News

Vibrasi Energi Kebahagiaan

Blog Single

Teori Quantum Touch mengatakan bahwa jika ada energy berbeda vibrasi didekatkan satu sama lain, maka keduanya akan saling menyelaraskan. Bisa energy yang tinggi vibrasinya menjadi rendah atau sebaliknya atau keduanya bertemu di tengah-tengah. Meminjam teori tersebut, orang yang ingin menggapai bahagia harus menyelaraskan seluruh kehidupannya dengan vibrasi energi kebahagiaan tersebut. Kebahagiaan atau keadaan bahagia memiliki vibrasi energi yang sangat tinggi. Sehingga, jika seseorang ingin menggapainya, dialah yang harus menyelaraskan diri. Agar dapat melakukan penyelarasan energi tersebut, seseorang harus lebih banyak terlibat dalam kegiatan-kegiatan bervibrasi energi tinggi. Kegiatan-kegiatan tersebut banyak macamnya namun biasanya memiliki ciri-ciri tertentu. Martin Seligman, penggagas Psikologi Positif, dan rekannya, Mihaly Csikszentmihalyi, mengatakan bahwa orang akan bahagia jika dia berada dalam keadaan Flow. Yaitu suatu keadaan saat tantangan yang dihadapi dan kemampuan yang dimiliki seseorang seimbang tingkatannya. Orang itu tidak merasa khawatir atau cemas namun juga tidak merasa bosan. Seakan kedua ahli psikologi itu membenarkan secara tidak langsung pendapat Imam Syafii yang mengatakan bahwa air jika diam akan rusak. Demikian pula manusia, yang tidak bergerak akan lemah dan turun tingkat vibrasi energinya. Kegiatan-kegiatan positif seperti olah raga, berbagi pada sesama, beribadah adalah diantara kegiatan-kegiatan yang meningkatkan vibrasi energi tubuh manusia. Sehingga, dengan memperbanyak kegiatan seperti itu, maka kondisi Flow akan tercapai dan kebahagiaan pun akan datang menghampiri.

Sumber : https://pindahanmultiply.wordpress.com/2012/06/04/vibrasi-energi-kebahagiaan/

 

Dengan kata lain, kegiatan-kegiatan bervibrasi energi rendah banyak yang termasuk perbuatan maksiat dan dosa baik kecil apalagi besar. Minimal kegiatan itu termasuk perbuatan yang sia-sia dan tidak banyak atau bahkan tidak ada manfaatnya baik di dunia maupun di akhirat. Kegiatan bervibrasi energi rendah juga termasuk kegiatan yang berlebihan seperti makan berlebihan, main berlebihan, tidur berlebihan, jalan-jalan berlebihan dan sebagainya. Kegiatan yang kurang dari semestinya juga termasuk seperti kurang tidur, kurang makan dan sebagainya. Keempat ciri kegiatan bervibrasi rendah itu memang bisa dibedakan namun biasanya saling melekat satu sama lain. Orang yang melakukan dosa biasanya juga suka melakukan hal sia-sia dan berlebihan. Kegiatan – kegiatan itu hanya akan menguras dan merusak vibrasi energi hingga seseorang terhalang untuk menggapai kebahagiaan. Seperti pesawat yang seharusnya tinggal landas tapi ternyata sudah kehabisan bahan bakar. Baru saja pesawat itu terbang beberapa meter di atas tanah, dia sudah jatuh kembali ke landasan hingga gagal terbang dan rusak serta terpaksa menjalani perbaikan. Begitulah manusia yang sebenarnya punya keinginan memperbaiki diri dan meraih bahagia, namun masih suka berdosa, maksiat dan sia-sia. Karena dia enggan mengendalikan egonya dan mengekang hawa nafsunya, orang itu terus menerus jatuh ke dalam dosa dan kemaksiatan. Banyak yang bilang orang yang taubatnya seperti ini adalah seperti orang yang makan pakai sambal. Sudah merasa kepedasan pas makan lagi malah mencari sambal.

Tujuan utama orang-orang yang bahagia dengan sebenarnya adalah sumber segala kebahagiaan di dunia dan akhirat yaitu Allah SWT. Kebahagiaan orang seperti itu adalah membagikan kebahagiaan sebanyak mungkin kepada sesama makhluk. Orang yang telah menggapai tingkat energi kebahagiaan akan mudah menarik beragam kebaikan, keberuntungan dan rezeki. Namun demikian, bagi orang yang benar-benar bahagia, menjadi “Money Magnet” atau “Magnit Rezeki” bukanlah tujuan utamanya. Dia justru jauh lebih bahagia menjadi seorang “Makelar Rezeki” daripada menjadi “Magnit Rezeki”. Dia lebih bahagia menjadi seorang praktisi “Law of Distribution” daripada menjadi seorang praktisi “Law of Attraction”. Baginya, “The Secret” sesungguhnya adalah “Memberikan” dan “Melepaskan” bukan “Membayangkan” atau “Memvisualisasikan”. Dia akan sangat hati-hati dengan segala permintaan dan impiannya, karena dia tahu dibalik setiap “Lampu Aladin” yang memiliki instruksi “Your Wishes are My Commands” ada small prints yang berbunyi “Be Careful What You Wish For”. Hingga pada akhirnya, Allah SWT berkenan memasukkan kebahagiaan ke dalam hatinya.

Share this Post: