasilan (pegawai negeri/swasta, konsultan, dokter, notaris, dll.) merupakan sumber pendapatan (kasab) yang tidak banyak dikenal di masa salaf (generasi terdahulu), oleh karenanya bentuk pendapatan ini tidak banyak dibahas, khususnya yang berkaitan dengan zakat.

Lain halnya dengan bentuk pendapatan yang lebih populer saat itu, seperti pertanian, peternakan dan perniagaan, mendapatkan porsi pembahasan yang sangat memadai dan detail.

Zakat penghasilan merupakan ijtihad para ulama di masa kini yang nampaknya berangkat dari ijtihad yang cukup memiliki alasan dan dasar yang juga cukup kuat. Akan tetapi tidak semua ulama sepakat dengan hal tersebut.

Diantara ulama kontemporer yang berpendapat adanya zakat profesi yaitu Syaikh Abdur Rahman Hasan, Syaikh Muhammad Abu Zahrah, Syaikh Abdul Wahab Khalaf, dan Syaikh Yusuf Qaradhawi. Mereka berpendapat bahwa semua penghasilan melalui kegiatan profesi seperti dokter, konsultan, seniman, akunting, notaris, dan sebagainya, apabila telah mencapai nishab, maka wajib dikenakan zakatnya. Pendapat ini dibangun berdasarkan:

**Pertama, ayat-ayat Al-Qur’an yang bersifat umum yang mewajibkan semua jenis harta untuk dikeluarkan zakatnya, seperti dalam QS. At-Taubah: 103, QS. Al-Baqarah: 267, dan QS. Adz-Zaariyat: 19, demikian pula penjelasan Nabi SAW yang bersifat umum terhadap zakat dari hasil usaha/profesi.

**Kedua: Berbagai pendapat para Ulama terdahulu maupun sekarang, meskipun dengan menggunakan istilah yang berbeda. Sebagian dengan menggunakan istilah yang bersifat umum yaitu “al-Amwaal”, sementara sebagian lagi secara khusus memberikan istilah dengan istilah “al-maal al-mustafaad” seperti terdapat dalam fiqh zakat dan al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu. Dimana mereka mengatakan bahwa harta tersebut wajib dikeluarkan zakatnya.

- Abu Ubaid meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra tentang seorang laki-laki yang memperoleh hartanya (al-maal al-mustafaad) beliau berkata: “Dia keluarkan zakatnya pada hari dia mendapatkan harta itu” (Al-Amwaal, hal. 413).

- Abu Ubaid meriwayatkan dari Hubairah bin Yarim berkata: “Adalah Ibnu Mas’ud ra. memberi kami al-‘athaa’ lalu beliau mengambil zakatnya” (Al-Amwaal, hal. 412).

- Malik meriwayatkan dari Ibnu Syihab dalam kitab Muwatha’ berkata: “Yang pertama mengambil zakat dari al-a’thiyah adalah Mu’awiyah bin Abi Sufyan” (Muwatha’ ma’al Muntaqaa juz 2 hal 95).

- Abu Ubaid menyebutkan bahwa Umar bin Abdul ‘Aziz apabila memberi al-‘umalah kepada seseorang maka beliau mengambil zakatnya; apabila mengembalikan al-mazhaalim (kepada yang berhak) maka beliau mengambil zakatnya; beliau juga mengambil zakat dari al-a’thiyah apabila diberikan kepada penerimanya” (Al-Amwaal, hal 432).

**Ketiga: Dari sudut keadilan yang merupakan ciri utama ajaran Islam penetapan kewajiban zakat pada setiap harta yang dimiliki akan terasa sangat jelas, dibandingkan dengan hanya menetapkan kewajiban zakat pada komoditi-komoditi tertentu saja yang konvensional.

**Keempat: Sejalan dengan perkembangan kehidupan umat manusia, khususnya dalam bidang ekonomi, kegiatan penghasilan melalui keahlian dan profesi ini akan semakin berkembang dari waktu ke waktu. Bahkan akan menjadi kegiatan ekonomi yang utama, seperti terjadi di negara-negara industri sekarang ini (Ruuh al-Dien al-Islamy, hal. 300).

Transfer zakat:
BNI Syariah 155 555 5589
Mandiri 132000 481 974 5

Link Zakat>> https://sharinghappiness.org/zakat-penghasilan

#SaatnyaZakat #SayaBerdaya #Zakat #Infak #Sedekah #RumahZakat

Gambar Tidak Tersedia

EKSPEDISI SUPERQURBAN UNTUK MASYARAKAT TENGGER DI PROBOLINGGO

PROBOLINGGO ( 25/7) Tim Relawan Rumah Zakat distribusikan bantuan Kornet Superqurban untuk masyarakat muslim suku Tengger di desa Kedasih Kecamatan Sukapura kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Mayoritas masyarakat muslim di desa Kedasih bekerja sebagai petani sayuran, banyak dari masyarakat desa yang masih sangat jarang makan daging karena faktor keterbatasan ekonomi oleh karena itu destinasi expedisi kali ini menyasar kawasan ini.

Perjalanan ditempuh dari oleh Relawan Rumah Zakat di Bandung, Jawa Barat. Dalam perjalanan nya tim relawan Rumah Zakat harus melewati jalanan berbatu yang menanjak sehingga sedikit menyulitkan armada Tim Rumah Zakat. namun akhirnya setelah perjalanan kurang lebih 4 jam akhirnya tim tiba di lokasi desa Kedasih kecamatan Sukapura kabupaten Probolinggo

“Alhamdulillah setiba nya di Balai desa Kedasih kecamatan tim langsung di sambut oleh perangkat desa. Kemudian kami (relawan) mengurus perizinan kepada Kepala Desa agar bisa melakukan penyaluran di desa tersebut” Ujar Sujay salah satu relawan rumah zakat yang ikut dalam ekspedisi.

Keesokan harinya tim relawan rumah zakat langsung melakukan Penyaluran langsung 1.487 paket superqurban untuk masyarakat yang ada di dusun Bobor desa Kedasih Kabupaten Probolinggo. Agenda di laksanakan di sekitar balai desa Desa Kedasih, tak lupa superqurban juga dibagikan untuk anak-anak SDN Kedasih 02.

“Alhamdulillah Puji Syukur atas Rahmat Allah relawan rumah zakat bisa membagikan superqurban kepada masyarakat desa Kedasih, terutama untuk anak-anak sekolah dasar di desa yang masih sangat membutuhkan protein hewani untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan mereka.” Ujar salah satu relawan rumah zakat Mari kembali berqurban dengan Superqurban.

Harga partisipasi Superqurban
Kambing : Rp. 2.475.000
1/7 Sapi : Rp. 2.675.000
Sapi utuh : Rp. 17.250.000

Transfer Qurban:
BNI Syariah 155 555 5589
Mandiri 132000 481 974 5

Konfirmasi transfer via WA Center di 0815 7300 1555

www.superqurban.id

#RumahZakat #Superqurban #Qurban #Qurban2019 #HargaSuperqurban #HargaQurban2019 #QurbanKita #Sesuaisyariah #Praktis #IdulAdha

Gambar Tidak Tersedia

INFO PENTING, QURBAN BISA PAKAI OVO!

Tahukah sahabat? Untuk mempermudah pequrban kini transaksi Superqurban bisa via OVO lho, yuk ikuti langkah-langkahnya:

1. Buka Aplikasi OVO
2. Klik Deals
3. Klik Gift
4. Pilih Superqurban Kambing atau Superqurban Sapi Retail
5. Beli Sekarang

Bagi sahabat yang memiliki kelapangan harta, yuk ikut qurban di tahun ini dengan Superqurban. Karena Superqurban merupakan energi berkelanjutan yang kaya akan manfaat:)
.
Mari tebarkan manfaat melalui Superqurban
.
#Superqurban #Qurban #Kurban #EnergiBerkelanjutan #RumahZakat
Gambar Tidak Tersedia

HABISKAN SAJA GAJIMU!!!

Seorang konsultan keuangan dan penulis buku ‘Habiskan Gajimu’ Ahmad Ghazali mempunyai rekomendasi yang baik bagi Sahabat yang ingin menghabiskan gaji dijalan yang benar.

Dalam bukunya, Ahmad Ghazali merumuskan Golden Rules Habiskan Gaji, yang pertama Adalah Pay Your God First dan yang kedua adalah Saving Dulu Baru Shopping.

Pertama, Pay your God first adalah mengeluarkan atau mengalokasikan Zakat atau Sedekah pada pengeluaran pertama kita. Karena menurut Ahmad Ghozali ada 3 fungsi Zakat dan Sedekah dalam Financial Planning yaitu:

a. Katalisator Penghasilan “Sedekah tidaklah mengurangi harta". (HR Muslim, 2558)

b. Penghambat Pemborosan. Misalnya ketika sahabat ingin mengeluarkan uang untuk hal-hal yang terlalu tidak penting, Sahabat teringat lebih baik uangnya disedekahkan maka pemborosan dapat terhindarkan.

c. Penangkal Risiko Keuangan “Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah." (HR. Imam Baihaqi)

Kedua, Saving Dulu Baru Shopping. Dengan melakukan investasi terlebih dahulu memungkinkan Sahabat lebih displin dalam mengelola uang. Ahmad Ghozali menyarankan cashflow yang sehat adalah uang yang diterima itu habis dan harus dihabiskan dijalan yang benar.

Berikut ini adalah ilustrasi pengelolaan keuangan yang baik atau biasa disebut cara kanan:

Dari Penghasilan 100 % => Zakat 2.5%; hutang dan cicilan 30% (jika memiliki hutang dan cicilan); saving 12% dan sisanya untuk shopping 55.5% .

Sahabat, mumpung baru gajian ayo tunaikan zakat sekarang

Mari berdayakan Indonesia bersama Rumah Zakat.

Transfer Zakat:
BNI Syariah 155 555 5589
Mandiri 132000 481 974 5

Konfirmasi transfer via WA Center di 0815 7300 1555

Link Zakat: https://sharinghappiness.org/zakat-penghasilan

#RumahZakat #SaatnyaZakat #Zakat #Infak #Infaq #Donasi #DonasiOnline #MariBerbagi #SayaBerdaya #Pemberdayaan #Sedekah #Wakaf #GelombangWakaf

Gambar Tidak Tersedia

ADAB MENGENDALIKAN AMARAH MENURUT ISLAM

Jangan marah!" begitu sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang diriwayat kan Imam Bukhari.

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang bisa saja marah. Marah adalah sesuatu yang manusiawi. Lalu apa makna hadis Nabi SAW itu? Ibnu Hajar dalam Fathul Bani menjelaskan makna hadis itu: "AlKhath thabi berkata, "Arti perkataan Rasu lullah SAW 'jangan marah' adalah menjauhi sebab-sebab marah dan hendaknya menjauhi sesuatu yang meng arah kepadanya." Menurut 'Al-Khaththabi, marah itu tidaklah terlarang, karena itu adalah tabiat yang tak akan hilang dalam diri manusia.

Nah, apa yang harus dilakukan seorang Muslim ketika marah? Syekh Abdul Azis bin Fathi as-Sayyid Nada dalam kitab Mausuu'atul Aadaab alIslamiyah, mengungkapkan hendak nya seorang Muslim memperhatikan adab-abad yang berkaitan dengan marah. Berikut adab-adab yang perlu diperhatikan terkait marah.

Pertama, jangan marah, kecuali karena Allah SWT. Menurut Syekh Sayyid Nada, marah karena Allah merupakan sesuatu yang disukai dan mendapatkan amal. Misalnya, marah ketika menyaksikan perbuatan haram merajalela. Seorang Muslim yang marah karena hukum Allah diabaikan merupakan contoh marah karena Allah.

"Seorang Muslim hendaknya menjauhi kemarahan karena urusan dunia yang tak mendatangkan pahala," tutur Syekh Sayyid Nada. Rasulullah SAW, kata dia, tak pernah marah karena dirinya, tapi marah karena Allah SWT. Nabi SAW pun tak pernah dendam, kecuali karena Allah SWT.

Kedua, berlemah lembut dan tak marah karena urusan dunia. Syekh Sayyid Nada mengungkapkan, sesungguhnya semua kemarahan itu buruk, kecuali karena Allah SWT. Ia mengingatkan, kemarahan kerap berujung dengan pertikaian dan perselisihan yang dapat menjerumuskan manusia ke dalam dosa besar dan bisa pula memutuskan silaturahim.

Ketiga, mengingat keagungan dan kekuasaan Allah SWT. "Ingatlah kekuasaan, perlindungan, keagungan, dan keperkasaan Sang Khalik ketika sedang marah," ungkap Syekh Sayyid Nada. Menurut dia, ketika mengingat kebesaran Allah SWT, maka kemarahan akan bisa diredam. Bahkan, mungkin tak jadi marah sama sekali. Sesungguhnya, papar Syekh Sayyid Nada, itulah adab paling bermanfaat yang dapat menolong seseorang untuk berlaku santun (sabar).

Keempat, menahan dan meredam amarah jika telah muncul. Syekh Sayyid Nada mengungkapkan, Allah SWT menyukai seseorang yang dapat menahan dan meredam amarahnya yang telah muncul. Allah SWT berfirman, " … dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memberi maaf orang lain, dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS Ali Imran:134).

Menurut Ibnu Hajar dalam Fathul Bahri, ketika kemarahan tengah me muncak, hendaknya segera menahan dan meredamnya untuk tindakan keji. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang dapat menahan amarahnya, sementara ia dapat meluapkannya, maka Allah akan memanggilnya di hadapan segenap mahluk. Setelah itu, Allah menyuruhnya memilih bidadari surga dan menikahkannya dengan siapa yang ia kehendaki." (HR Ahmad).

Kelima, berlindung kepada Allah ketika marah. Nabi SAW bersabda, "Jika seseorang yang marah mengucapkan; 'A'uudzu billah (aku berlindung kepada Allah SWT, niscaya akan reda kemarahannya." (HR Ibu 'Adi dalam al-Kaamil.)

Keenam, diam. Rasulullah SAW bersabda, "Ajarilah, permudahlah, dan jangan menyusahkan. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaklah ia diam." (HR Ahmad). Terkadang orang yang sedang marah mengatakan sesuatu yang dapat merusak agamanya, menyalakan api perselisihan dan menambah kedengkian.

Ketujuh, mengubah posisi ketika marah. Mengubah posisi ketika marah merupakan petunjuk dan perintah Nabi SAW. Nabi SAW bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian marah ketika berdiri, maka hendaklah ia duduk. Apabila marahnya tidak hilang juga, maka hendaklah ia berbaring." (HR Ahmad).

Kedelapan, berwudhu atau mandi. Menurut Syekh Sayyid Nada, marah adalah api setan yang dapat mengakibatkan mendidihnya darah dan terbakarnya urat syaraf. "Maka dari itu, wudhu, mandi atau semisalnya, apalagi mengunakan air dingin dapat menghilangkan amarah serta gejolak darah," tuturnya, Kesembilan, memeberi maaf dan bersabar. Orang yang marah sudah selayaknya memberikan ampunan kepada orang yang membuatnya marah. Allah SWT memuji para hamba-Nya "... dan jika mereka marah mereka memberi maaf." (QS Asy-Syuura:37).

Sesungguhnya Nabi SAW adalah orang yang paling lembut, santun, dan pemaaf kepada orang yang bersalah. "... dan ia tak membalas kejahatan dengan kejahatan, namun ia memaafkan dan memberikan ampunan... " begitu sifat Rasulullah SAW yang tertuang dalam Taurat, kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Musa AS.

sumber: republika.com

#RZInspirasi #SharingHappiness #Zakat #Sedekah #Sharing #Happiness #Berbagi #Donasi #DonasiOnline

Gambar Tidak Tersedia

Infaq Bercita Rasa Qurban Dengan PayPro

Tidak terasa dalam hitungan hari lagi, Hari Raya Idul Adha akan tiba. Bagi yang sudah berniat qurban ditahun ini semoga Allah mudahkan dan lancarkan rizkinya. Sehingga ketika tiba masanya Idul Qurban, kita semua bisa menunaikan salahsatu sunnah mu’akad ini.

Sahabat, banyak diantara kita yang ingin dan tentunya sudah berniat untuk berqurban. Namun secara kondisi keuangan belum mencukupi dikarenakan harga hewan qurban yang belum begitu terjangkau. Melihat kondisi seperti ini, Rumah Zakat bersama Dompet Digital PayPro memfasilitasi Sahabat yang ingin merasakan momen berbagi pada saat Idul Adha sekalipun belum jadi Pequrban melalui program Infaq Qurban Rumah Zakat.

Program Infaq Qurban Rumah Zakat melalui dompet digital PayPro ini bisa dilakukan dengan langkah-langkah berikut :

1.       Download aplikasi PayPro, registrasi dan top up saldo PayPro

2.      Pilih menu “Bayar dengan Kode Toko PayPro”

3.      Masukkan kode sesuai dengan program yaitu “Infaq Qurban : 9057”

4.      Masukkan nominal donasi dan PIN

5.      Selanjutnya Sahabat akan mendapatkan konfirmasi “Donasi Berhasil”

Mari ikut merasakan momen berbagi ketika Idul Adha meskipun kita belum bisa jadi Pequrban sepenuhnya.

Untuk Informasi lebih lengkap, kunjungi website kami melalui www.rumahzakat.org , https://sharinghappiness.org/ , https://care.rumahzakat.org/

Bisa juga hubungi SMS Center atau WA Center kami di 0815 7300 1555