Limpahan pahala akan senantiasa Allah berikan kepada orang-orang yang melakukan ibadah dengan ikhlas. Limpahan pahala juga Allah janjikan kepada orang-orang yang bersedekah di hari Jum’at.
.
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pahalanya) kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak“. (QS. Al-Hadid: 18)
#RumahZakat #KemudahanDonasi #SayaBerdaya #Zakat #Sedekah #Berbagi #Donasi #DonasiOnline
Sekecil apapun kebaikan yang kita berikan pada orang lain pasti akan membekas di hatinya. Energi positif tersebut seakan akan mengalir dan membuat orang yang sudah kita bantu akan tergugah hati nya untuk melakukan kebaikan pada orang lainnya, sehingga kebaikan itu akan terus mengalir.
Misalkan kita memberikan minuman kepada orang lain yang sedang haus, nah orang tersebut merasa sangat tersanjung meskipun kebaikan yang kita lakukan sederhana namun baginya itu sangat berarti karena dia memang sedang sangat membutuhkan nya.
#RumahZakat #KemudahanDonasi #SayaBerdaya #Zakat #Sedekah #Berbagi #Donasi #DonasiOnline
Wakaf sekolah atau wakaf untuk pendidikan bukanlah sesuatu hal baru, sebab wakaf untuk pendidikan telah dipraktekaan pada abad ke2 tahun hijriyah. Imam az Zuhri (wafat 124 H) salah seorang ulama terkemuka dan peletak dasar tadwin al-hadits memfatwakan, dianjurkan wakaf dinar dan dirham untuk pembangunan sarana dakwah, sosial, dan pendidikan umat Islam. Oleh karena itu pendidikan pada saat itu berkembang pesat dan melahirkan banyak sekali ilmuan di berbagai cabang ilmu.
Zaman milenial seperti ini pendidikan masih termasuk barang yang mahal, masih banyak anak-anak yang belum bersekolah karena terhalang oleh masalah ekonomi. Kini saatnya kita wujudkan pendidikan Indonesia yang lebih baik dengan wakaf anda.
Mari bergabung bersama kami wujudkan pendidikan Indonesia yang lebih baik.
Wakaf produktif untuk sekolah Rp. 250.000/paket
Rekening Wakaf :
BCA 094 301 6001
BNI Syariah 155 555 5589
#RumahZakat #Wakaf #PrinsipWakaf #SaatnyaWakaf #Pemberdayaan #BerdayaDenganWakaf
Di dunia, orang-orang yang rajin bersedekah akan dimudahkan rezekinya oleh Allah dalam kehidupannya. Faedah ini dijelaskan oleh Jabir Abdullah katanya:
.
“Rasulullah berucap kepada kami, sabdanya: Wahai umat manusia, bertaubatlah kepada Allah sebelum kamu mati dan segeralah mengerjakan amal salih sebelum kamu sibuk (dengan yang lain), dan jalinkanlah hubungan di antara kamu dengan Tuhan kamu dengan sentiasa mengingatinya (berzikir) dan banyakkan bersedekah secara bersembunyi atau terang-terangan, nescaya kamu diberi rezeki yang mewah, diberi kemenangan (terhadap musuh dan digantikan dengan apa yang kamu dermakan itu dengan balasan yang berlipat ganda.” (HR. Ibnu Majah)
Karena itu, jangan ragu untuk bersedekah biar rezeki makin mudah dan tambah berkah.
Sumber: islampos.com
#RumahZakat #KemudahanDonasi #SayaBerdaya #Zakat #Sedekah #Berbagi #Donasi #DonasiOnline
5 KRITERIA HARTA YANG WAJIB DITUNAIKAN ZAKATNYA
Sahabat, setiap kita yang mengaku beragama Islam paham betul bahwa di dalam setiap harta yang Allah berikan pada kita, terdapat hak orang lain. Maka Allah mewajibkan kita membayar Zakat untuk membersihkan diri dan harta kita.
Namun harta yang seperti apakah yang terkena wajib zakat? Kalau kita merujuk kepada kitab-kitab fiqih yang baku, sebenarnya tidak secara otomatis semua muslim terkena kewajiban untuk membayar zakat sebesar 2, 5% dari pendapatan.
Ada 5 kriteria utama yang telah disepakati oleh para ulama mengenai harta yang sudah wajib dibayarkan zakatnya, yaitu:
1. Harta itu dimiliki secara sempurna (al-milkut-taam)
2. Harta itu tumbuh (an-nama’)
3. Harta itu memenuhi jumlah standar minimal (nisab)
4. Harta itu telah dimiliki untuk jangka waktu tertentu (haul)
5. Harta itu telah melebihi kebutuhan dasar.
Mari sahabat, tunaikan zakat anda untuk berdayakan Indonesia.
Transfer Zakat:
BNI Syariah 155 555 5589
Muamalat 1010082208
Link donasi: https://sharinghappiness.org/zakat
#SaatnyaZakat #SayaBerdaya #RumahZakat #DonasiOnline #Donasi
Rasul Saw bersabda: “Obatilah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan bersedekah”. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani. (Shahih al-Jami’). Kekuatan bersedekah tidak hanya dirasakan di akhirat saja. Allah menjanjikan bagi orang yang sedekah mampu mengobati sakit. Dengan berbagi dalam bentuk apapun termasuk sedekah adalah sebuah kebaikan yang akan mengantarkan kita kepada kasih sayang Allah, hingga Allah pun akan mendekatkan kita pada hal-hal yang baik.
#RumahZakat #KemudahanDonasi #SayaBerdaya #Zakat #Sedekah #Berbagi #Donasi #DonasiOnline
“Barang siapa yang memudah kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang dalam kesulitan niscaya akan Allah memudahkan baginya di dunia dan akhirat” (HR. Muslim)
Saudaraku agar kita benar-benar mendapatkan manfaat yang kita berikan kepada orang lain, kita harus ikhlas, karena ikhlas adalah salah satu kunci diterimanya amalan kita.
Dan hanya amalan yang diterima Allah Jalla fii ‘Ulaah yang akan memberikan manfaat kepada kita baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Sumber : Muslimah.or.id
#RumahZakat #KemudahanDonasi #SayaBerdaya #Zakat #Sedekah #Berbagi #Donasi #DonasiOnline
Sebagai lembaga penghimpun, pengelola dan penyalur dana zakat, infak, shadaqah, wakaf, kebencanaan serta dana sosial lainnya, Rumah Zakat akan terus berkomitmen memberikan layanan-layanan yang memudahkan Sahabat dalam berbagi.
Salahsatu diantaranya, Rumah Zakat telah bersinergi dengan Bank BRI menghadirkan sebuah layanan “Berbagi Melalui E-Pay BRI”. Hal ini merupakan bagian dari upaya memenuhi kebutuhan pembayaran zakat, infak, shadaqah, wakaf, kebencanaan serta dana sosial lainnya yang akan dan rutin disalurkan Sahabat Zakat melalui Rumah Zakat.
Sebagai informasi, E-Pay BRI merupakan salah satu sarana pembayaran online yang praktis dan aman dari Bank BRI. Dengan menggunakan E-Pay BRI Sahabat Zakat tidak perlu lagi repot-repot “menghafal kode booking” transaksinya atau harus ke ATM untuk melakukan transfer kemudian mengirimkan konfirmasi pembayaran bahwa pembayaran telah dilakukan.
Sekarang hal itu tidak harus terulang lagi. Cukup dengan E-Pay BRI, berbagi melalui Rumah Zakat akan menjadi jauh lebih mudah dan lebih praktis. Dan berikut langkah-langkah berbagi melalui Rumah Zakat dengan E-Pay BRI :
1. Kunjungi website www.sharinghappiness.org
2. Pilih jenis donasi
3. Masukkan jumlah donasi
4. Pilih e-Pay BRI
5. Input User ID, input Password/PIN dan Paycode
6. Konfirmasi transaksi
Semoga dengan layanan ini, Sahabat Zakat akan semakin menikmati indahnya berbagi kepada sesama dengan E-Pay BRI.
Informasi lainnya seputar Rumah Zakat, Sahabat bisa mengunjungi www.rumahzakat.org
Sahabat Zakat yang luar biasa, bersama BNI saat ini Rumah Zakat siap melayani Sahabat selama 24 jam untuk melakukan pembayaran Zakat, Infaq/Shadaqah atau Qurban ke Rumah Zakat melalui transaksi perbankan dengan layanan BNI ATM (Anjungan Tunai Mandiri), sehingga tanpa harus datang ke cabang BNI manapun Sahabat sudah bisa menunaikan kewajibannya membayar zakat.
BNI ATM saat ini berjumlah lebih dari 17.000 mesin yang tersebar di seluruh Indonesia* dan terkoneksi dengan 58.000 jaringan ATM Link, 76.000 jaringan ATM Bersama, 96.000 jaringan ATM PRIMA, jaringan Internasional Master Card, Visa, Visa Electron, Plus, JCB, Asian Payment Network (MEPS/ITMX/KFTC), Union Pay, serta ratusan ribu ATM berlogo Cirrus di seluruh dunia.
Dan berikut cara mudah berzakat ke Rumah Zakat via ATM BNI :
1. Pilih Pembayaran Di Menu Lainnya
2. Pilih Zakat, Infaq/Shadaqah Atau Qurban
3. Pilih Rumah Zakat
4. Masukan Kode Donasi Diikuti No HP Sahabat
5. Masukan Jumlah Donasi
6. Pilih YA Untuk Melanjutkan Pembayaran
Note : - Berlaku untuk debit BNI dan BNI Syariah
-*Data per September 2016
Pertama: Menjaga shalat Shubuh dapat jaminan masuk surga
Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
???? ص????? ا??ب?ر?د????ِ د?خ??? ا??ج????ة?
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat Shubuh dan Ashar) maka dia akan masuk surga.” (HR. Bukhari, no. 574 dan Muslim, no. 635)
Kedua: Menjaga shalat Shubuh dapat jaminan masuk surga
Dari ‘Umaroh bin Ruwaibah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
???? ???ِج? ا????ار? أ?ح?د? ص????? ??ب??? طُ?ُ?عِ ا?ش????سِ ????ب??? غُرُ?بِ??ا
“Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat Shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat Ashar).” (HR. Muslim, no. 634).
Ketiga: Yang menjaga shalat Shubuh akan mendapatkan jaminan Allah
Dari Jundab bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
???? ص????? ا?ص?ُب?ح? ف??ُ?? فِ? ذِ???ةِ ا?????ِ ف??ا? ??ط??ُب?????ُ?ُ ا?????ُ ?ِ?? ذِ???تِ?ِ بِش???ءٍ ف??ُد?رِ???ُ ف????ُب???ُ فِ? ??ارِ ج????????
“Barangsiapa yang shalat Shubuh, maka ia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu, janganlah menyakiti orang yang shalat Shubuh tanpa jalan yang benar. Jika tidak, Allah akan menyiksanya dengan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim, no. 657)
Keempat: Shalat Shubuh disaksikan oleh para malaikat
Allah Ta’ala berfirman,
أ??ِ?ِ ا?ص????اة? ?ِدُ?ُ??ِ ا?ش????سِ إِ??? غ?س??ِ ا???????ِ ???ُر?آ?? ا??ف?ج?رِ إِ??? ?ُر?آ?? ا??ف?ج?رِ ??ا?? ??ش??ُ?د?ا
“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Shubuh. Sesungguhnya shalat Shubuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS. Al-Isra’: 78)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
??ت?ج?ت??ِعُ ????ائِ??ةُ ا???????ِ ??????ائِ??ةُ ا??????ارِ فِ? ص???اةِ ا?صُ?ب?حِ ? ???ُ??ُ أ?بُ? ?ُر???ر?ة? : ا??ر?ءُ?ا إِ?? شِئ?تُ?? : (???ُر?آ?? ا??ف?ج?رِ إِ??? ?ُر?آ?? ا??ف?ج?رِ ??ا?? ??ش??ُ?د?ا
“Malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada shalat Shubuh.” Abu Hurairah berkata, ‘Bacalah ketika itu sesukamu karena Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Lakukanlah shalat Shubuh karena sesungguhnya shalat Shubuh itu disaksikan (oleh malaikat)’” (HR. Bukhari, no. 4717 dan Muslim, no. 649)
Imam Al-Qurthubi rahimahullah dalam Al-Jami’ li Ahkam Al-Qur’an tentang ayat di atas menyatakan, “Shalat Shubuh dalam surah Al-Isra’ ayat 78 disebutkan dengan ‘Qur’anal Fajri’ (shalat lainnya dalam ayat yang sama tidak disebutkan demikian, pen.) karena Al-Qur’an itu paling lama didengar dalam shalat Shubuh, yaitu begitu lamanya Al-Qur’an dibaca saat itu.”
Kelima: Shalat Shubuh itu berat bagi orang-orang munafik
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
????س? ص??ا?ة? أث????? ع???? ا??ُ??افِ?ِ??? ?ِ?? ص??ا?ةِ ا?ف?ج?رِ ??ا?عِش?اءِ ? ?????? ??ع????ُ??? ??ا فِ??ِ??ا ?أ?ت????ُ??ا ?????? ح?ب??ا?
“Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat Isya. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak.” (HR. Bukhari, no. 657)
Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan bahwa semua shalat itu berat bagi orang munafik sebagaimana disebutkan dalam firman Allah,
????ا ??أ?تُ??? ا?ص????اة? إِ???ا ???ُ?? ?ُس?ا???
“Dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas.” (QS. At-Taubah: 54). Akan tetapi, shalat Isya dan shalat Shubuh lebih berat bagi orang munafik karena rasa malas yang menyebabkan enggan melakukannya. Karena shalat Isya adalah waktu di mana orang-orang beristirahat, sedangkan waktu Shubuh adalah waktu nikmatnya tidur. (Fath Al-Bari, 2:141)
Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah …
Lalu Bagaimana Kiat Bangun Shubuh?
Pertama: Tidur di awal malam dan tidak begadang kecuali saat butuh. Diriwayatkan dari Abu Barzah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat Isya dan bincang-bincang setelahnya.” (HR. Bukhari, no. 568)
‘Umar bin Al-Khatthab sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?!” (Syarh Al-Bukhari, 3:278).
Kedua: Menjaga adab Islami sebelum tidur, seperti berwudhu; membaca ayat kursi; membaca tiga surat (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas) lalu mengusapkan pada anggota badan yang bisa dijangkau (dilakukan seperti itu tiga kali); dan membaca doa sebelum tidur seperti “BISMIKA ALLOOHUMMA AMUUTU WA AHYAA” (Ya Allah, dengan menyebut nama-Mu, aku hidup dan dengan menyebut nama-Mu, aku mati) seperti diajarkan dalam riwayat Bukhari.
Ketiga: Menggunakan alat-alat pengingat seperti pada jam tangan atau pada handphone. Sebagaimana untuk pengingat waktu Shubuh ada ayam jantan. Makanya Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan, “Janganlah kalian mencaci ayam jantan karena ayam jantan itu biasa membangunkan untuk shalat.” (HR. Abu Daud, no. 5101, dengan sanad yang shahih, dari hadits Zaid bin Khalid Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu)
Baca Selengkapnya : https://rumaysho.com/17389-khutbah-jumat-biar-semangat-bangun-shubuh.html
Pertama: Orang Tua Jauh dari Agama
Dari Abu Waqid Al-Harits bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika sedang duduk di masjid dan orang-orang sedang bersamanya, tiba-tiba datanglah tiga orang. Maka dua orang menghampiri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedangkan yang satu pergi. Lalu kedua orang tua itu berdiri di depan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Salah satunya melihat tempat yang kosong di perkumpulan tersebut, maka ia duduk di sana. Sedangkan yang satu lagi, duduk di belakang mereka. Adapun orang yang ketiga pergi. Maka ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai, beliau berkata, “Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang tiga orang?
أ????ا أ?ح?دُ?ُ?? ف?أ??? إِ??? ا???ِ فآ??ا?ُ ا???ُ إِ?????ِ . ??أ???ا ا?آخ?رُ فاس?ت?ح???? ف?اس?ت?ح???? ا???ُ ?ِ???ُ ? ?أ??ا ا?آخ?رُ ? ف?أع?ر?ض? ? ف?أ?ع?ر?ض? ا???ُ ع????ُ
Yang pertama, ia berlindung kepada Allah, maka Allah pun melindunginya. Yang kedua, ia malu, maka Allah pun malu terhadapnya. Sedangkan yang ketiga, ia berpaling maka Allah pun berpaling darinya.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari, no. 66 dan Muslim, no. 2176)
Berarti yang mau berada dalam majelis ilmu yang diisi oleh seorang yang alim terhadap ilmu, akan mendapatkan kebaikan. Sedangkan yang menjauhinya, akan jauh dari kebaikan.
Kapan orang tua mau menghadiri majelis ilmu yang diisi oleh para kyai dan para ustadz, pasti di situ akan berbuah kebaikan untuk orang tua itu sendiri dan akan berdampak baik pada anak. Jauh dari majelis ilmu seperti ini akan berdampak juga pada istri dan anak. Mungkin istri dan anak telah mendapatkan nafkah cukup dari suami. Namun itu saja belum cukup, jika belum dibimbing pada ilmu agama, istri dan anak belum bisa mendapatkan kebaikan.
Kedua: Lingkungan dan Teman yang Buruk
Semakin baik lingkungan sekitar anak, pasti akan mendukungnya pula dalam kebaikan. Coba bayangkan jika anak berada di lingkungan para pemabuk, pecandu narkoba, penggila games, apa yang terjadi pada diri anak kita?
Diriwayatkan dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
??ث??ُ ا??ج??ِ?سِ ا?ص??ا?ِحِ ??ا??ج??ِ?سِ ا?س????ءِ ????ث??ِ ص?احِبِ ا???ِس??ِ ???ِ?رِ ا??ح?د??ادِ ? ?ا? ??ع?د??ُ?? ?ِ?? ص?احِبِ ا???ِس??ِ إِ???ا ت?ش?ت?رِ??ِ أ??? ت?جِدُ رِ?ح??ُ ? ???ِ?رُ ا??ح?د??ادِ ?ُح?رِ?ُ ب?د????? أ??? ث???ب??? أ??? ت?جِدُ ?ِ???ُ رِ?ح?ا خ?بِ?ث?ة?
“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang shalih dan orang yang jelek bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu; engkau bisa membeli (minyak wangi) darinya atau minimal engkau mendapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari, no. 2101)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ا????ر?ءُ ع???? دِ??ِ خ??ِ??ِ?ِ ف???????ظُر? أ?ح?دُ?ُ?? ???? ?ُخ?ا?ِ?ُ
“Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian.” (HR. Abu Daud, no. 4833; Tirmidzi, no. 2378; dan Ahmad, 2:344. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
Ketiga: Perlakuan yang Buruk dari Orang Tua
Bisa jadi sebab anak nakal adalah karena didikan kasar dari orang tua, dididik dengan pukulan, dididik dengan perkataan yang pedas, dan kadang menghina anak itu sendiri sehingga akhirnya timbul perangai dan akhlak yang jelek pada anak.
Allah telah memerintahkan kepada kita,
???ُ??ُ?ا ?ِ????اسِ حُس???ا
“Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia.” (QS. Al-Baqarah: 83)
Dalam ayat lain disebutkan,
ف?بِ??ا ر?ح???ةٍ ?ِ?? ا?????ِ ?ِ??ت? ???ُ?? ??????? ?ُ??ت? ف?ظ??ا غ??ِ?ظ? ا??????بِ ??ا??ف?ضُ??ا ?ِ?? ح????ِ??
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imran: 159)
Dalam hadits ‘Abdullah bin ‘Amr disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ا?ر??احِ?ُ???? ??ر?ح??ُ?ُ?ُ ا?ر??ح???ا?ُ? اِر?ح??ُ?ا ???? فِ? ا?أ?ر?ضِ ??ر?ح????ُ?? ???? فِ? ا?س????اءِ
“Orang-orang yang mengasihi dirahmati oleh Ar-Rahman (Yang Maha Pengasih). Karenanya kasihilah yang ada di bumi nicaya Yang di langit (yaitu Allah) akan mengasihi kalian.”(HR. Tirmidzi, no. 1924 dan Abu Daud, no. 4941. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Keempat: Tayangan Film Kekerasan
Dua sebab terakhir ini juga jadi sebab anak mudah nakal. Sukanya melihat orang tuanya berselisih dan bertengkar (broken home), membuat anak berperangai buruk. Termasuk pula karena sukanya nonton film-film keras, anak-anak mudah meniru apa yang dilihat di film.
Baca Selengkapnya : https://rumaysho.com/19331-khutbah-jumat-lima-sebab-kenakalan-anak.html
Jika menela’ah kehidupan Rasulullah SAW, beliau jarang sekali sakit. Pola hidupnya sangatlah sehat. Dari mulai pola makan, istirahat, berolahraga dan sebagainya. Dan mungkin saja bisa dibuat metoda Diet syar’i yang mengikuti pola beliau.
Tentu perlu kajian lebih lanjut dikarenakan makanan-makanan yang berbeda jenisnya dengan makanan kita. Namun ada baiknya kita simak bagaimana islam menuntun umatnya, sebagaimana Alloh swt berfirman; “Hai sekalian manusia makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan jangan kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena syaitan musuh yang nyata bagimu.” (QS Al Baqarah, 2 : 168).
Sesungguhnya pangkal penyakit kebanyakan bersumber dari makanan. Maka tak heran bila Rasulullah memberi perhatian besar dalam masalah ini. Prinsip pertama makanan dan minuman harus halal dan thoyib (baik).
Maksudnya selain masuk kategori halal, maka makanan dan minuman kaum muslimin juga harus bersih dan mengandung kandungan gizi yang cukup. Juga menghindari dari pola makan yang berlebihan. Sebagaimana ayat ; Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al A’raf, 7 : 31).
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang manusia memenuhi satu wadah yang lebih berbahaya dibandingkan perutnya sendiri. Sebenarnya seorang manusia itu cukup dengan beberapa suap makanan yang bisa menegakkan tulang punggungnya. Namun jika tidak ada pilihan lain, maka hendaknya sepertiga perut itu untuk makanan, sepertiga yang lain untuk minuman dan sepertiga terakhir untuk nafas.” (HR. Ibnu Majah no. 3349 dan dinilai shahih oleh Al Albani dalam shahih sunan Ibnu Majah no. 2720).
Al Fudhail bin Iyyadh mengatakan, “Ada dua hal yang menyebabkan hati menjadi beku dan keras yaitu banyak berbicara dan banyak makan.”“Orang beriman itu makan dengan menggunakan satu lambung sedangkan orang yang kafir makan dengan menggunakan tujuh lambung.” (HR. Bukhari no. 5393, dan Muslim no. 2060).
Mengkonsumsi makanan berlebih selain menyebabkan berbagai macam penyakit juga memotivasi keinginan terhadap dunia yang berlebih. Menurut kajian tasawuf sumber malapetaka yang menimpa manusia itu disebabkan oleh kerakusan terhadap dunia, yang memotivasinya adalah perut dan alat kelamin.
Syahwat kelamin berkaitan dengan perut yang kekenyangan, sedang lapar adalah satu sarana menutup pintu kebinasaan. Ilmu tidak akan masuk kedalam perut yang terisi penuh makanan, banyak makan, banyak minum dan banyak tidur.
Nabi selalu mengambil makanan yang terdekat, memberikan keteladanan kepada orang yang beriman agar tidak diperkenankan “rakus” dan serakah dalam soal makanan.
Rasul lebih sering makan Nabati meski juga memakan daging tapi sesekali saja dan tidak banyak. Daging yang disukai nabi adalah daging yang mudah dicerna yaitu daging bagian lengan. Makanan favorit Rasul adalah labu.
Dari Anas bin Malik mengisahkan, “Seorang tukang jahit mengundang Rasulullah SAW untuk menikmati hidangan makan yang disajikannya. Maka aku mendatangi undangan makan itu bersama Rasulullah. Dia pun menghidangkan di hadapan Rasulullah roti gandum serta kuah berisi labu dan daging. Lalu aku melihat Rasulullah menjumputi labu dari pinggiran pinggan. Maka sejak hari itu aku selalu menyukai labu.”(HR Bukhari).
Berikut secara ringkas pola sehat kebiasaan Rasulullah SAW. Beliau bangun di sepertiga malam sebelum subuh dan melaksanakan qiyamul lail. Rasulullah SAW juga biasa bersiwak.
Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah SAW, bahwa beliau bersabda "Seandainya tidak memberatkan ummatku, maka sungguh aku sudah memerintahkan mereka Untuk bersiwak (sikat gigi) setiap kali berwudlu" (HR.Malik, Ahmad, dan Nasai dan dinilai Shohih oleh Ibnu Khuzaimah).
Menu sarapannya dengan segelas air yang dicampur dengan madu. Tujuh butir kurma ajwa (matang) menjadi kebiasaan Rasulullah saw Dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, diriwayatkan hadits dari Sahabat Sa’ad bin Abi Waqqash, dari Nabi SAW, bahwa beliau pernah bersabda.“Artinya : Barangsiapa mengkonsumsi tujuh butir kurma Ajwah pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir”.
Hal ini terbukti ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah pada sebuah percobaan pembunuhan di perang Khaibar, racun yang tertelan oleh beliau kemudian bisa dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma. Sementara itu Bisyir ibnu Al Barra’, salah seorang sahabat yang ikut makan racun tersebut akhirnya meninggal, tetapi Rasulullah saw selamat dari racun tersebut.
Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah Khol (cuka) adalah sejenis cairan. Jika kurma dimasukkan ke dalamnya, cairan tersebut akan terasa manis sehingga bisa diminum,dan minyak zaitun dikonsumsi dengan makanan pokok seperti roti gandum. Manfaatnya banyak sekali, di antara mencegah lemah tulang, kepikunan, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol dan melancarkan pencernaan.
Di malam hari, menu utama makan malam adalah sayur- sayuran. Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama, yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit. Sayyidina Umar ra, berkata : Jangan kau jadikan perutmu sebagai binatang ternak. Maka makanan Komposisi terbaik adalah : 10 % Hewani, 60 % biji-bijian, 30 % Sayuran dan buah.
Nabi makan dari berbagai makanan karena sesungguhnya bila makanan yang satu panas akan dipadamkan oleh makanan lain yang dingin. Sebagaimana hadist dari Abdullah bin Ja’far ra, ia menceritakan, bahwasanya ia melihat Rasulullah SAW menyantap kurma dengan mentimun. (HR. Bukhari dan Muslim)
Setelah makan malam Rasulullah tidak langsung tidur. Beliau beraktivitas seperti sholat terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan mudah dicerna. Nabi bersabda: “Hancurkan makanmu dengan dzikir dan shalat serta Janganlah tidur setelah makan maka hatimu menjadi keras.” (HR. Ibnu Sunni, Thabrani dan Baihaqi).
Dengan pola seperti itu belum lagi ditambah, pengelolaan hati yang sempurna seperti tidak mudah marah, tidak terganggu stress, selalu berbaik sangka, selalu menjaga kebersihan badan dan lingkungan, jika sakit minum obat-obatan herbal, seperti habbats, madu, juz kurma, dan banyak lagi faktor yang membuat Rasulullah SAW mengajarkan kita bahwa pola hidup sehat adalah pola hidup islami.
Dalam Islam diet bukan dilakukan semata untuk memperindah bentuk tubuh agar terlihat menarik dan cantik, namun juga untuk menjaga kesehatan seseorang dan agar lebih mudah dalam mencari pakaian. Orang yang memiliki berat badan berlebihan cenderung mengalami beberapa penyakit, misal seperti penyakit jantung, sesak napas, kolestrol, obesitas dan lain-lain. Maka dari itu dalam Islam diperbolehkan untuk melakukan diet, namun dengan cara yang benar sesuai cara diet dalam Islam, cara hidup sehat Rasulullah, dan mengikuti tips sehat ala Rasulullah.
Berikut ada beberapa cara diet yang aman bagi kesehatan dan diperbolehkan dalam Islam :
- Selalu Mengkonsumsi Makanan Yang Halal, Sehat dan Bergizi
Sebagai seorang muslim sudah menjadi keharusan bagi kita untuk mengkonsumsi makanan halal menurut Islam dan juga minuman halal dalam Islam. Dan Allah SWT. pun telah memerintahkan hambanya untuk memakan makanan yang dibolehkan dalam Islam, seperti firman Allah dalam (QS. Al-Baqarah:168) :
“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah syaitan. Sungguh, syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”
Allah memerintah umatnya untuk mengkonsumsi makanan yang halal dikarenakan setiap makanan yang masuk kedalam tubuh kita akan diolah dan dicerna oleh tubuh, lalu memberikan fungsi tertentu melalui kandungan gizi dan vitamin makanan tersebut, yang kemudian akan berpengaruh pada tubuh kita. Jadi makanan bukan hanya sekedar untuk menghilangkan rasa lapar, namun juga berperan untuk kelangsungan hidup.
- Makan Minum Secukupnya dan Tidak Berlebihan
Makan yang berlebihan sudah pasti akan membuat kita menjadi hilang kendali dalam mengendalikan nafsu dan berat badan kita sudah dapat dipastikan akan semakin bertambah. Oleh karena itu di dalam Islam dianjurkan agar kita makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW. bersabda :
“Tidaklah anak anak cucu Adam mengisi wadah yang lebih buruk dari perutnya. Sebenarnya beberapa suap saja sudah cukup untukk menegakan tulang rusuknya. Kalau dia harus mengisinya, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk bernapas, dan sepertiga lagi untuk bernapas.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Muslim)
Dalam hadits tersebut dikatakan bahwa perut manusia adalah wadah yang paling buruk. Dan batas maksimum dalam mengisi perut adalah sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga selanjutnya oksigen untuk bernapas.
Dan dalam (QS. Al-A’rf ayat 31) Allah SWT. berfirman :
“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap memasuki masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.
- Tidak Tidur Setelah Makan
Tidur setelah makan hanya akan membuat kalori dan lemak semakin tertimbun didalam tubuh. Untuk membakar atau mengurangi kalori dan lemak dalam tubuh yang berlebihan diperlukan aktivitas aktif. Rasulullah SAW. semasa hidupnya selalu melakukan banyak kegiatan setelah makan, seperti berdzikir, shalat, dan lain-lain.
- Perbanyak Berpuasa Sunnah dan Menjalankan Puasa Wajib
Sebagai seorang muslim kita diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa wajib pada saat bulan Ramadhan, dan dianjurkan untuk melakukan puasa sunnah diluar setelah bulan Ramadhan. Puasa bukan hanya akan melatih hawa nafsu dan kesabaran, namun juga untuk membersihkan dan mengistirahatkan perut kita dari kegiatan pengolahan dan pencernaan makanan. Melakukan puasa sunnah atau wajib dapat menjadi salah satu alternative cara untuk diet secara Islam. Dan perlu diingat, kita tidak boleh menitik beratkan niat puasa karena ingin diet agar memiliki tubuh yang bagus, namun kita harus meniatkan puasa tersebut karena untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
Sumber : https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-diet-dalam-islam