Gambar Tidak Tersedia

AMALAN DI HARI JUMAT

Amalan di hari Jum’at selanjutnya adalah ;

Perbanyak dzikir mengingat Allah (QS. Al-Jumuah: 9)

Mandi Jumat (HR. Bukhari dan Muslim)

Memakai pakaian terbaik (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Bersegera berangkat ke masjid (HR. Bukhari) bagi laki-laki untuk shalat Jum'at.

Shalat sunnah setelah shalat Jum’at (HR. Muslim dan Tirmidzi)

www.rumahzakat.org

#RZInspirasi #Inspirasi #RumahZakat #Quotes #Quotesftheday #KataBijak #Motivasi #Semangat #Optimis #Positifthinking

Gambar Tidak Tersedia

PEMBUATAN KOLAM RAMPUNG, NANANG SIAP UNTUK BUDIDAYAKAN LELE

Nanang ini adalah salah satu penerima manfaat pemberdayaan ekonomi, Program Desa Berdaya Yayasan Al Maghfirah BPJS Ketenagakerjaan mitra Rumah Zakat.

Di samping halaman rumahnya inilah nanang membuat tiga kolam permanen untuk berbudidaya ikan lele. Kolam berukuran 2x1 meter akhirnya rampung setelah 7 hari pengerjaan. Tiga kolamnya ini adalah hasil dari bantuan para donatur Yayasan Al Maghfirah BPJS Ketenagakerjaan.

Rencananya setiap kolam ini akan diisi oleh 1000 ekor bibit lele. Pemasaran ditargetkan melalui dua jalur yakni tengkulak dan diecer langsung kepada para konsumen. Pemasaran hasil panen juga rencananya akan dibantu oleh Rumah Niaga Desa yang merupakan rintisan kelembagaan usaha milik masyarakat di Desa Suci, Jember, Jawa Timur.

Terima kasih Yayasan Al Maghfirah, terima kasih Rumah Zakat dan Donatur semuanya. Mari kita doakan semoga budidaya ikan lele milik Nanang dan semua usaha penerima manfaat dapat berjalan sukses dan dirasakan manfaatnya.

Sahabat Zakat, mari bantu lebih banyak penerima manfaat lainnya untuk berdaya.

Transfer Zakat
BNI Syariah 155 555 5589
Mandiri 132000 481 974 5

Link Zakat: https://sharinghappiness.org/zakat

Ingin membaca kisah dan berita pemberdayan lainnya secara lengkap?
klik link berikut:

https://www.rumahzakat.org/category/news/

#Pemberdayaan #SaatnyaZakat #SayaBerdaya #RumahZakat #DonasiOnline #Donasi #YayasanAlMaghfirah

Gambar Tidak Tersedia

JANGAN KHAWATIRKAN REZEKIMU

Jika engkau melihat ada orang yang resah karena rezeki, maka ketahuilah bahwa sebenarnya dia jauh dari Allah. Padahal Allah sudah menjamin rezeki untuk semua makhluk ciptaanNya selama hidup di dunia ini.

Allah SWT berfirman, “Tidak ada makhluk yang melata di muka bumi ini kecuali Allah-lah yang menjamin rezekinya. Dia mengetahui tempat tinggal binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam kitab yang nyata (Lawh Mahfuzh),” (QS Hud [11]: 6)

Sumber: islampos.com

Gambar Tidak Tersedia

Perangko Cinta Dari Indonesia Untuk Palestina

Sahabat Zakat, berikut ini adalah perangko Indonesia yang diterbitkan tahun 1978. Perangko tersebut menjadi salah satu bukti kuat hubungan antara Indonesia dan Palestina di masanya.

Perangko yang bergambarkan komplek Masjid Al Aqsha berlatar Kubah Shakhrah.

Perangko ini berisi tulisan, “INDONESIA-PALESTINA, Didedikasikan Untuk Kesejahteraan Keluarga Syuhada dan Para Pejuang Kemerdekaan Palestina.

Apakah Sahabat setuju jika perangko ini kembali diterbitkan? Hhmm. Sahabat, perangko terbitan tahun 1978 ini memang sudah tidak diterbitkan lagi. Namun kita bisa terus menerbitkan semangat perjuangan Indonesia-Palestina lewat doa dan dukungan kita.

Jalinan kedekatan kedua negara tidak boleh sirna, namun cinta diantara keduanya haruslah terus terjalin. Cinta adalah pengorbanan, karenanya apapun yang kita lakukan untuk tetap mencintai Palestina maka Lakukanlah. Mari kita bantu Palestina!

Sumber Foto: KNRP

Transfer Donasi Kemanusian Palestina
BNI Syariah 155 555 5589
Mandiri 132000 481 974 5

Link Donasi Palestina: https://sharinghappiness.org/love4palestine

#RumahZakat #PerangkoPalestina #Palestina #Love4Palestine #Sharinghappinessorg #IndonesiaPalestina #Kemanusiaan #Internasional

Gambar Tidak Tersedia

Sejuta Keajaiban Sedekah

Sedekah, mendengar namanya, orang sudah kenal keutamaannya. Sedekah berasal dari As-Shidq, artinya jujur. Seorang muslim yang bersedekah berarti dia membuktikan kejujurannya dalam beragama. Betapa tidak, harta yang merupakan bagian yang dia cintai dalam hidupnya, harus dia berikan ke pihak lain. Karena itulah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut sedekah sebagai ‘burhan’ (bukti). Dalam hadis dari Abu Malik Al-Asy’ari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

??ا?ص????اةُ ?ُ?ر?? ??ا?ص??د???ةُ بُر???ا?? ??ا?ص??ب?رُ ضِ??اء?? ??ا???ُر?آ?ُ حُج??ة? ???? أ??? ع???????

“Shalat adalah cahaya, sedekah merupakan bukti, sabar itu sinar panas, sementara Al-Quran bisa menjadi pembelamu atau sebaliknya, menjadi penuntutmu.” (HR. Muslim 223).

Sedekah disebut ‘burhan’ karena sedekah merupakan bukti kejujuran iman seseorang. Artinya, sedekah dan pemurah identik dengan sifat seorang mukmin, sebaliknya, kikir dan bakhil terhadap apa yang dimiliki identik dengan sifat orang munafik. Untuk itulah, setelah Allah menceritakan sifat orang munafik, Allah sambung dengan perintah agar orang yang beriman memperbanyak sedekah. Di surat Al-Munafiqun, Allah berfirman,

??أ???فِ?ُ?ا ?ِ?? ??ا ر?ز?????ا?ُ?? ?ِ?? ??ب??ِ أ??? ??أ?تِ?? أ?ح?د??ُ?ُ ا??????تُ ف????ُ??? ر?بِ? ??????ا أ?خ??ر?ت??ِ? إِ??? أ?ج??ٍ ??رِ?بٍ ف?أ?ص??د???? ??أ??ُ?? ?ِ?? ا?ص??ا?ِحِ???

Infakkanlah sebagian dari apa yang Aku berikan kepada kalian, sebelum kematian mendatangi kalian, kemudian dia meng-iba: “Ya Rab, andai Engkau menunda ajalku sedikit saja, agar aku bisa bersedekah dan aku menjadi orang shaleh.” (QS. Al-Munafiqun: 10).

Untuk itulah, seorang hamba hanya akan mendapatkan hakekat kebaikan dengan bersedekah, memberikan apa yang dia cintai. Allah berfirman,

??? ت???ا?ُ?ا? ا??بِر?? ح?ت??? تُ?فِ?ُ?ا? ?ِ???ا تُحِبُ????

“Kalian tidak akan mendapatkan kebaikan, sampai kalian infakkan apa yang kalian cintai.” (QS. Ali Imran: 92)

Hadis berbicara tentang keajaiban Sedekah

a. Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صد?ة ا?سر تطف?ء غضب ا?رب

“Sedekah dengan rahasia bisa memadamkan murka Allah” (Shahih At-Targhib, 888)

b.  Dari Ka’b bin Ujrah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

?ا?صد?ة تطف?ء ا?خط?ئة ??ا ?طف?ء ا??اء ا??ار

Sedekah bisa memadamkan dosa, sebagaimana air bisa memadamkan api. (Shahih At-Targhib, 866)

c. Dari Uqbah bin Amir radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إ? ا?صد?ة ?تطفئ ع? أ???ا حر ا??ب?ر ?إ??ا ?ستظ? ا??ؤ?? ??? ا???ا?ة ف? ظ? صد?ت?

“Sesungguhnya sedekah akan memadamkan panas kubur bagi pelakunya. Sungguh pada hari kiamat, seorang mukmin akan berlindung di bawah naungan sedekahnya.” (Silsilah As-Shahihah, 3484).

Yazid – salah seorang perawi yang membawakan hadis ini – menceritakan: ‘Dulu si Martsad, setiap kali melakukan satu dosa di hari itu maka dia akan bersedekah dengan apa yang dia miliki, meskipun hanya dengan secuil kue atau bawang.’ (As-Silsilah As-Shahihah, 872).

d. Dari Al-Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

دا??ا ?رضا?? با?صد?ة

“Obati orang sakit di antara kalian dengan sedekah.” (Shahih At-Targhib, 744).

Ibnu Syaqiq menceritakan, bahwa ada seseorang yang bertanya kepada Ibnul Mubarak – guru Imam Bukhari -: ‘Saya memiliki luka di lutut selama tujuh tahun, sudah coba diobati dengan berbagai macam cara, sudah konsultasi dokter dan tidak ada perubahan.’ Ibnul Mubarak menyarankan, ‘Buatlah sumur di daerah yang membutuhkan air. Saya berharap akan menghasilkan sumber air dan menyumbat darah yang keluar.’ Diapun melakukannya dan sembuh. (Shahih At-Targhib)

e. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

??ا ?ِ?? ?????ٍ ?ُص?بِحُ ا?عِب?ادُ فِ??ِ? إِ???ا ??????ا?ِ ????زِ?ا??ِ? ف????ُ??ُ أ?ح?دُ?ُ??ا: ا?????ُ??? أ?ع?طِ ?ُ??فِ??ا خ???ف?ا? ?????ُ??ُ ا?آخ?رُ: ا?????ُ??? أ?ع?طِ ?ُ??سِ??ا ت???ف?ا

“Setiap datang waktu pagi, ada dua malaikat yang turun dan keduanya berdoa. Malaikat pertama memohon kepada Allah, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang memberi nafkah’, sementara malaikat satunya berdoa, ‘Ya Allah, berikan kehancuran bagi orang yang pelit.’ (HR. Bukhari & Muslim).

f. Dari Al-Harits Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bercerita tentang wasiat Nabi Yahya kepada bani israil. Salah satu isi wasiat itu, Nabi Yahya mengatakan,

?آ?ر?? با?صد?ة ??ث? ذ?? ??ث? رج? أسر? ا?عد? فأ?ث??ا ?د? إ?? ع??? ??رب?? ??ضرب?ا ع??? فجع? ???? ?? ??? أ? أفد? ?فس? ???? ?جع? ?عط? ا????? ?ا??ث?ر حت? فد? ?فس?

Aku perintahkan kalian untuk banyak sedekah. Perumpamaan sedekah seperti orang orang yang ditawan oleh musuhnya dan tangannya diikat di lehernya. Ketika mereka hendak dipenggal kepalanya, dia bertanya: ‘Bolehkah aku tebus diriku sehingga tidak kalian bunuh.’ Kemudian dia memberikan yang dimiliki, sedikit atau banya, sampai dia berhasil menebus dirinya. (Shahih At-Targhib, 877).

Betapa luar biasanya pengaruh sedekah. Setiap dosa dan kesalahan yang dilakukan manusia merupakan ancaman baginya. Tumpukan dosa itu cepat atau lambat akan membinasakannya. Namun dia bisa selamat dari ancaman ini dengan memperbanyak sedekah, sampai dia bisa bebas dari neraka.

g. Sedekah sama sekali tida mengurangi harta

Itulah jaminan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Abu Hurairah meriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda,

??ا ????ص?ت? ص?د???ة? ?ِ?? ??ا?ٍ

“Sedekah tidak akan mengurangi harta” (HR. Muslim)

h. Dari Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

ذ?ر ?? أ? ا?أع?ا? تبا??? فت??? ا?صد?ة: أ?ا أفض???

“Diceritakan kepadaku bahwa semua amal akan saling dibanggakan. Kemudia amal sedekah mengatakan: ‘Saya yang paling utama diantara kalian'” (Shahih At-Targhib)

Hadis di atas hanya sebagian riwayat yang menunjukkan keajaiban Sedekah. Masih banyak riwayat lain yang menyebutkan keajaiban Sedekah. Mengingat demikian besar keutamaan ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengizinkan umatnya untuk mengharapkan kenikmatan yang Allah berikan kepada dua jenis manusia, salah satunya adalah orang yang Allah beri harta, dan dia rajin bersedekah siang dan malam. (HR. Bukhari & Muslim).

Sedekah yang Paling Utama

Sedekah dengan banyak keutamaan di atas, tentu saja nilainya bertingkat-tingkat sesuai keadaan ketika bersedekah. Berikut beberapa keadaan yang menyebabkan sedekah kita nilainya lebih utama dari pada sedekah normal,

Pertama, sedekah secara rahasia

Merahasiakan sedekah akan lebih mendekati ikhlas. Karena itulah nilainya lebih besar dibanding sedekah yang diketahui orang lain. Allah berfirman,

إِ? تُب?دُ?ا? ا?ص??د???اتِ ف??ِعِ???ا ?ِ?? ??إِ? تُخ?فُ???ا ??تؤ?تُ???ا ا?فُ??ر?اءِ ف??ُ?? خ??ر? ????ُ??

“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu..” (QS. Al-Baqarah: 271).

Kedua, sedekah ketika masih sehat, kuat, dan punya harapan hidup lebih lama

Dari Abu hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa ada seseorang yang bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Sedekah seperti apakah yang paling besar pahalanya?’ beliau menjawab:

أ??? ت?ص?د???? ??أ???ت? ص?حِ?ح? ش?حِ?ح? ت?خ?ش?? ا?ف???ر?? ??ت?أ??ُ?ُ ا?غِ???? ???ا? تُ???ِ?ُ ح?ت??? إِذ?ا ب???غ?تِ ا?حُ???ُ???? ?ُ??ت? ?ِفُ?ا??ٍ ??ذ?ا? ???ِفُ?ا??ٍ ??ذ?ا ????د? ??ا?? ?ِفُ?ا??ٍ

“Engkau bersedekah ketika kamu masih sehat, rakus dengan dunia, takut miskim, dan bercita-cita jadi orang kaya. Jangan tunda sedekah sampai ruh berada di tenggorokan, kemudian kamu mengatakan: ‘Untuk si A sekian, si B sekian, padahal sudah menjadi milik orang lain (melalui warisan).’ (HR. Bukhari & Muslim)

Pada saat sehat, muda, umumnya manusia masih sangat butuh harta, dan cinta harta dan kekayaan. Bersedekah pada kondisi tersebut akan membutuhkan perjuangan yang lebih besar untuk melawan nafsunya, dibandingkan sedekah yang dilakukan oleh orang yang tidak lagi punya harapan banyak dengan kehidupan dunia karena sudah tua.

Ketiga, sedekah yang diberikan setelah menunaikan kewajiban nafkah keluarga

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خ???رُ ا?ص??د???ةِ ??ا ??ا?? ع??? ظ???رِ غِ???? ??اب?د?أ? بِ???? ت?عُ??ُ

“Sebaik-baik sedekah adalah harta sisa selain jatah nafkah keluarga. Mulailah dari orang yang wajib kamu nafkahi.” (HR. Bukhari & Muslim)

Sedekah ini bernilai lebih baik, karena dilakukan tanpa menelantarkan kewajibannya. Mengingat kaidah baku dalam syariat, amal wajib lebih didahulukan dari pada amal sunah.

Keempat, sedekah pada saat krisis

Orang yang memiliki sedikit, namun dia berani bersedekah, menunjukkan keseriusan dia dalam beramal, disamping sikap istiqamah yang dia lakukan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Satu dirham bisa mengalahkan seratus ribu dirham.” Para sahabat bertanya, ‘Bagaimana bia demikian’

?ا? ?رج? در??ا? تصد?

Gambar Tidak Tersedia

Cara Menghitung Zakat Pertanian

Zakat Pertanian adalah zakat yang dikeluarkan setelah panen dari hasil pertanian jika telah mencapai nishab. Landasannya ada pada Al-Quran Surat Al-An’am ayat 141.

“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila berbuah. Dan tunaikanlah haknya (zakatnya) di hari memetiknya.” Nishab zakat pertanian sebesar 652,8 Kg gabah atau 520 Kg untuk hasil panen berupa makanan pokok. Jika selain makanan pokok, maka nishabnya disamakan dengan makanan pokok paling umum di daerah tersebut.

Besaran zakat pertanian ada dua, yaitu:
Pertama, apabila diairi dengan air hujan, sungai, atau mata air, maka besar zakat yang dikeluarkan 10% dari hasil panen.
Zakat yang dikeluarkan = Hasil panen x 10%

Kedua, jika diairi dengan cara disiram (dengan menggunakan alat) atau irigasi maka besar zakat yang dikeluarkan 5% dari hasil panen.

Zakat yang dikeluarkan = Hasil panen x 5%

Transfer zakat:
BNI Syariah 155 555 5589
Mandiri 132000 481 974 5

Gambar Tidak Tersedia

Tiga Dosa Pada Anak Muda

Kalau kita mau bandingkan anak muda saat ini dengan masa silam, sungguh jauh berbeda. Anak muda yang dulu ada di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah mereka yang peduli pada agamanya, bahkan membela agama dan nabinya. Mereka juga punya akhlak yang mulia seperti berbakti kepada kedua orang tuanya. Coba bandingkan dengan pemuda saat ini (zaman now). Ada tiga dosa yang akan kita temukan dan tiga dosa ini dianggap biasa.

 

Pertama: Durhaka kepada Orang Tua

 

Coba renungkan dahulu ayat berikut.

 

????ض??ٰ ر?بُ??? أ????ا ت?ع?بُدُ?ا إِ???ا إِ???ا?ُ ??بِا????ا?ِد????ِ إِح?س?ا??ا ?إِ???ا ??ب??ُغ???? عِ?د??? ا???ِب?ر? أ?ح?دُ?ُ??ا أ??? ?ِ??ا?ُ??ا ف???ا ت??ُ? ????ُ??ا أُفٍ? ????ا ت?????ر??ُ??ا ???ُ? ????ُ??ا ??????ا ??رِ???ا

 

Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra’: 23)

 

Kata Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullah yang dimaksud dengan ayat di atas, “Janganlah berkata ah, jika kalian melihat sesuatu dari salah satu atau sebagian dari keduanya yang dapat menyakiti manusia. Akan tetapi bersabarlah dari mereka berdua. Lalu raihlah pahala dengan bersabar pada mereka sebagaimana mereka bersabar merawatmu kala kecil.”

 

Mengenai maksud berkata uff (ah) dalam ayat, dikatakan oleh Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullah, “Segala bentuk perkataan keras dan perkataan jelek (pada orang tua, pen.)”

 

Coba perhatikan bentuk kedurhakaan kepada orang tua yang dianggap jelek oleh ulama di masa silam.

 

Mujahid rahimahullah mengatakan, “Tidak sepantasnya seorang anak menahan tangan kedua orang tuanya yang ingin memukulnya. Begitu juga tidak termasuk sikap berbakti adalah seorang anak memandang kedua orang tuanya dengan pandangan yang tajam. Barangsiapa yang membuat kedua orang tuanya sedih, berarti dia telah mendurhakai keduanya.”

 

Ka’ab Al-Ahbar pernah ditanyakan mengenai perkara yang termasuk bentuk durhaka pada orang tua, beliau mengatakan,

 

إِذ?ا أ???ر??? ??ا?ِدُ?? بِش???ءٍ ف????? تُطِع??ُ??ا ف???د? ع?????ت??ُ??ا ا?عُ?ُ???? ?ُ????ُ

 

“Apabila orang tuamu memerintahkanmu dalam suatu perkara (selama bukan dalam maksiat, pen) namun engkau tidak mentaatinya, berarti engkau telah melakukan berbagai macam kedurhakaan terhadap keduanya.” (Birr Al-Walidain, hlm. 8 karya Ibnul Jauziy)

 

Coba perhatikan, banyak ataukah tidak kedurhakaan anak muda saat ini seperti yang ditunjukkan di atas? Betapa banyak anak muda saat ini dengan orang tua saja berbicara keras dan kasar.

 

Kedua: Pacaran, Suka Nonton Video Porno, Hingga Onani dan Berzina

 

Padahal zina itu dilarang, dan segala jalan menuju zina pun dilarang. Di antara jalan menuju zina adalah melalui pacaran.

 

Dalam ayat disebutkan,

 

????ا ت???ر?بُ?ا ا?زِ???ا إِ????ُ ??ا?? ف?احِش?ة? ??س?اء? س?بِ???ا

 

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32)

 

Imam Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan bahwa Allah melarang zina dan mendekati zina, serta dilarang pula berbagai penyebab yang dapat mengantarkan kepada zina. Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 5:71.

 

Kita pun dilarang melihat aurat yang lainnya seperti yang terjadi pada video porno yang saat ini jadi kecanduan bagi anak muda.

 

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

?ا? ????ظُرُ ا?ر??جُ?ُ إِ??? ع???ر?ةِ ا?ر??جُ?ِ ???ا? ا????ر?أ?ةُ إِ??? ع???ر?ةِ ا????ر?أ?ةِ ???ا? ?ُف?ضِ? ا?ر??جُ?ُ إِ??? ا?ر??جُ?ِ فِ? ث???بٍ ??احِدٍ ???ا? تُف?ضِ? ا????ر?أ?ةُ إِ??? ا????ر?أ?ةِ فِ? ا?ث????بِ ا????احِدِ

 

Janganlah seorang laki-laki melihat aurat laki-laki lain. Janganlah pula pula seorang wanita melihat aurat wanita lain. Janganlah seorang laki-laki berada dalam satu selimut dengan laki-laki lain. Janganlah pula pula seorang wanita berada satu selimut dengan wanita lain.” (HR. Muslim, no. 338)

 

Adapun melakukan onani berarti tidak bisa menjaga kemaluannya. Dalam ayat diperintahkan,

 

??ا???ذِ??? ?ُ?? ?ِفُرُ?جِ?ِ?? ح?افِظُ??? (29) إِ???ا ع???? أ?ز???اجِ?ِ?? أ??? ??ا ??????ت? أ?????ا?ُ?ُ?? ف?إِ????ُ?? غ???رُ ???ُ??ِ??? (30) ف????ِ اب?ت?غ?? ??ر?اء? ذ??ِ?? ف?أُ???ئِ?? ?ُ?ُ ا??ع?ادُ??? (31)

 

Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-Ma’arij: 29-31).

 

Ketiga: Shalat Masih Bolong-Bolong

 

Padahal shalat itu bagian dari rukun Islam.

 

Dari Abu ‘Abdurrahman ‘Abdullah bin ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhuma, ia mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

بُ?ِ?? ا??إِس??ا??ُ ع???? خ???سٍ : ش???اد?ةِ أ??? ?ا? إِ???? إِ?ا?? ا???ُ ??أ???? ?ُح????دا? ر?سُ???ُ ا???ِ ??إِ??ا?ِ ا?ص???ا?ةِ ??إِ??ت?اءِ ا?ز????اةِ ??ح?جِ? ا??ب???تِ ??ص????ِ ر???ض?ا??

 

Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah; menunaikan shalat; menunaikan zakat; menunaikan haji ke Baitullah; dan berpuasa Ramadhan.” (HR. Bukhari, no. 8; Muslim, no. 16)

 

Meninggalkan satu shalat saja begitu berbahaya.

 

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

إِ??? ب????? ا?ر??جُ?ِ ??ب????? ا?شِ?ر??ِ ??ا??ُف?رِ ? ت?ر??? ا?ص???ا?ةِ

 

Sesungguhnya batas antara seseorang dengan syirik dan kufur itu adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim, no. 82)

 

Sengsaranya Anak Muda adalah Kalau Jauh dari Agama

 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

إِ??? ا???? ??ب?غِضُ ?ُ??? ج?ع?ظ?رِ? ج????اظٍ س?خ?ابٍ فِ? ا?أ?س???ا?ِ ج???ف?ة? بِا???????ِ حِ??ار? بِا??????ارِ ع?ا?ِ?? بِا?دُ?????ا ج?ا?ِ?? بِا?آخِر?ةِ

 

Allah sangat membenci orang ja’dzari (orang sombong), jawwadz (rakus lagi pelit), suka teriak di pasar (bertengkar berebut hak), bangkai di malam hari (tidur sampai pagi), keledai di siang hari (karena yang dipikir hanya makan), pintar masalah dunia, namun bodoh masalah akhirat.” (HR. Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya 72 – Al-Ihsan. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth dalam tahqiq Shahih Ibnu Hibban menyatakan bahwa sanad hadits ini shahih  sesuai syarat Muslim).

 



Baca Selengkapnya : https://rumaysho.com/19300-khutbah-jumat-tiga-dosa-pada-anak-muda.html

 

 

 

 

 

Gambar Tidak Tersedia

Tata Cara Sholat Tahajud Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW

Maksud Shalat Tahajud
Shalat malam (qiyamul lail) biasa disebut juga dengan shalat tahajud. Mayoritas pakar fiqih mengatakan bahwa shalat tahajud adalah shalat sunnah yang dilakukan di malam hari secara umum setelah bangun tidur.

Keutamaan Shalat Tahajud

Pertama: Shalat tahajud adalah sifat orang bertakwa dan calon penghuni surga.

Allah Ta’ala berfirman,

إِ??? ا???ُت???ِ??? فِ? ج????اتٍ ??عُ?ُ??ٍ (15) آ?خِذِ??? ??ا آ?ت?ا?ُ?? ر?ب?ُ?ُ?? إِ????ُ?? ??ا?ُ?ا ??ب??? ذ??ِ?? ?ُح?سِ?ِ??? (16) ??ا?ُ?ا ???ِ???ا ?ِ?? ا???????ِ ??ا ????ج?عُ??? (17) ??بِا??أ?س?ح?ارِ ?ُ?? ??س?ت?غ?فِرُ??? (18)

Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.” (QS. Adz Dzariyat: 15-18).

Al Hasan Al Bashri mengatakan mengenai ayat ini, “Mereka bersengaja melaksanakan qiyamul lail (shalat tahajud). Di malam hari, mereka hanya tidur sedikit saja. Mereka menghidupkan malam hingga sahur (menjelang shubuh). Dan mereka pun banyak beristighfar di waktu sahur.”

Kedua: Tidak sama antara orang yang shalat malam dan yang tidak.

Allah Ta’ala berfirman,

أ??? ???? ?ُ?? ??ا?ِت? آ???اء? ا???????ِ س?اجِد?ا ????ائِ??ا ??ح?ذ?رُ ا??آ?خِر?ة? ????ر?جُ? ر?ح???ة? ر?ب?ِ?ِ ?ُ?? ???? ??س?ت??ِ? ا???ذِ??? ??ع????ُ??? ??ا???ذِ??? ??ا ??ع????ُ??? إِ?????ا ??ت?ذ????رُ أُ??ُ? ا??أ???ب?ابِ

(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. ” (QS. Az Zumar: 9). Yang dimaksud qunut dalam ayat ini bukan hanya berdiri, namun juga disertai dengan khusu’.
Salah satu maksud ayat ini, “Apakah sama antara orang yang berdiri untuk beribadah (di waktu malam) dengan orang yang tidak demikian?!” Jawabannya, tentu saja tidak sama.

Ketiga: Shalat tahajud adalah sebaik-baik shalat sunnah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أ?ف?ض??ُ ا?ص?ِ??ا?ِ ب?ع?د? ش???رِ ر???ض?ا?? ش???رُ ا?????ِ ا???ُح?ر???ُ ??أ?ف?ض??ُ ا?ص????اةِ ب?ع?د? ا??ف?رِ?ض?ةِ ص???اةُ ا???????ِ

Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah –Muharram-. Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam.”

An Nawawi –rahimahullah– mengatakan, “Ini adalah dalil dari kesepakatan ulama bahwa shalat sunnah di malam hari lebih baik dari shalat sunnah di siang hari. Ini juga adalah dalil bagi ulama Syafi’iyah (yang satu madzhab dengan kami) di antaranya Abu Ishaq Al Maruzi dan yang sepaham dengannya, bahwa shalat malam lebih baik dari shalat sunnah rawatib. Sebagian ulama Syafi’iyah yang lain berpendapat bahwa shalat sunnah rawatib lebih afdhol (lebih utama) dari shalat malam karena kemiripannya dengan shalat wajib. Namun pendapat pertama tetap lebih kuat dan sesuai dengan hadits. Wallahu a’lam.

Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan, “Waktu tahajud di malam hari adalah sebaik-baik waktu pelaksanaan shalat sunnah. Ketika itu hamba semakin dekat dengan Rabbnya. Waktu tersebut adalah saat dibukakannya pintu langit dan terijabahinya (terkabulnya) do’a. Saat itu adalah waktu untuk mengemukakan berbagai macam hajat kepada Allah.”

‘Amr bin Al ‘Ash mengatakan, “Satu raka’at shalat sunnah di malam hari lebih baik dari 10 raka’at shalat sunnah di siang hari.” Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Dunya.

Ibnu Rajab mengatakan, “Di sini ‘Amr bin Al ‘Ash membedakan antara shalat malam dan shalat di siang hari. Shalat malam lebih mudah dilakukan sembunyi-sembunyi dan lebih mudah mengantarkan pada keikhlasan.” Inilah sebabnya para ulama lebih menyukai shalat malam karena amalannya yang jarang diketahui orang lain.

Keempat: Shalat tahajud adalah kebiasaan orang sholih.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ع??????ُ?? بِ?ِ??ا?ِ ا???????ِ ف?إِ????ُ د?أ?بُ ا?ص??ا?ِحِ???? ??ب????ُ?? ???ُ?? ?ُر?ب?ة? إِ??? ر?ب?ِ?ُ?? ???ُ??ف?ِر?ة? ?ِ?س????ِئ?اتِ ????????اة? ع??ِ ا?إِث??ِ

Hendaklah kalian melaksanakan qiyamul lail (shalat malam) karena shalat malam adalah kebiasaan orang sholih sebelum kalian dan membuat kalian lebih dekat pada Allah. Shalat malam dapat menghapuskan kesalahan dan dosa. ”

Kelima: Sebaik-baik orang adalah yang melaksanakan shalat tahajud.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengatakan mengenai ‘Abdullah bin ‘Umar,

« ?ِع??? ا?ر??جُ?ُ ع?ب?دُ ا?????ِ ? ???? ??ا?? ?ُص???ِ? بِا???????ِ » . ??ا?? س?ا?ِ?? ف???ا?? ع?ب?دُ ا?????ِ ?ا? ????ا?ُ ?ِ?? ا???????ِ إِ?ا?? ???ِ??ا? .

Sebaik-baik orang adalah ‘Abdullah (maksudnya Ibnu ‘Umar) seandainya ia mau melaksanakan shalat malam.” Salim mengatakan, “Setelah dikatakan seperti ini, Abdullah bin ‘Umar tidak pernah lagi tidur di waktu malam kecuali sedikit.”

Waktu Shalat Tahajud

Shalat tahajud boleh dikerjakan di awal, pertengahan atau akhir malam. Ini semua pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana Anas bin Malik -pembantu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam– mengatakan,

??ا ?ُ???ا ??ش?اءُ أ??? ??ر?? ر?سُ??? ا?????ِ ص????? ا?????ُ ع??????ِ ??س?????? فِ? ا???????ِ ?ُص???ِ??ا إِ???ا ر?أ?????ا?ُ ????ا ??ش?اءُ أ??? ??ر?ا?ُ ??ائِ??ا إِ???ا ر?أ?????ا?ُ

Tidaklah kami bangun agar ingin melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di malam hari mengerjakan shalat kecuali pasti kami melihatnya. Dan tidaklah kami bangun melihat beliau dalam keadaan tidur kecuali pasti kami melihatnya pula.

Ibnu Hajar menjelaskan,

إِ??? ص???ات? ???????? ??ا?? ??خ?ت??ِف بِا???????ِ ????ا ?ُر?ت?ِب ????ت?ا ?ُع??????ا ب??? بِح?س?بِ ??ا ت???س??ر? ???ُ ا???ِ??ا?

Sesungguhnya waktu shalat malam dan tidur yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbeda-beda setiap malamnya. Beliau tidak menetapkan waktu tertentu untuk shalat. Namun beliau mengerjakannya sesuai keadaan yang mudah bagi beliau.

Waktu Utama untuk Shalat Tahajud

Waktu utama untuk shalat malam adalah di akhir malam. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

????زِ?ُ ر?ب?ُ??ا ت?ب?ار??? ??ت?ع?ا??? ?ُ??? ??????ةٍ إِ??? ا?س????اءِ ا?د?ُ????ا حِ??? ??ب???? ثُ?ُثُ ا???????ِ ا?آخِرُ ف????ُ??ُ ???? ??د?عُ??ِ? ف?أ?س?ت?جِ?ب? ???ُ ?????? ??س?أ??ُ?ِ? ف?أُع?طِ???ُ ?????? ??س?ت?غ?فِرُ?ِ? ف?أ?غ?فِر? ???ُ

Rabb kami -Tabaroka wa Ta’ala- akan turun setiap malamnya ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lalu Allah berfirman, “Siapa yang memanjatkan do’a pada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang memohon kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang meminta ampun pada-Ku, Aku akan memberikan ampunan untuknya”.”

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِ??? أ?ح?ب?? ا?ص?ِ??ا?ِ إِ??? ا?????ِ صِ??ا?ُ د?ا?ُد? ??أ?ح?ب?? ا?ص???ا?ةِ إِ??? ا?????ِ ص??ا?ةُ د?ا?ُد? ع??????ِ ا?س???ا??ُ ??ا?? ????ا?ُ ?ِص?ف? ا???????ِ ?????ُ??ُ ثُ?ُث??ُ ??????ا?ُ سُدُس??ُ ????ا?? ??صُ??ُ ??????ا ???ُف?طِرُ ??????ا

Sesungguhnya puasa yang paling dicintai di sisi Allah adalah puasa Daud15 dan shalat yang dicintai Allah adalah shalatnya Nabi Daud ‘alaihis salam. Beliau biasa tidur di separuh malam dan bangun tidur pada sepertiga malam terakhir. Lalu beliau tidur kembali pada seperenam malam terakhir. Nabi Daud biasa sehari berpuasa dan keesokan harinya tidak berpuasa.

‘Aisyah pernah ditanyakan mengenai shalat malam yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. ‘Aisyah menjawab,

??ا?? ????ا?ُ أ???????ُ ?????ُ??ُ آخِر??ُ ? ف??ُص???ِ? ثُ??? ??ر?جِعُ إِ??? فِر?اشِ?ِ ? ف?إِذ?ا أ?ذ???? ا???ُؤ?ذ?ِ?ُ ??ث?ب? ? ف?إِ?? ??ا?? بِ?ِ ح?اج?ة? اغ?ت?س??? ? ??إِ?ا?? ت???ض??أ? ??خ?ر?ج?

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa tidur di awal malam, lalu beliau bangun di akhir malam. Kemudian beliau melaksanakan shalat, lalu beliau kembali lagi ke tempat tidurnya. Jika terdengar suara muadzin, barulah beliau bangun kembali. Jika memiliki hajat, beliau mandi. Dan jika tidak, beliau berwudhu lalu segera keluar (ke masjid).

Shalat Tahajud Ketika Kondisi Sulit

Bermunajatlah pada Allah di akhir malam ketika kondisi begitu sulit.

‘Ali bin Abi Tholib pernah menceritakan,

ر?أ???تُ??ا ??????ة? ب?د?رٍ ????ا ?ِ???ا إِ??س?ا?? إِ?ا?? ??ائِ?? إِ?ا?? ر?سُ??? ا?????ِ -ص?? ا??? ع??? ?س??- ف?إِ????ُ ??ا?? ?ُص???ِ? إِ??? ش?ج?ر?ةٍ ????د?عُ? ح?ت??? أ?ص?ب?ح? ????ا ??ا?? ?ِ???ا ف?ارِس? ?????? ب?د?رٍ غ???ر? ا???ِ??د?ادِ ب??ِ ا?أ?س???دِ

Kami pernah memperhatikan pada malam Badar dan ketika itu semua orang pada terlelap tidur kecuali Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam. Beliau melaksanakan shalat di bawah pohon. Beliau memanjatkan do’a pada Allah hingga waktu Shubuh. Dan tidak ada di antara kami tidak ada yang mahir menunggang kuda selain Al Miqdad bin Al Aswad.” Dalam riwayat lain disebutkan,

?ُص???ِ? ????ب??ِ? ح?ت??? أ?ص?ب?ح?

Beliau melaksanakan shalat sambil menangis hingga waktu shubuh.

Jumlah Raka’at Shalat Tahajud yang Dianjurkan (Disunnahkan)

Jumlah raka’at shalat tahajud yang dianjurkan adalah tidak lebih dari 11 atau 13 raka’at. Dan inilah yang menjadi pilihan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

‘Aisyah mengatakan,

??ا ??ا?? ??زِ?دُ فِ? ر???ض?ا?? ???ا? غ???رِ?ِ ع???? إِح?د?? ع?ش?ر?ة? ر???ع?ة? ? ?ُص???ِ? أ?ر?ب?ع? ر???ع?اتٍ ف??ا? ت?س?أ??? ع??? حُس??ِ?ِ??? ??طُ??ِ?ِ??? ? ثُ??? ?ُص???ِ? أ?ر?ب?ع?ا ف??ا? ت?س?أ??? ع??? حُس??ِ?ِ??? ??طُ??ِ?ِ??? ? ثُ??? ?ُص???ِ? ث??ا?ث?ا

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah shalat malam di bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari 11 raka’at. Beliau melakukan shalat empat raka’at, maka jangan tanyakan mengenai bagus dan panjangnya. Kemudian beliau melakukan shalat empat raka’at lagi dan jangan tanyakan mengenai bagus dan panjangnya. Kemudian beliau melakukan shalat tiga raka’at.

Ibnu ‘Abbas mengatakan,

??ا?? ص??ا?ةُ ا????بِ??ِص?? ا??? ع??? ?س??ث??ا?ث? ع?ش?ر?ة? ر???ع?ة? . ??ع??ِ? بِا???????ِ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melaksanakan shalat malam 13 raka’at.

Zaid bin Kholid Al Juhani mengatakan,

?أ?ر??ُ????? ص??ا?ة? ر?سُ??ِ ا?????ِ -ص?? ا??? ع??? ?س??- ا????????ة? ف?ص?????. ر???ع?ت????ِ خ?فِ?ف?ت????ِ ثُ??? ص????? ر???ع?ت????ِ ط??ِ???ت????ِ ط??ِ???ت????ِ ط??ِ???ت????ِ ثُ??? ص????? ر???ع?ت????ِ ???ُ??ا دُ??? ا????ت????ِ ??ب????ُ??ا ثُ??? ص????? ر???ع?ت????ِ ???ُ??ا دُ??? ا????ت????ِ ??ب????ُ??ا ثُ??? ص????? ر???ع?ت????ِ ???ُ??ا دُ??? ا????ت????ِ ??ب????ُ??ا ثُ??? ص????? ر???ع?ت????ِ ???ُ??ا دُ??? ا????ت????ِ ??ب????ُ??ا ثُ??? أ???ت?ر? ف?ذ??ِ?? ث??ا?ث? ع?ش?ر?ة? ر???ع?ة?.

Aku pernah memperhatikan shalat malam yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau pun melaksanakan 2 raka’at ringan. Kemudian setelah itu beliau laksanakan 2 raka’at yang panjang-panjang. Kemudian beliau lakukan shalat 2 raka’at yang lebih ringan dari sebelumnya. Kemudian beliau lakukan shalat 2 raka’at lagi yang lebih ringan dari sebelumnya. Beliau pun lakukan shalat 2 raka’at yang lebih ringan dari sebelumnya. Kemudian beliau lakukan shalat 2 raka’at lagi yang lebih ringan dari sebelumnya. Lalu terakhir beliau berwitir sehingga jadilah beliau laksanakan shalat malam ketika itu 13 raka’at.” Ini berarti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan witir dengan 1 raka’at.

Dari sini menunjukkan bahwa disunnahkan sebelum shalat malam, dibuka dengan 2 raka’at ringan terlebih dahulu. ‘Aisyah mengatakan,

??ا?? ر?سُ??ُ ا?????ِ -ص?? ا??? ع??? ?س??- إِذ?ا ??ا?? ?ِ?? ا???????ِ ?ِ?ُص???ِ?? اف?ت?ت?ح? ص??ا?ت??ُ بِر???ع?ت????ِ خ?فِ?ف?ت????ِ.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika hendak melaksanakan shalat malam, beliau buka terlebih dahulu dengan melaksanakan shalat dua rak’at yang ringan.”

Bolehkah Menambahkan Raka’at Shalat Malam Lebih Dari 11 Raka’at?

Al Qodhi ‘Iyadh mengatakan,

????ا خِ??اف أ?????ُ ????س? فِ? ذ??ِ?? ح?د? ??ا ?ُز?اد ع??????ِ ????ا ?????ُص ?ِ???ُ ? ??أ???? ص???اة ا??????? ?ِ?? ا?ط??اع?ات ا???تِ? ?ُ?????ا ز?اد? فِ???ا ز?اد? ا??أ?ج?ر ? ??إِ?????ا ا??خِ??اف فِ? فِع?? ا????بِ?? ص????? ا????? ع??????ِ ??س?????? ????ا اِخ?ت?ار??ُ ?ِ??ف?سِ?ِ

“Tidak ada khilaf bahwa tidak ada batasan jumlah raka’at dalam shalat malam, tidak mengapa ditambah atau dikurang. Alasannya, shalat malam adalah bagian dari ketaatan yang apabila seseorang menambah jumlah raka’atnya maka bertambah pula pahalanya. Jika dilakukan seperti ini, maka itu hanya menyelisihi perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menyelisihi pilihan yang beliau pilih untuk dirinya sendiri.”

Ibnu ‘Abdil Barr mengatakan,

ف?ا خ?اف ب?? ا??س???? أ? ص?اة ا???? ??س ف??ا حد ?حد?د ?أ??ا ?اف?ة ?فع? خ?ر ?ع?? بر ف?? شاء است?? ??? شاء است?ثر

“Tidak ada khilaf di antara kaum muslimin bahwa shalat malam tidak ada batasan raka’atnya. Shalat malam adalah shalat nafilah (shalat sunnah) dan termasuk amalan kebaikan. Seseorang boleh semaunya mengerjakan dengan jumlah raka’at yang sedikit atau pun banyak.”

Adapun dalil yang menunjukkan bolehnya menambah lebih dari 11 raka’at, di antaranya:
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya mengenai shalat malam, beliau menjawab,

ص??ا?ةُ ا???????ِ ??ث???? ??ث???? ? ف?إِذ?ا خ?شِ?? أ?ح?دُ?ُ?ُ ا?ص?ُب?ح? ص????? ر???ع?ة? ??احِد?ة? ? تُ?تِرُ ???ُ ??ا ??د? ص?????

Shalat malam itu dua raka’at-dua raka’at. Jika salah seorang di antara kalian takut masuk waktu shubuh, maka kerjakanlah satu raka’at. Dengan itu berarti kalian menutup shalat tadi dengan witir.” Padahal ini dalam konteks pertanyaan. Seandainya shalat malam itu ada batasannya, tentu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan menjelaskannya.

Lalu bagaimana dengan hadits ‘Aisyah,

??ا ??ا?? ??زِ?دُ فِ? ر???ض?ا?? ???ا? غ???رِ?ِ ع???? إِح?د?? ع?ش?ر?ة? ر???ع?ة?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah shalat malam di bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari 11 raka’at.

Jawabannya adalah sebagai berikut:

Jika ingin mengikuti sunnah (ajaran) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka mestinya mencocoki beliau dalam jumlah raka’at shalat juga dengan tata cara shalatnya.

Sedangkan shalat yang paling bagus, kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah,

أ?ف?ض??ُ ا?ص???ا?ةِ طُ??ُ ا???ُ?ُ?ت

Shalat yang paling baik adalah yang paling lama berdirinya.

Namun sekarang yang melakukan 11 raka’at demi mencontoh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melakukan lama seperti beliau. Padahal jika kita ingin mencontoh jumlah raka’at yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seharusnya juga lama shalatnya pun sama.
Sekarang pertanyaannya, manakah yang lebih utama melakukan shalat malam 11 raka’at dalam waktu 1 jam ataukah shalat malam 23 raka’at yang dilakukan dalam waktu dua jam atau tiga jam?
Yang satu mendekati perbuatan Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam dari segi jumlah raka’at. Namun yang satu mendekati ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari segi lamanya. Manakah di antara kedua cara ini yang lebih baik?

Jawabannya, tentu yang kedua yaitu yang shalatnya lebih lama dengan raka’at yang lebih banyak. Alasannya, karena pujian Allah terhadap orang yang waktu malamnya digunakan untuk shalat malam dan sedikit tidurnya. Allah Ta’ala berfirman,

??ا?ُ?ا ???ِ???ا ?ِ?? ا???????ِ ??ا ????ج?عُ???

Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam.” (QS. Adz Dzariyat: 17)

???ِ?? ا???????ِ ف?اس?جُد? ???ُ ??س?ب?ِح??ُ ??????ا ط??ِ???ا

Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari.” (QS. Al Insan: 26)

Oleh karena itu, para ulama ada yang melakukan shalat malam hanya dengan 11 raka’at namun dengan raka’at yang panjang. Ada pula yang melakukannya dengan 20 raka’at atau 36 raka’at. Ada pula yang kurang atau lebih dari itu. Mereka di sini bukan bermaksud menyelisihi ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun yang mereka inginkan adalah mengikuti maksud Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu dengan mengerjakan shalat malam dengan thulul qunut (berdiri yang lama).
Sampai-sampai sebagian ulama memiliki perkataan yang bagus, “Barangsiapa yang ingin memperlama berdiri dan membaca surat dalam shalat malam, maka ia boleh mengerjakannya dengan raka’at yang sedikit. Namun jika ia ingin tidak terlalu berdiri dan membaca surat, hendaklah ia menambah raka’atnya.”

Mengapa ulama ini bisa mengatakan demikian? Karena yang jadi patokan adalah lama berdiri di hadapan Allah ketika shalat malam. -Demikianlah faedah yang kami dapatkan dari penjelasan Syaikh Musthofa Al ‘Adawi dalam At Tarsyid

Qodho’ bagi yang Luput dari Shalat Tahajud karena Udzur

Bagi yang luput dari shalat tahajud karena udzur seperti ketiduran atau sakit, maka ia boleh mengqodho’nya di siang hari sebelum Zhuhur.

‘Aisyah mengatakan,

أ???? ر?سُ??? ا?????ِ -ص?? ا??? ع??? ?س??- ??ا?? إِذ?ا ف?ات?ت??ُ ا?ص???ا?ةُ ?ِ?? ا???????ِ ?ِ?? ??ج?عٍ أ??? غ???رِ?ِ ص????? ?ِ?? ا??????ارِ ثِ??ت??? ع?ش?ر?ة? ر???ع?ة?.

Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, jika beliau luput dari shalat malam karena tidur atau udzur lainnya, beliau mengqodho’nya di siang hari dengan mengerjakan 12 raka’at.
‘Umar bin Khottob mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

???? ??ا?? ع??? حِز?بِ?ِ أ??? ع??? ش???ءٍ ?ِ???ُ ف???ر?أ??ُ فِ???ا ب????? ص??ا?ةِ ا??ف?ج?رِ ??ص??ا?ةِ ا?ظ?ُ??رِ ?ُتِب? ???ُ ??أ??????ا ??ر?أ??ُ ?ِ?? ا???????ِ

Barangsiapa yang tertidur dari penjagaannya atau dari yang lainnya, lalu ia membaca apa yang biasa ia baca di shalat malam antara shalat shubuh dan shalat zhuhur, maka ia dicatat seperti membacanya di malam hari.


sumber : https://rumaysho.com/762-panduan-shalat-tahajud.html

Gambar Tidak Tersedia

RUMAH ZAKAT MENDAPAT AKREDITASI A DAN SESUAI SYARIAH DARI KEMENTRIAN AGAMA RI TAHUN 2018

Sahabat Zakat, Alhamdulillah, berdasarkan audit Kementerian Agama Republika Indonesia tahun 2018, Rumah Zakat mendapatkan Akreditasi A dan Sesuai Syariah, dengan Nilai Akreditasi 99,62 Kepatuhan Syariah dengan nilai 96,22.

Terima kasih Sahabat Zakat, semoga amanah yang telah dipercayakan kepada Rumah Zakat dapat terus memberikan kebahagian kepada lebih banyak saudara-sauadara kita di Indonesia dan Dunia.

Terima kasih sahabat zakat atas kepercayaan dan sinergi yang membanggakan.

#Audit #AkreditasiA #KepatuhanSyariah #RumahZakat #Kemenag #Reward #Penilaian #Zakat #Infak #Sedekah #Wakaf #DonasiOnline #amanah

Gambar Tidak Tersedia

JANGAN TAKUT MISKIN

Sebagian orang beranggapan bahwa mengeluarkan harta dalam bentuk zakat, infak dan sedekah fisabilillah akan mengurangi jumlah nominal harta, bahkan bisa menyebabkan kefakiran. Hal ini wajar, karena sifat dasar manusia. Selain itu, setan selalu menggoda orang yang akan berinfak agar takut kepada kefakiran.

Setan ingin agar manusia tidak mendapat pahala dan kebaikan yang menjadi sarana masuk surga. Allah Ta'ala berfirman:
.
"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat buruk (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui" (Qs Al-Baqarah 268)

menurut Al-Jazairi, ayat "Dan menyuruh kamu berbuat buruk" berarti setan menyeru kalian untuk mengerjakan perbuatan buruk, di antaranya bakhil dan kikir. Karenanya Allah Ta'ala memperingatkan para hamba-Nya dari setan dan godaannya, lalu mengabarkan bahwa setan menjanjikan dengan kefakiran, artinya: menakut-nakuti mereka dengan kemiskinan sehingga mereka tidak mengeluarkan zakat dan shadaqah. (Sebaliknya) ia menyuruh mereka untuk berbuat buruk sehingga mengeluarkan harta mereka dalam keburukan dan kerusakan, serta bakhil mengeluarkannya untuk kebaikan dan kemaslahatan umum.

Padahal kenyataannya sebaliknya. Harta yang dikeluarkan di jalan Allah akan mendatangkan keberkahan. Yakni menambah kebaikan dari harta itu dan berkembang menjadi banyak seperti dalam firman Allah Ta'ala:
.
"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah" (Qs Al-Baqarah 276)

Sumber : infaqdakwahcenter

Berdonasi di Rumah Zakat kini lebih mudah, scan QR Code berikut sahabat bisa langsung berdonasi.

#RumahZakat #KemudahanDonasi #SayaBerdaya #Zakat #Sedekah #Berbagi #Donasi #DonasiOnline

Gambar Tidak Tersedia

Kemudahan Donasi Melalui BNI Syariah YAP

Berbagi adalah kebahagiaan. Kita tidak hanya bisa membantu orang lain, tapi kita juga akan mendapatkan kebaikannya. Tentunya berbagi dengan rasa ikhlas tanpa sebab karena sesuatu.

Gambar Tidak Tersedia

WAKAF, AMAL YANG PALING BANYAK MANFAATNYA

Semua hamba pasti ingin menjadi hamba terbaik dan tentunya untuk menjadi hamba terbaik amalannya pun akan yang terbaik.
Lalu amalan terbaik atau yang paling utama itu yang seperti apa?

Imam As-Suyuthi bahwa “Amalan yang manfaatnya untuk orang banyak lebih utama daripada yang manfaatnya untuk segelintir saja.” Penjelasan singkat yang Imam As-Suyuthi sampaikan sangat tepat dengan definisi wakaf. Karena fungsi wakaf tak hanya sebagai sarana ibadah saja, wakaf dapat berbentuk produk yang lebih produktif yang dapat menyentuh lebih banyak orang dan lebih luas sebarannya. Sebut saja wakaf tunai anda yang akan kami jadikan sekolah atau klinik, banyak orang yang merasakan kebermanfaatan nya.

Tunggu apalagi sahabat, mari tunaikan wakaf anda di Rumah Zakat.

Rekening Wakaf :

BCA 094 301 6001
BNI Syariah 155 555 5589


#RumahZakat #Wakaf #PrinsipWakaf #SaatnyaWakaf #Pemberdayaan #BerdayaDenganWakaf