News

Persiapan Menghadapi Ramadhan Al Mubaraq

Blog Single

Bulan Ramadhan sebentar lagi tiba, tamu yang kita tunggu-tunggu selama 11 bulan lamanya. Bulan yang penuh dengan berkah, bulan yang sangat diistimewakan oleh Allah. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, di dalamnya penuh dengan rahmah, ampunan, dan pembebasan dari api neraka. Bulan yang dirindukan kedatangannya dan ditangisi kepergiannya oleh orang-orang yang sholeh.

Pada bulan inilah kaum muslimin seharusnya melakukan pengembaraan rohani dengan mengekang nafsu syahwat dan mengisi dengan amal-amal yang mulia. Semua itu merupakan momen dan sekaligus sarana yang baik untuk mencapai puncak ketaqwaan. Dosa dan kekhilafan juga merupakan sasaran yang akan kita hapuskan dalam bulan Ramadhan ini.

Ternyata, tak sedikit juga orang yang kalang kabut menyambut bulan suci ini dengan berbagai alasan klasik, contohnya; harga sembako yang cenderung naik menjelang atau selama Ramadhan, padahal ini hanyalah pengulangan sejarah yang dari dulu juga setiap menjelang Ramadhan atau Lebaran maka harga akan naik dan ini pun sesuai dengan hukum pasar yang berlaku.
Bukankah kebutuhan keluarga selama Ramadhan cenderung meningkat dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain, belum lagi dana yang harus kita persiapkan untuk pulang kampung untuk bertemu sanak keluarga kita.
Nah Sobat Zakat, disini kami akan mencoba memberikan beberapa tips yang berguna untuk menghadapi bulan yang mulia ini

Untuk mendekatkan sasaran tersebut, kiranya perlu menyambut tamu Allah yang agung ini dengan mengadakan pembekalan ruhani dan pengetahuan tentang bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Pada umumnya ada 2 macam persiapan yang harus kita lakukan untuk menghadapi bulan Ramadhan, yaitu:

A. Persiapan Mental dan Spiritual
B. Persiapan Fisik dan materi

Di antara bekal-bekal yang harus dimiliki dalam menyongsong bulan mulia ini adalah sebagai berikut:

A. Persiapan Mental dan Spiritual

1. Mempersiapkan pemahaman yang benar tentang bulan Ramadhan

Untuk memberikan motivasi agar beribadah dalam bulan Ramadhan ini bisa dilaksanakan dengan maksimal, sebelum Ramadhan datang Rasulullah SAW mengumpulkan para sahabatnya guna memberikan persepsi yang benar dan mengingatkan betapa mulia bulan Ramadhan. Dalam sebuah hadits yang panjang Rasulullah bersabda:

“Dari Salman Ra., beliau berkata, “Rasulullah berkhutbah di tengah-tengah kami pada akhir Sya’ban, Rasulullah bersabda: “Hai manusia, telah menjelang kepada kalian bulan yang sangat agung yang penuh dengan barokah, yang di dalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan di mana yang Allah telah menjadikan puasa di dalamnya sebagai puasa wajib, qiyamullailnya sunnah, barangsiapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan amalan wajib tujuh puluh kali pada bulan lainnya... dst.” (HR. Ibnu Hujaimah, beliau berkata: hadits ini adalah hadits shahih).


2. Membekali diri dengan ilmu yang cukup

Sasaran dan ibadah puasa adalah untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita. Untuk itu, ibadah puasa harus dilakukan dengan tatacara yang benar. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Banyak orang berpuasa yang tidak mendapat apa-apa dari puasanya kecuali lapar. Dan banyak orang shalat malam, tidak mendapat apa-apa dari shalatnya kecuali bergadang.” (HW. Abu Dawud, Ibnu Majah)

Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda:

“Barangsiapa tidak meninggalkan kata-kata dusta (dalam berpuasa) dan tetap melakukannya, maka Allah tidak butuh ia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR. Bukhari).

Dari dua hadits di atas bisa disimpulkan bahwa membekali diri dengan segala ilmu yang berkaitan dengan puasa memang akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan kita untuk menigkatkan kualitas ketaqwaan kita melalui bulan Ramadhan yang mulia ini.


3. Melakukan persiapan jasmani dan ruhani.

Sebelum masuk bulan Ramadhan, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita agar banyak melakukan ibadah puasa di bulan Sya’ban. Dengan banyak berpuasa di bulan Sya’ban berarti kita telah mengkondisikan diri, baik dari sisi ruhiyah atau jasadiyah. Kondisi ini akan sangat positif pengaruhnya dan akan mengantarkan kita untuk menyambut Ramadhan dengan berbagai ibadah dan amalan yang di sunnahkan. Di sisi lain, tidak akan terjadi lagi gejolak fisik dan proses penyesuaian terlalu lama seperti banyak terjadi pada orang yang pertama kali berpuasa. Misalnya lemas, badan terasa panas, tidak bersemangat, banyak mengeluh, dan sebaginya.

“Aisyah ra. Berkata: “Saya tidak melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasanya, kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya kecuali pada bulan Sya’ban.”(HR Muslim).

Bulan Sya’ban adalah bulan dimana amal shalih diangkat ke langit.

Dari Usamah bin Zaid berkata: “Saya bertanya: “Wahai Rasulullah saw, saya tidak melihat engkau puasa disuatu bulan lebih banyak melebihi bulan Sya’ban”. Rasul saw bersabda:” Bulan tersebut banyak dilalaikan manusia, antara Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan diangkat amal-amal kepada Rabb alam semesta, maka saya suka amal saya diangkat sedang saya dalam kondisi puasa.” (Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’i dan Ibnu Huzaimah)


4. Memahami keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan diciptakan Allah penuh dengan kutamaan-keutamaan dan kemuliaan. Maka mempelajari dan memahami keutamaan tersebut akan memotivasi kita untuk lebih meningkatkan amal ibadah kita. Di antara keutamaan dan kemuliaan bulan Ramadhan adalah:

a. Bulan kaderisasi taqwa dan bulan di turunkannya Al Qur’an

Allah SWT berfirman,

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa.” (QS. Al Baqarah: 183)

“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu....” (QS. Al Baqarah: 185).

b. Bulan paling utama, bulan penuh berkah

Rasulullah SAW bersabda,

“Bulan yang paling utama adalah bulan Ramadhan, dan hari yang paling mulia adalah hari Jum’at.”

Dalam hadits lain,

“Dari Ubaidah bin Shomit, bahwa ketika Ramadhan tiba, Rasulullah bersabda: “Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan penuh berkah, pada bulan itu Alah akan memberikan naungan-Nya kepada kalian. Dia turunkan rahmat-Nya, Dia hapuskan kesalahan-kesalahan dan Dia kabulkan do’a pada bulan itu. Allah Ta’ala akan melihat kalian berlomba melakukan kebaikan. Allah akan membanggakan kalian di depan Malaika. Maka pelihatkanlah kebaikan diri kaliah kepada Allah, sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang pada bulan itu tidak mendapat rahmat Allah ‘Azza Wa Jalla.”(HR. Tabrani).

c. Bulan ampunan dosa, bulan peluang emas melakukan ketaatan.

Rasulullah SAW bersabda:

“Antara sholat lima waktu, dari hari Jum’at sampai Jum’at lagi, dari Ramadhan ke Ramadhan, dapat menghapuskan dosa-dosa apabila dosa-dosa besar dihindarkan.” (HR. Muslim).

“Barang siapa puasa karena iman dan mengharap pahala dari Allah, ia akan diampuni semua dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari & Muslim)

“Apabila Ramadhan telah datang pintu syurga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan syetan-syetan dibelenggu.” (HR. Bukhari & Muslim)

d. Bulan dilipatgandakannya amal sholeh

Rasulullah SAW bersabda,

“Setiap amal anak Adam dilipatgandakan pahalanya, satu kebaikan menjadi sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat, Allah berfirman, “Kecuali, puasa. Puasa itu untuk dan Akulah yang akan membalasnya. Ia tinggalkan nafsu syahwat dan makannya semata-mata karena Aku.”Orang yang berpuasa mendapat dua kebahagiaan, ketika berbuka dan ketika berjumpa Rabbnya. Bau mulut orang yang berpuasa disisi Allah lebih wangi daripada bau parfum misik.” (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda,

“Rabb-mu berkata, “Setiap perbuatan baik (di bulan Ramadhan) dilipatgandakan pahalanya sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat. Puasa untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai dari api neraka, bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih wangi dari parfum misik. Apabila orang bodoh berlaku jahil kepada seseorang di antara kamu yang sedang berpuasa, maka hendaklah kamu katakan, “Saya sedang berpuasa.” (HR. Tirmizi).

e. Bulan jihad dan kemenangan

Sejarah telah mencatat, bahwa pada bulan suci Ramadhan beberapa kesuksesan dan kemenangan besar diraih ummat Islam. Ini membuktikan bahwa bulan Ramadhan bukan merupakan bulan malas dan bulan lemah, tapi bulan Ramadhan adalah bulan jihad dan kemenangan.

Perang Badar Kubro yang diabadikan dalam Al Qur’an sebagai “Yaumul Furqon” dan umat Islam meraih kemenangan besar, terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 10 Hijriyah. Dan pada saat itu juga gembong kebathilan Abu Jahal terbunuh.

Pada bulan Ramadhan, fathu Makkah (pembebasan kota Mekkah) yang diabadikan dalam Al Qur’an sebagai “Fathan Mubina”, terjadi pada tanggal 10 Ramadhan tahun 8 Hijriyah.

Perang ‘Ain Jalut menaklukan tentara Mongol terjadi pada Ramadhan, tepatnya pada tanggal 25 Ramadhan 658 Hijriah.

Andalusia (Spanyol) yang ditaklukan oleh tentara Islam di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad juga terjadi pada bulan Ramadhan, yaitu pada tanggal 28 Ramadhan 92 Hijriah.

B. Persiapan Fisik dan materi

Sering sekali kita tak jeli dalam menghadapi datangnya Ramadhan, kondisi fisik yang baik amat menunjang kita guna mengisi bulan Ramadhan dengan amalan-amalan sunnah yang nilainya tak terhingga, kondisi fisik yang prima juga berperan penting selama kita berpuasa di siang hari.
Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, tapi jangan mentang-mentang ibadah kita kerjanya tidur melulu dari pagi sampai sore,bisa-bisa malah jadi tidak benar puasanya.
Siang hari yang panas mengandung makna tersendiri bagi orang yang berpuasa, panasnya matahari membantu proses detoksifikasi dalam tubuh kita, juga merupakan ujian bagi orang-orang yang bekerja membanting tulang sambil berpuasa.
Sungguh kenikmatan yang tiada tara pada saat berbuka puasa di waktu Maghrib.
Fisik yang sehat juga berperan penting di malam hari untuk tarawih, tadarrus dan juga tahajjud.
Para ulama tidurnya akan berkurang selama malam bulan Ramadhan untuk memperbanyak amal ibadah.
Dari sisi materi juga perlu di perhatikan untuk menghadapi bulan Ramadhan, harga- harga sembako yang merangkak naik di iringi juga harga pakaian-pakaian ibadah yang banyak di butuhkan kaum muslimin, uang ekstra juga di butuhkan untuk keperluan sahur dan berbuka puasa, ibu yang bijak selalu memperhatikan gizi keluarga.
Sahur tidaklah harus selalu mahal tetapi harus tetap mengandung nilai gizi yang cukup.
Hidangan berbuka bukan berarti harus setiap hari membeli kue di pasar ramadhan tetapi juga bisa dibuat sendiri di rumah dengan resep-resep yang sederhana tetapi tetap mengundang selera,
percayalah; biasanya orang yang berpuasa hanya bernafsu jika melihat makanan apalagi di siang hari bolong, tapi apabila kumandang Adzan telah terdengar maka yang di makan untuk berbuka hanya sekedarnya saja.
Uang ekstra juga perlu di persiapkan jika anda berniat untuk pulang kampung berlebaran bersama keluarga besar, berapa anggota keluarga yang ikut dan juga perhitungkan harga tiket yang lagi-lagi ikutan naik+ tiket pulang lagi serta tentunya uang receh untuk anak-anak di kampung.
Alternatif pakaian lebaran, jika kita ingin membeli tak ada salahnya berbelanja jauh hari sebelum lebaran dan di simpan karena harga pakaian tersebut kemungkinan besar akan naik jika kita membelinya menjelang lebaran,
sekali lagi; hukum pasar, jika minat meningkat harga akan meningkat, memang banyak juga harga-harga miring yang ditawarkan menjelang lebaran akan tetapi apakah kualitasnya terjamin.
Kita tentunya ingin membeli pakaian yang bisa kita pakai lama, apalah artinya pakaian yang kita beli dan baru saja dipakai dan di cuci sudah luntur atau robek disana-sini.
Mempersiapkan kondisi keuangan kita menjelang bulan puasa dapat kita lakukan dengan menabung dan mencari tambahan lain jauh hari menjelang ramadhan.
Kita semua tentunya tak ingin ibadah kita terganggu hanya gara-gara hutang disana-sini karena kurang uang buat pulang kampung bukan?
Nah marilah bersama-sama kita persiapkan segala sesuatunya untuk menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan, semoga amal ibadah kita di terima Allah SWT dan semoga kiat-kiat di atas berguna bagi kita semua.

Demikianlah beberapa hal yang perlu kita lakukan dalam persiapan menyambut Ramadhan. Semoga Allah mempertemukan kita dengan Ramadhan tahun ini.

Share this Post: