Berbaik sangka kepada Allah
Sebagai hamba-Nya yang selalu mendapatkan rahmat dan karunia, hendaknya kita selalu berbaik sangka kepada Allah SWT. Berbaik sangka kepada Allah dilakukan dengan mengharap ridho Allah, berdoa, tawakal, serta memohon ampunan dan pertolongan. Sebagaimana firman Allah SWT:
Ø¥Ùنَّ ٱلَّذÙينَ ءَامَنÙوا۟ وَٱلَّذÙينَ هَاجَرÙوا۟ وَجَٰهَدÙوا۟ ÙÙÙ‰ سَبÙيل٠ٱللَّه٠أÙو۟لَٰٓئÙÙƒÙŽ يَرْجÙونَ رَØْمَتَ ٱللَّه٠ۚ وَٱللَّه٠غَÙÙورٌ رَّØÙيمٌ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Q.S. Al Baqarah:218)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Allah Ta’ala berfirman, “Aku berdasarkan prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Apabila ia berbaik sangka, maka ia akan mendapatkan kebaikan. Jika berprasangka buruk, maka ia mendapatkan keburukan.” (HR. Ahmad).
Ini berarti jika kita ingin mendapat kebaikan dari Allah SWT, maka hendaklah berbaik sangka kepada-Nya. Jika kita berbaik sangka kepada Allah, maka kebaikan akan datang kepada kita. Namum sebaliknya jika kita selalu berburuk sangka kepada Allah, menyalahkan semua musibah pada Allah, maka hanya keburukan lah yang akan datang.
Allah selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya meskipun hamba-Nya justru sering mengeluh. Maka hendaknya kita selalu tawakal dan percaya akan jalan yang telah diberikan Allah kepada kita. Sebagaimana firman-Nya: :
“Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (Al Baqarah: 216)
Berbaik sangka kepada Allah SWT memiliki banyak keutamaan, diantaranya adalah:
1. Jauh dari ketakutan
Dari Anas ra. sesungguhnya Nabi saw. masuk untuk menemui seorang pemuda yang sedang sakaratul maut, maka Rasulullah saw. bersabda: Bagaimana keadaanmu? Pemuda itu berkata, “Ya Rasulullah saw.! aku mengharapkan rahmat Allah dan aku sangat takut akan dosadosaku.” Kemudian Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah takut dan roja berkumpul dalam hati seorang hamba dalam keadaan seperti ini kecuali Allah akan memberikan kepadanya apa-apa yang diharapkannya, dan akan memberikan keamanan kepadanya dari perkara yang ditakutinya.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah, al-Mundziri berkata, “Hadits ini sananya hasan”).
Sebagai hamba-Nya yang selalu mendapatkan rahmat dan karunia, hendaknya kita selalu berbaik sangka kepada Allah SWT. Berbaik sangka kepada Allah dilakukan dengan mengharap ridho Allah, berdoa, tawakal, serta memohon ampunan dan pertolongan. Sebagaimana firman Allah SWT:
Ø¥Ùنَّ ٱلَّذÙينَ ءَامَنÙوا۟ وَٱلَّذÙينَ هَاجَرÙوا۟ وَجَٰهَدÙوا۟ ÙÙÙ‰ سَبÙيل٠ٱللَّه٠أÙو۟لَٰٓئÙÙƒÙŽ يَرْجÙونَ رَØْمَتَ ٱللَّه٠ۚ وَٱللَّه٠غَÙÙورٌ رَّØÙيمٌ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Q.S. Al Baqarah:218)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Allah Ta’ala berfirman, “Aku berdasarkan prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Apabila ia berbaik sangka, maka ia akan mendapatkan kebaikan. Jika berprasangka buruk, maka ia mendapatkan keburukan.” (HR. Ahmad).
Ini berarti jika kita ingin mendapat kebaikan dari Allah SWT, maka hendaklah berbaik sangka kepada-Nya. Jika kita berbaik sangka kepada Allah, maka kebaikan akan datang kepada kita. Namum sebaliknya jika kita selalu berburuk sangka kepada Allah, menyalahkan semua musibah pada Allah, maka hanya keburukan lah yang akan datang.
Allah selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya meskipun hamba-Nya justru sering mengeluh. Maka hendaknya kita selalu tawakal dan percaya akan jalan yang telah diberikan Allah kepada kita. Sebagaimana firman-Nya: :
“Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (Al Baqarah: 216)
Berbaik sangka kepada Allah SWT memiliki banyak keutamaan, diantaranya adalah:
1. Jauh dari ketakutan
Dari Anas ra. sesungguhnya Nabi saw. masuk untuk menemui seorang pemuda yang sedang sakaratul maut, maka Rasulullah saw. bersabda: Bagaimana keadaanmu? Pemuda itu berkata, “Ya Rasulullah saw.! aku mengharapkan rahmat Allah dan aku sangat takut akan dosadosaku.” Kemudian Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah takut dan roja berkumpul dalam hati seorang hamba dalam keadaan seperti ini kecuali Allah akan memberikan kepadanya apa-apa yang diharapkannya, dan akan memberikan keamanan kepadanya dari perkara yang ditakutinya.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah, al-Mundziri berkata, “Hadits ini sananya hasan”).
Seseorang yang selalu berbaik sangka kepada Allah tentunya terlepas dari berbagai rasa ketakutan karena hatinya telah yakin bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik bagi dirinya.
2. Selalu dekat dengan Allah
Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
“Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Aku berdasarkan pada prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Aku akan selalu bersamanya jika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam hatinya, maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia berdzikir mengingat-Ku dalam suatu jama’ah, maka Aku akan sebut-sebut dia dalam jama’ah yang lebih baik dari mereka. Jika ia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Jika ia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Apabila ia mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan jalan cepat.” (HR. Al-Bukhari).
3. Diampuni dosanya
Dari Anas ra. ia berkata, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:
Allah berfirman,
“Wahai anak Adam!, sesungguhnya engkau selama berdoa dan berharap kepada-Ku, maka Aku pasti akan memberikan ampunan kepadamu atas segala dosa-dosamu dan Aku tidak akan peduli. Wahai anak Adam!, andaikata dosa-dosamu sampai ke langit kemudian engkau memohon ampunan kepada-Ku, maka pasti Aku akan memberikan ampunan kepadamu. Wahai Anak Adam!, jika engkau datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau bertemu dengan-Ku, tapi engkau tidak menyekutukan-Ku sedikit pun, maka pasti Aku akan datang kepadamu dengan membawa ampunan sepenuh bumi.” (HR. at- Tirmidzi. Ia berkata, “Hadits ini hasan”)
4. Ibadah yang baik
Berbaik sangka kepada Allah SWT merupakan salah satu ibadah.
Sebagaimana sabda Rasul : “Sesungguhnya berprasangka baik pada Allah adalah termasuk sebaik-baiknya ibadah” (HR. Abu Daud).
5. Terhindar dari keburukan di akhirat
Dari Fadhalah bin Abid, dari Rasulullah SAW. ia bersabda:
Ada tiga golongan manusia yang tidak akan ditanya di hari kiamat yaitu, Manusia yang mencabut selendang Allah. Sesungguhnya selendang Allah adalah kesombongan dan kainnya adalah al-Izzah (keperkasaan); Manusia yang meragukan perintah Allah; Dan manusia yang putus harapan dari rahmat Allah. (HR. Ahmad, ath-Thabrâni, dan al-Bazzâr. al-Haitsami berkata, “Perawinya terpercaya.” al-Bukhâri dalam kitab al-Adab, Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya)
6. Terhindar dari dosa besar dalam Islam
Dari Ibnu Abbas, ada seorang lelaki berkata, “Ya Rasulullah saw.! apa dosa besar itu?” Rasulullah saw. bersabda: Dosa besar itu adalah musyrik kepada Allah, putus asa dari karunia Allah, dan putus harapan dari rahmat Allah. (al-Haitsami berkata, “Telah diriwayatkan oleh al-Bazzâr dan ath- Thabrâni para perawinya terpercaya.” As-Suyuti dan al-Iraqi menghasankan hadits ini)
7. Mendapat rahmat Allah
وَلَا تÙÙْسÙدÙوا۟ ÙÙÙ‰ ٱلْأَرْض٠بَعْدَ Ø¥ÙصْلَٰØÙهَا وَٱدْعÙوه٠خَوْÙًا وَطَمَعًا Ûš Ø¥Ùنَّ رَØْمَتَ ٱللَّه٠قَرÙيبٌ مّÙÙ†ÙŽ ٱلْمÙØْسÙÙ†Ùينَ
Artinya: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”(Q.S. Al A’raaf:56)
8. Lebih optimis
Seseorang yang selalu berbaik sangka pada Allah SWT akan lebih optimis dalam menjalani dan menata kehidupannya.
Sebagaimana firman Allah SWT: “(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Q.S. Al Baqarah:112)
9. Menjadi pribadi yang ikhlas
وَلَوْ أَنَّهÙمْ رَضÙوا۟ مَآ ءَاتَىٰهÙم٠ٱللَّه٠وَرَسÙولÙÙ‡ÙÛ¥ وَقَالÙوا۟ ØَسْبÙنَا ٱللَّه٠سَيÙؤْتÙينَا ٱللَّه٠مÙÙ† ÙَضْلÙÙ‡ÙÛ¦ وَرَسÙولÙÙ‡ÙÛ¥Ù“ Ø¥Ùنَّآ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ ٱللَّه٠رَٰغÙبÙونَ
Artinya :”Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata: “Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah,” (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka).” ( Q.S. At Taubah: 59)
Itulah beberapa keutamaan berbaik sangka kepada Allah SWT. Sifat husnudzhon kepada Allah memang harus kita tanamkan dalam hati kita.
Sebagaimana sabda Rasul : Dari Abu Sufyan, dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu anhu berkata : tiga hari sebelum meninggalnya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, aku mendengar beliau bersabda: Janganlah seorang diantara kalian meninggal kecuali dia telah berbaik sangka kepada Allah “ (H.R. Muslim)
Sumber : https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/keutamaan-berbaik-sangka-kepada-allah