MENGOPTIMALKAN KESEMPATAN HIDUP
Adalah hadits riwayat Imam Ahmad dari sahabat Thoriq bin Shihab –semoga Allah Ta'ala meridhoinya-, sesungguhnya Rasululloh –shalallahu 'alaihi was al;am- bersabda: “Ada seseorang yang masuk ke dalam surga karena seekor lalat, tetapi ada pula seseorang yang masuk ke dalam neraka karena seekor lalat.”(Para sahabat) bertanya, “Bagaimana hal itu (terjadi), wahai Rasulullah?”. Beliau menjawab, “Ada dua orang yang berjalan melewati suatu kaum yang mempunyai berhala, yang tidak seorang pun boleh melewati berhala itu, kecuali setelah mengurbankan sesuatu kepada (berhala) itu. Mereka (kaum tersebut) berkata kepada salah seorang di antara keduanya, 'Berqurbanlah.'
Dia menjawab, “Aku tidak mempunyai sesuatu apapun untuk kuqurbankan.”Mereka berkata lagi kepadanya, 'Berqurbanlah, meski hanya seekor lalat.' Dia pun berqurban dengan seekor lalat maka mereka pun membiarkan dia berlalu. Oleh karena itulah, dia masuk ke dalam neraka. Kemudian, mereka berkata kepada seorang yang lain, 'Berqurbanlah.' Dia menjawab, 'Aku tidak akan pernah mengurbankan sesuatu apapun kepada selain Allah 'Azza wa Jalla,' maka mereka pun memenggal lehernya. Oleh karena itulah, dia masuk surga.”
Sementara itu, dalam hadits Imam Ad Daruquthni dari sahabat Abu Huraeroh –semoga Allah Ta'ala meridhoinya, sesungguhnya Rasululloh shalallahu'alaihi wasallam bersabda: “Bersihkanlah diri dari kencing. Karena kebanyakan siksa kubur berasal dari bekas kencing tersebut.” Dalam keterangan yang lain, riwayat Imam Bukhari dan Muslimdari sahabat Ibnu Umar –semoga Allah Ta'ala meridhoinya-, sesungguhnya Rasululloh –shalallahu 'alaihi wasalam- bersabda: “Seorang perempuan disiksa gara-gara seekor kucing. Dia mengurung kucing itu sampai mati. Karena itulah dia masuk neraka. Perempuan itu tidak memberi makan dan minum kepadanya -tatkala dia kurung-. Dan dia pun tidak melepaskannya supaya bisa memakan serangga atau binatang tanah”
Dalam riwayat Imam Bukhori dari sahabat Abu Huraeroh semoga Allah Ta'ala meridhoinya-, sesungguhnya Rasululloh Shalallahu'alaihi wa salam- bersabda: “Ketika seorang wanita pezina sedang berjalan, dia merasakan kehausan yang sangat, lalu dia turun ke sumur dan minum. Ketia ia keluar, ternyata ada seekor anjing sedang menjulurkan lidahnya menjilati tanah basah karena kehausan. Ia berkata: “Sungguh anjing ini merasakan kehausan seperti diriku.” Maka dia lantas turun kembali ke lubang sumur tersebut, lantas mengisi sepatunya dengan air dan memegangnya dengan mulutnya, kemudian dia naik dan memberi minum anjing tersebut. Allah Ta'ala berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosa-dosanya.” Para sahabat bertanya, “ Ya Rasululloh, apakah kita bisa pahala kebajikan dari seeokor binatang?. Beliau kemudian menjawab, “Pada setiap mahluk yang bernyawa terdapat pahala manakala kita melakukan kebajikan kepadanya”.
Sebagian tabi'in mengatakan, “Barangsiapa yang banyak dosanya hendaklah dia suka memberikan minum. Apabila dosa-dosa orang yang memberikan minum kepada seekor anjing bisa terampuni, maka bagaimana menurut kalian mengenai orang yang memberikan minum kepada seorang beriman lagi bertauhid sehingga hal itu membuatnya tetap bertahan hidup!” (lihat Syarh Shahih al-Adab al-Mufrad 1/500) Dalam ungkapan yang lain, Bilal bin Sa'ad –semoga Allah Ta'ala merahmatinya- ia berkata : “Jangan kamu memandang kecilnya dosa, tapi lihatlah kepada siapa kamu berbuat dosa itu” Nasehat lainnya diungkapkan pula oleh Abdullah bin Mas'ud –semoga Allah Ta'ala meridhoinya-, ia berkata: “Seorang mukmin memandang dosanya bagaikan gunung yang akan runtuh menimpa dirinya, sedangkan seorang pendosa menganggap dosanya seperti seekor lalat yang menclok di hidungnya, cukup diusir dengan tangannya.” (Bukhari-Muslim).
Dari berbagai keterangan hadits di atas, terdapat pesan penting yang wajib kita fahami, jangan pernah meremehkan sekecil apapun kesempatan hidup yang Allah Ta'ala anugerahkan dengan menanam butir-butir kebaikan didalamnya, terhitung saat ini, untuk kemudian kita panen di kemudian hari. Jika kita melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air, maka angkat dan tolonglah ia...barangkali itu menjadi penyebab ampunan bagimu di akherat.Jika kita menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya saudaramu, maka singkirkanlah ia, barangkali itu menjadi penyebab dimudahkannya jalanmu menuju syurga.Jika kita menjumpai anak ayam terpisah dari induknya, maka ambil dan susulkan ia dengan induknya, semoga itu menjadi penyebab Allah mengumpulkan dirimu dan keluargamu di surga.Jika kita melihat orang tua membutuhkan tumpangan, maka antarkanlah ia...barangkali itu menjadi sebab kelapangan rezekimu di dunia.
Jika kita bukanlah seorang yang menguasai banyak ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba' ta' kepada anak-anakmu, setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu..yang tak akan terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu.Jika kita tidak bisa berbuat kebaikan sama sekali, maka tahanlah tangan dan lisanmu dari menyakiti… setidaknya itu menjadi sedekah untuk dirimu.
Al-Imam Ibnul Mubarak –semoga Allah Ta'ala merahmatinya-, ia berkata, “Berapa banyak amalan kecil, akan tetapi menjadi besar karena niat pelakunya. Dan berapa banyak amalan besar, menjadi kecil karena niat pelakunya” Maka janganlah pernah meremehkan kebaikan, bisa jadi seseorang itu masuk surga bukan karena puasa sunnahnya, bukan karena panjang shalat malamnya, tapi bisa jadi karena akhlak baik kepada sesame, sampai dengan binatang sekalipun.
WaAllahu a'lam bisshowab.
Sumber : binaukhuwah.or.id
www.rumahzakat.org
#RZInspirasi #HappyEnergy #Happy #Energy #RumahZakat #SharingHappiness #Zakat #Sedekah #Sharing #Happiness #Berbagi #Donasi #DonasiOnline