News

Mengajak anak belajar berpuasa

Blog Single

Menjalankan Ibadan puasa di bulan ramadhan merupakan salah satu kewajiban yang memang telah di perintahkan oleh Allah SWT bagi setiap umat Islam. Bahkan ibadah yang mulia ini merupakan salah satu dari rukun islam. Berpuasa ini sangat di anjurkan untuk di lakukan oleh seluruh umat Islam, pria atau wanita, anak-anak atau bahkan dewasa. Maka dari itu, Anda sebagai orangtua harus melakukan cara mendidik anak untuk menjalankan Ibadan puasa.

Nah, kemuliaan dalam berpuasa di bulan Ramadhan ini menjadikan orangtua memiliki kewajiban untuk mendidik anak untuk menjalankan Ibadan berpuasa. Bahkan, di dalam Al-quran juga Hadist menunjukkan , bahwa orangtua memiliki kewajiban untuk mendidik anak-anaknya, melatih serta membiasakan diri si kecil untuk beribadah, termasuk dalam menjalankan ibadah berpuasa di bulan suci ini.

Akan tetapi, ketika akan mendidik si kecil untuk belajar berpuasa, ada hal yang harus Anda ketahui, bahwa belum ada kewajiban untuk si kecil menjalankan Ibadan puasa. Sehingga sebagai orangtua, tugas Anda hanya mendidik Anak untuk berpuasa bukan malah mewajibkan si ekcil untuk menjalankan ibadah puasa ini. Nah, berikut ini ada beberapa cara mendidik anak usia dini untuk menjalankan ibadah puasa, yaitu sebagai berikut:

Anak terbiasa dengan pola makan sehari-hari, bahkan ngemil di waktu-waktu tertentu. Itulah sebabnya belajar berpuasa akan mengubah kebiasaan mereka. Tak hanya perubahan perilaku, ibadah puasa juga membutuhkan perubahan kesadaran pada anak. Biasanya anak masih terarah pada pemuasan kesenangan. Namun saat belajar berpuasa, anak belajar menahan diri. Itulah sebabnya melatih anak berpuasa perlu memperhatikan kesiapan fisik maupun psikologis mereka.

  1. Anda sebagai orangtua bisa membagi tahapan puasa si kecil, sesuai dengan kondisi serta kemampuan si kecil. Misalkan tahapan pertama di mulai dari waktu subuh sampai waktu Zuhur. Setelah itu, ketika keadaan memungkinkan, Anda bisa meningkatkan porsi puasanya, yaitu dimulai dari subuh sampai azan ashar. Sampai si kecil mampu berpuasa sepenuhnya, yaitu dari subuh sampai magrib.
  2. Cara selanjutnya yaitu Anda bisa membuatkan mainan untuk mereka, serta mengajak si ekcil untuk bermain bersama, seperti halnya yang di kisahkan oleh kaum Anshar di Madinah saat puasa asy-Syura’.
  3. Bukan hanya itu, salah satu hal yang harus diperhatikan yaitu sebaiknya Anda sebagai orangtua bisa membantu si kecil untuk mencari beberapa kegiatan atau bahkan permainan yang sesuai dengan kondisi tubuh si kecil ketika berpuasa. Sebagai contoh, sebaiknya si kecil dicarikan permainan yang lokasinya berada di tempat yang cukup teduh, dan carikan waktu ketika hari menjelang sore yakni menjelang berbuka puasa.
  4. Anda juga di sarankan untuk memberikan pujian kepada si kecil ketika si kecil mulai mau untuk belajar berpuasa. Tunjukkan kalau Anda merasa sangat bangga memiliki anak yang walaupun masih kecil tapi mau untuk belajar puasa.
  5. Anda juga wajib memberi tahu mereka kalau Allah serta Rasul-rasul-Nya juga sangat senang kepada anak kecil yang mau belajar untuk berpuasa. Anda juga bisa memberi tahu mereka, bahwa dengan berpuasa mereka akan mendapatkan balasan dari Allah, yakni dibukakannya pintu surge.
  6. Selain itu, Anda juga bisa memberikan si kecil hadiah atau hal lainnya yang memiliki sifat yang mendidik serta bisa melupakan si kecil dari keinginannya untuk terus berbuka.
  7. Dan yang terakhir, Anda bisa melakukan buka bersama, dilakukan baik dengan keluarga atau bahkan di lingkungan sekitar, misalkan seperti di masjid.

 

Apa yang perlu Ayah Ibu perhatikan saat melatih anak berpuasa untuk pertama kalinya? Sebaiknya kita lebih fokus pada kesiapan anak, ketimbang menuntut hasil yang harus diraihnya selama belajar berpuasa untuk pertama kalinya. Nah, berikut ini adalah 6 tips yang dapat dimanfaatkan Ayah Ibu dalam melatih anak berpuasa.

1. Bercerita Makna Puasa

Melatih anak berpuasa dapat diawali dengan bercerita kepada mereka tentang makna puasa itu sendiri. Ayah Ibu dapat mengemasnya dalam berbagai cerita yang menarik, termasuk pengalaman Ayah Ibu berpuasa saat masih kecil.

2. Jelaskan Pengertian Puasa

Anak bisa menerima perubahan apabila ia siap menghadapi perubahan tersebut, termasuk saat anak belajar berpuasa untuk pertama kalinya. Oleh sebab itu, Ayah Ibu perlu menjelaskan pengertian puasa dan mengingatkan pada anak beberapa hari sebelum bulan puasa dimulai. Gunakan kata-kata sederhana pada anak yang baru pertama kali belajar berpuasa, seperti tidak makan dan tidak minum setelah sahur sampai waktu berbuka. Ceritakan juga apa saja yang Ayah Ibu lakukan di rumah saat berpuasa, agar anak dapat membayangkan apa yang akan terjadi. Ekspresikan ibadah puasa dengan positif dan menyenangkan, sehingga anak tertarik melakukannya juga.

3. Tawarkan Anak untuk Belajar Berpuasa

Saat makna dan pengertian puasa telah disampaikan kepada anak, Ayah Ibu dapat menawarkan anak berpuasa untuk pertama kalinya. Tidak dengan memerintah, namun tawarkan sebagai sebuah kegiatan yang menyenangkan dan membanggakan. Mengajak anak dengan cara yang menyenangkan itu seperti saat mengajak anak bermain. Mengajak anak dengan cara yang membanggakan itu seperti menantangnya melakukan kegiatan yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Pesannya tetap sama, mengajak anak belajar berpuasa.

4. Ciptakan Suasana Berpuasa yang Menyenangkan

Selain kesadaran diri, anak juga akan melihat bagaimana orangtuanya menjalani ibadah puasa. Menciptakan suasana berpuasa yang menyenangkan dapat membuat anak mau terlibat. Ayah Ibu dapat memulainya dengan sahur yang menyenangkan, dengan persiapan dan waktu yang tidak terburu-buru. Lakukan sahur dengan gembira dan penuh syukur agar anak pun menikmati sahur, dan tidak melihat orangtuanya lesu. Selama seharian berpuasa, tunjukkan pada anak bahwa Ayah Ibu pun dapat melakukan berbagai kegiatan dengan semangat meskipun tidak makan dan tidak minum.

5. Menyiapkan Makanan yang Tepat

Makanan yang tepat untuk anak yang belajar berpuasa itu sesuai dengan kebutuhan dan kesukaannya. Siapkan makanan kesukaan anak yang sekaligus bisa memenuhi kebutuhan energinya, dan jika memungkinkan, sajikan di piring favorit anak agar anak semangat makan saat sahur dan buka puasa.

6. Apresiasi Tiap Capaian Anak

Saat anak belajar berpuasa untuk pertama kalinya, ia mungkin tak langsung berhasil berpuasa sehari penuh. Anak mungkin hanya bisa bertahan sampai pukul 9 pagi, 12 siang, atau 3 sore. Apapun capaian anak, beri apresiasi bahwa anak telah berusaha, dari belum pernah berpuasa menjadi berpuasa selama beberapa jam. Saat anak berhasil berpuasa lebih lama di hari berikutnya, apresiasi kemajuannya. Apresiasi adalah upaya menumbuhkan perilaku positif anak, termasuk saat anak belajar berpuasa. Gunakan kata-kata positif yang mengacu pada perilaku spesifik. Jangan menjanjikan hadiah pada anak. Pemberian hadiah hanya akan membuat kenikmatan berpuasa berpindah menjadi kenikmatan mendapat hadiah.

Itulah 6 tips yang dapat Ayah Ibu manfaatkan dalam melatih anak belajar berpuasa. Saat anak mau belajar berpuasa, tanyakan dan dengarkan cerita anak tentang pengalamannya berpuasa, sehingga Ayah Ibu dapat memahami apa yang dirasakan anak. Mungkin ada suasana yang perlu diubah, menu makanan yang diganti, dan kegiatan seru yang dapat dilakukan bersama anak untuk mengisi waktu selama berpuasa.

Sumber : http://www.solusisehatku.com/5-cara-mendidik-anak-untuk-belajar-berpuasa-di-bulan-ramadhan

http://temantakita.com/melatih-anak-berpuasa/

Share this Post: