Gambar Tidak Tersedia

SAAT HARUS BERBICARA

Para ulama salaf, telah banyak menyimpan pelajaran yang berharga yang tak mungkin diterlantarkan begitu saja. Terlalu merugi untuk tidak membuka dan menelaah ulang lembaran kehidupan yang terhampar itu.

Tak ada tempat belajar tentang sosok-sosok mulia melebihi pelajaran mahal dari mereka. Pelajaran tentang jalan meretas kehidupan indah, dunia dan akhirat. Salah satu pelajaran dari mereka itu adalah saat-saat di mana kita akan menggunakan lisan kita.

Lisan, karunia Alah yang sangat berharga, bentuknya memang relatif kecil bila dibandingkan dengan anggota tubuh yang lain, namun ternyata memiliki peran yang sangat berarti bagi kehidupan manusia. Lisan merupakan bagian tubuh yang paling banyak digunakan dalam keseharian kita.

Celaka dan bahagia ternyata tak lepas dari bagaimana manusia memosisikan organ kecil tersebut. Bila lidah tak terkendali, dibiarkan berucap sekehendaknya, alamat kesengsaraan akan segera menjelang. Sebaliknya bila ia terkelola baik, hemat dalam berkata, dan memilih perkataan yang baik-baik, maka sebuah alamat akan datangnya banyak kebaikan. Menjadi nilai ibadah di sisi-Nya.

Allah menyerukan umat manusia untuk berkata baik dan menghindari perkataan buruk. Allah Subhaanahu Wata’ala berfirman, artinya:

“Dan katakan kepada hamba-hamba-Ku, “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS. Al Isra’: 53).

”Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik…” (QS. An-Nahl: 125).

Banyak orang merasa bangga dengan kemampuan lisannya yang begitu fasih berbicara. Bahkan tak sedikit orang yang belajar khusus agar memiliki kemampuan bicara yang bagus. Lagi-lagi, lisan memang karunia Allah yang demikian besar. Dan ia harus selalu disyukuri dengan sebenar-benarnya. Caranya tentu dengan menggunakan lisan untuk bicara yang baik bukan dengan mengumbar pembicaraan semau sendiri.

Apa yang dihasilkan dari lisan manusia memiliki implikasi yang sangat luas terhadap dirinya dan orang lain. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melukiskan lisan dan hati sebagai kekayaan yang sangat berharga.

Tsauban Radhiyallahu ‘Anhu menceritakan ketika ayat 34 surat at-Taubah (”Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak”) turun, kami sedang dalam suatu perjalanan. Kemudian beberapa orang sahabat berkata, ”Ayat tersebut turun berkenaan dengan emas dan perak. Seandainya kami tahu harta yang paling baik, tentu kami akan menyimpannya.”

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kemudian bersabda,
”Harta yang paling baik adalah lisan yang selalu berzikir, hati yang selalu bersyukur, dan isteri yang beriman yang membantu suaminya dalam merealisasikan keimanannya.” (HR. A t-Tirmidzi).
Nilai strategis lisan dalam kehidupan manusia tampak pada ungkapan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ketika beliau menjawab pertanyaan Uqbah bin Amir Radhiyallahu ‘Anhu. Dalam satu riwayat Uqbah Radhiyallahu ‘Anhu berkata,

”Aku bertanya, ”Wahai, Rasulullah! Apakah jalan keselamatan? Beliau menjawab, ”Tahanlah lidahmu, berdiamlah di rumahmu, dan tangisilah kesalahanmu.” (HR. At-Tirmidzi).

Rentetan kata demi kata yang mengucur dari lisan seseorang, implikasi dan pengaruhnya bisa melebihi kapasitas dirinya dan zamannya. Akan menggema dan dapat memantul di semua benua. Banyak ungkapan yang lahir dari lisan seseorang memiliki nilai abadi. Bukankah nasihat dan dakwah para ulama salaf kita didominasi oleh peran lisan?

Tetapi sebaliknya, segalanya menjadi alamat petaka bila tak tertuntun. Lisan bisa berefek ganda dan luar biasa pengaruhnya terhadap kehidupan ini. Terkadang ia dapat meluncurkan sejumlah kebaikan dan kemanfaatan yang luas bagi siapa yang menjaganya dengan baik dan mempergunakannya sebagaimana diharapkan syari’at. Sebaliknya, lisan juga dapat meluncurkan sejumlah kejelekan yang membahayakan dirinya dan orang lain bagi siapa yang menggunakannya dengan tanpa pertimbangan.
Berapa banyak hati menjadi tercerai-berai karenanya? Berapa banyak darah tertumpah habis karenanya? Sebagaimana telah banyak hati dan perasaan terluka karenanya.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan suatu kata yang ia tidak memperhatikannya—tidak memikirkan akibatnya—ternyata karenanya ia dilemparkan ke dalam neraka lebih jauh dari apa-apa yang ada di antara timur dan barat.” (HR. Bukhari).
Bahaya lisan yang tidak dikendalikan oleh norma dan tuntunan syariat bisa menyeret seseorang ke jurang kebinasaan. Untuk itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menasihati agar menjaga lidah dengan baik. Beliau menganjurkan kita untuk diam ketika bukan perkataan baik yang akan terucap.
|
“Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhirat maka berkatalah yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Karena ketajaman lidah memang sangatlah berbahaya, bahkan dosa bisa membiak dan beranak pinak dari lisan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya kebanyakan dosa anak Adam berada pada lidahnya.” (HR. Al- Thabrani, Ibnu Abi Dunya, dan Al Baihaqi).

Atas dasar itu kita dapat memahami nilai keutamaan menjaga lidah yang diajarkan oleh para salaf, tentang sikap waqqof (berhati-hati dalam berucap).

Tersebutlah Umar bin Abdul Aziz—rahimahullah—pernah menulis surat yang isinya sebagai berikut, “Amma ba’d. Sesungguhnya orang yang banyak mengingat kematian, ia akan senang dengan bagian dunia yang sedikit; orang yang menganggap bicaranya itu termasuk amal perbuatannya, ia akan sedikit berbicara, kecuali dalam hal yang akan membawa kebaikan buat dirinya.Wassalam.”
Begitu pula ketika seorang lelaki yang datang menemui Salman al-Farisi Radhiyallahu ‘Anhu, lalu berkata kepadanya, “Berikanlah aku nasihat .” Beliau berkata, “Jangan bicara.” Sang penanya kemudian berujar, “Orang yang hidup di tengah manusia, mana bisa tidak berbicara?” Beliau menanggapi, “Kalaupun Anda hendak berbicara, berbicaralah yang benar, atau diam.” Lelaki itu berkata lagi, Tolong tambahkan yang lain.” Beliau berkata, “Jangan marah.” Lelaki itu berkomentar, “Kalau tidak bisa menahan diri, terkadang aku tidak sadar.” Beliau berkata menanggapi, “Kalau begitu, bila engkau marah, jaga lidah dan tanganmu.” “Tambahkan lagi”, lelaki itu meminta. Beliau berkata, “Jangan campuri urusan orang lain.” “Orang yang hidup bersama orang banyak, tak mungkn tidak mencampuri urusan orang lain,” sanggahnya. Beliau berkata, “Kalau engkau harus mencampuri urusan orang lain, katakan perkataan yang benar, dan tunaikan amanah kepada yang berhak.”

Sobat, apakah Sobat mengingkari bahwa Anda dijaga para malaikat yang mulia yang akan mencatat amal perbuatan, di kiri dan kanan Anda?

Setiap kata yang terlontar dari bibir Kita pasti akan dicatat oleh malaikat yang Raqib dan Atid. Apakah kita tidak malu apabila catatan amal kita yang diisi di penghujung waktu siang , yang sesungguhnya sebagian besar di antaranya ternyata bukanlah termasuk urusan agama maupun dunia yang bermanfaat bagi kita?”

Lidah yang tersibukkan dengan aib orang lain, bisa jadi aib tersebut juga ada pada kita. Pikirkan, apa yang akan dilakukan Rabb terhadap kita bila menggunjing sesama Muslim dengan suatu yang juga sebenarnya ada pada diri kita? Dan boleh jadi aib kita ternyata lebih besar.

Memang tak mudah, sebagaimana yang dikatakan oleh Fudhail bin Iyadh—rahimahullah—bahwa sikap wara’ yang paling berat dilakukan adalah memelihara lidah. Namun, dengan taufiq Allah yang diikuti rasa takut terhadap balasan dan siksa-Nya, segalanya bisa terjadi.

Sumber : belajarislam.com

www.rumahzakat.org

#RZInspirasi #SharingHappiness #Zakat #Sedekah #Sharing #Happiness #Berbagi #Donasi #DonasiOnline
Gambar Tidak Tersedia

STRATEGI MENINGKATKAN PRESTASI KERJA

Minggu depan nanti, adakah yang ingin Sahabat perbaiki agar karier lebih melesat lagi? Resolusi untuk pekerjaan sepertinya juga perlu dipersiapkan. Apalagi jika setahun terakhir performa kerja dinilai kurang memuaskan. Ditambah lagi, jika secara personal, Sobat juga merasa tak antusias menjalani karier. Sahabat membutuhkan perubahan tahun depan.

Sebelum menjalankan strategi untuk meningkatkan prestasi kerja, pahami cara Sahabat melihat pekerjaan. Sahabat melihatnya sebagai pekerjaan, karier atau panggilan hati? Untuk mengenalinya, sederhana saja. Sahabat akan fokus pada gaji atau kompensasi kerja jika Sahabat melihatnya sebagai pekerjaan.

Sementara, jika melihat pekerjaan sebagai karier, Sobat fokus pada pencapaian, prestasi, jenjang karier dan jabatan. Kemudian, jika Sahabat melihat pekerjaan sebagai panggilan hati, Sobat mengesampingkan persoalan uang, gaji, kompensasi lain dan juga jabatan. Fokus Sahabat adalah pada pekerjaan itu sendiri, yang begitu Sahabat nikmati.

Apapun perspektif Sahabat, jika masih merasa tak puas dengan prestasi kerja, lakukan strategi ini:

1. Menciptakan tantangan
Sahabat tak perlu menunggu kesempatan untuk menantang diri mencapai prestasi. Ciptakan tantangan untuk diri sendiri. Caranya, aktif melibatkan diri dalam sebuah proyek atau tugas yang bisa memotivasi diri lebih tinggi. Mulailah dari proyek kecil hingga yang berisiko tinggi. Mengerjakan sesuatu yang Sahabat sukai, apalagi jika berhasil, bisa menumbuhkan kepercayaan diri dan kepuasan kerja.

2. Membantu rekan kerja
Kesuksesan Sahabat tak lepas dari bantuan mentor. Kini, saat Sahabat berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan baik, mulailah menjadi mentor bagi rekan kerja. Terutama kepada rekan kerja baru yang masih membutuhkan pengarahan. Membantu tim dalam bekerja takkan mengurangi keahlian Sahabat. Justru, sikap kerja seperti ini memberikan kepuasan dan kebanggaan tersendiri bagi diri Sahabat.

3. Jangan monoton
Rutinitas yang monoton membuat Sobat bosan dan merasa tak tertantang. Jika hal ini yang Sobat alami, segeralah bicara dengan atasan. Minta atasan melibatkan Sobat dalam pekerjaan atau tugas lain. Jika perusahaan sedang menjalani proyek atau tugas baru, ajukan diri sebagai bagian dari tim. Menantang diri sendiri seperti ini membutuhkan keberanian, Sahabat berani?

4. Selalu positif
Berpikir positif menjadi senjata ampuh yang bikin Sahabat betah dengan pekerjaan. Melihat pekerjaan lebih positif akan membantu Sahabat meningkatkan performa. Saat Sahabat berpikir tengah terjebak dalam pekerjaan yang menyebalkan, saat itulah Sahabat kehilangan motivasi.

5. Tingkatkan skill
Semakin banyak keterampilan yang Sahabat punya, peluang kesuksesan dalam karier terbuka lebar. Jika mendapat kesempatan meningkatkan skill, jangan ragu memanfaatkannya. Seperti mengikuti kelas pengembangan diri, seminar, workshop apapun yang berkaitan dengan pekerjaan dan bisa meningkatkan performa kerja.

6. Belajar dari kesalahan
Jangan pernah memberi ruang bagi kegagalan untuk mengalahkan Sobat. Ketika berbuat kesalahan dalam pekerjaan, segera belajar darinya, perbaiki dan jangan berhenti mencoba lagi. Mungkin saja, Sobat sedang dipersiapkan untuk sukses dengan berbuat kesalahan tersebut.

7. Bersyukur
Kinerja di kantor tetap terjaga atau bahkan semakin meningkat dengan bersyukur. Sikap bersyukur seperti ini membantu Sahabat fokus pada nilai positif pekerjaan atau karier Sobat. Caranya, tanyakan diri sendiri, apa saja yang membuat Sahabat bersyukur dalam pekerjaan setiap harinya. Setidaknya temukan satu saja hal yang Sahabat syukuri di kantor, setiap hari.

8. Menjaga passion
Sahabat berhak merasa tak puas dengan pekerjaan atau karier. Namun Sobat juga mencoba realistis, karena untuk berpindah kerja, rasanya tak memungkinkan karena berbagai kondisi. Jika sudah seperti ini, Sobat perlu memelihara passion di dalam diri atas karier atau pekerjaan. Cara lainnya, jalankan hobi atau aktivitas yang disenangi di luar kantor.

Lantas, apa pentingnya menjalani delapan strategi ini? penting, karena semakin Sobat merasa puas dengan pekerjaan atau karier, semakin menurun tekanan di dalam diri. Sobat pun terbebas dari stres bahkan depresi.

Sumber : kompas.com

#RZInspirasi #BetterPerormance #SharingHappiness #Zakat #Sedekah #Sharing #Happiness #Berbagi #Donasi #DonasiOnline
Gambar Tidak Tersedia

BEKERJALAH LEBIH KERAS

Kerja keras akan membawa anda ke dalam suasana dimana semua yang ingin anda capai terlihat lebih mudah untuk diwujudkan.

Tanpa Kerja Keras, Tak ada Prestasi Memuaskan Yang bisa anda capai. Tak ada karya bermutu yang bisa anda wujudkan.

Kerja keras mempercepat pencapaian anda, kerja keras mempermudah masalah-masalah anda. kerja keras membuka keajaiban-keajaiban yang selama ini tak terlihat.

Keringat yang dihasilkan dari kerja keras anda, akan menjadikan anda Pribadi yang lebih bersyukur, dan lebih berbahagia.

Tidak semua kerja keras berhasil sampai pada tujuan, Tapi tak ada sesuatu yang besar yang bisa di capai tanpa melalui kerja keras. SEMANGATTTT !!!

#RZInspirasi
Gambar Tidak Tersedia

MASIH BINGUNG BAGAIMANA CARA MENGHITUNG ZAKAT?

Dari Abu Hurairah di masa seorang Arab Badui bertanya kepada Rasulullah, “Tunjukkan kepadaku amalan yang bisa membuatku masuk surga?” Beliau menjawab, “Menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun, mendirikan shalat, menunaikan zakat yang wajib dan puasa di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Zakat adalah kewajiban harta yang spesifik, memiliki syarat, alokasi dan waktu tertentu. Zakat memiliki kekhususan seperti zakat fitrah yang dilaksanakan hanya setahun sekali menjelang hari raya Idul Fitri. Semua dana zakat terikat yang alokasi dan distribusinya hanya diberikan kepada delapan asnaf/golongan.
.
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (At-Taubah: 60)

Sahabat, masih bingung bagaimana cara menghitung zakat?

Simak Yuk, Tabel Perhitungan Zakat Berikut Ini

Semoga tabel perhitungan zakat ini dapat memudahkan ya Sahabat.

Mari kita tunaikan zakat untuk membersihkan harta kita, dan berdayakan Indonesia bersama Rumah Zakat.

Transfer Zakat
BNI Syariah 155 555 5589
Mandiri 132000 481 974 5

Link Zakat>> https://www.rumahzakat.org/donasi/#zakat-penghasilan

#SaatnyaZakat #Zakat #RumahZakat #Infak #Sedekah #Pemberdayaan #SayaBerdaya #DonasiOnline #Donasi #SaatnyaBerbagi #ZakatEmas #ZakatPerdagangan #ZakatPertanian #ZakatPenghasilan #TabelZakat #PerhitunganZakat #ItungZakat
Gambar Tidak Tersedia

NIKMATNYA PERSAHABATAN KARENA ALLAH

Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa. (Az-Zukhruf 67) .

Jika pertemanan, persaudaraan, persahabatan tidak didasari dengan Ketaqwaan maka suatu hari hal tersebut akan pudar bahkan akan menjadi musuh satu sama lain .

Namun sebaliknya, jikalau hal tersebut didasari dengan keimanan kepada Allah maka ia akan kekal hingga bahkan di hari kiamat.

pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,
dari ibu dan bapaknya,
dari istri dan anak-anaknya.
Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.
(QS A’basaa 34-37)

Diantara keuntungan bersahabat dengan orang orang sholih ialah bahwa Seseorang itu akan dikumpulkan bersama orang yang dicintainya

Sebagaimana Dari Abu Musa Al-Asy’ari z: Datang seseorang kepada Nabi n dan berkata, “Wahai Rasulullah, seseorang mencintai satu kaum namun tidak bisa menyamai amalan mereka?” Rasulullah n berkata: “Seseorang akan bersama orang yang dicintainya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Mudah-mudahan Allah Subhaanahu wa ta’alaa menambah erat persaudaraan dan kerukunan kita di atas Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman salafus shalih .

Wallahu A’lam.

www.rumahzakat.org

#RZInspirasi #SharingHappiness #Zakat #Sedekah #Sharing #Happiness #Berbagi #Donasi #DonasiOnline

Gambar Tidak Tersedia

PENAWAR RACUN HARTA ADALAH ZAKAT

Harta adalah racun yang mematikan, jika racun itu menyebar dalam tubuh dan hati, maka kita bisa menjadi Fir'aun yang sombong dan gila hormat, kita bisa menjadi Qorun yang terus menumpuk harta dan lupa pada Allah, kita bisa menjadi manusia serakah yang tidak pernah kenyang. Nau'udzubillah.

Penawar racun harta ini adalah Zakat, yaitu memberikan sebagian harta dengan syarat-syarat yang telah ditentukan untuk kemudian diberikan kepada para mustahik (orang yang berhak menerima zakat). Zakat dapat membersihkan harta yang kita miliki, menjadikan kita orang yang mengasihi orang lain, dermawan, selalu bersyukur atas harta titipan Allah, dijauhkan dari sifat sombong dan serakah, serta mendapatkan ketenangan jiwa.
.
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S At-Taubah: 103)

Karena itu, zakat jangan ditunda. Mari segera tunaikan, agar hidup kita lebih tentram.

Transfer zakat:
Muamalat 1010082208
Mandiri 132000 481 974 5

Konfirmasi transfer via WA Center di 0815 7300 1555 atau bisa klik link dibio.

Link Zakat: www.rumahzakat.org/donasi/#zakat-penghasilan

#SaatnyaZakat #Zakat #Donasi #RumahZakat #Infak #Sedekah #Pemberdayaan #SaatnyaZakat #SayaBerdaya #RumahZakat #DonasiOnline #Donasi #Infaq #SaatnyaBerbagi #RukunIslam #Islampedia #MozaikIslam

Gambar Tidak Tersedia

TILAWAH MEMBAWA KETENANGAN BATIN

Saat ini banyak manusia terjankit penyakit kelabilan jiwa yang cukup memperihatinkan dan nampaknya semakin meningkat jumlahnya. Gejala ini disebabkan banyak hal, namun penyebab yang paling dominan adalah jauhnya mayoritas manusia dari petunjuk Ilahi. Allah telah menegaskan hal tersebut dalam surat Thaha [20] ayat 124.

Salah satu cara dalam Islam agar mendapatkan ketenangan jiwa adalah dengan membaca al-Qur’an. Orang-orang yang membaca atau mendengarkan al-Qur’an akan dianugrahi ketenangan hati. Ketenangan hati inilah yang membawa dirinya taat kepada Allah sehingga menjadi sehat jasmani dan rohaninya. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah Swt., dalam surat ar-Ra’du [13] ayat 28.

Membaca al-Qur’an termasuk juga di dalamnya dzikrullah ini. Selain itu, orang yang belajar dan yang mengajarkannya digolongkan dalam kelompok orang-orang yang terbaik kualitas keislamannya.

Membaca al-Qur’an mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan karena berupaya mengakrabkan orang-orang yang beriman dengan kitab suci sehingga tidak buta dengan al-Qur’an dan menjadikan pedoman hidup yang terbaik bagi seseorang. Selain itu membaca al-Qur’an juga memberi kehidupan pada jiwa, akal bahkan jasadnya, ini berarti al-Qur’an sangat dibutuhkan ruhani. Ruhani yang sehat dan kuat akan melebihi kekuatan tubuh yang sehat dan kekar apalagi kalau kedua unsur tersebut sehat maka sempurnalah manusia dalam hidupnya.

Oleh karena itu, sudah seharusnya al-Qur’an perlu dibaca berulang-ulang sehingga secara kontinyu mendapatkan peringatan dari Allah dan lebih banyak hidup bersama ayat-ayat Allah Swt. Bacaan al-Qur’an mempunyai manfaat yang besar sehingga dalam rangka pendidikan Islam, bacaan al-Quran mampu mendidik agar hati tenang dan menjadikan pribadi-pribadi yang unggul.

Hati (al-qalb) dalam al-Qur’an disebut sadr, karena sadr tempat terbitnya nurul Islam. Selain di sebut sadr, hati juga disebut fuad, karena tempat terbitnya makrifat Allah. Disebut lubb, karena tempat terbitnya tauhid. Disebut syaghaf, karena tempat kecintaan makhluk terhadap sesamanya.

Beberapa ayat-ayat al-Qur’an menjelaskan tentang ketenangan hati dan berdzikir termasuk membacanya, seperti: Al-Qur’an Surat Al Anfal [8:2, 10], an-Nahl [16:106], Al Maidah [5:113], Ali Imron [3:103, 126], dan Al- Fath [48:18]. Selain itu, al-Qur’an juga menerangkan kemampuan al-qalb untuk dzikir dengan membacanya agar senantiasa mengingat kekuasaan Allah, seperti dalam surat ar-Ra’du [13:28], Qaf [50:37], Az-Zumar [39:22, 23], dan al-Hadid [57:16].

Sebelas ayat al-Qur’an tersebut kiranya mampu menjelaskan bahwa ketenangan hati merupakan fondasi dalam pendidikan Islam agar menjadikan umat Islam menjadi manusia unggulan. Karena itulah Allah Swt., mengajarkan umatnya untuk mempelajari al-Qur’an dengan diawali kata iqra (baca) dalam surat al-‘Alaq [96] ayat 1-5 agar umat Islam senantiasa membacanya secara kontinyu terus menerus sebagaimana diperintahkan Allah Swt., yang terkandung dalam al-Quran surat Fathir [35]: 29-30, Al-‘Ankabuut [29]: 45, Al-Ahzab [33]:34, dan Al-A’laa [96]:6. Memperbanyak dzikir dengan membaca al-Qur’an baik dilakukan dengan cara qiroat, tartil, tilawah, tadabur, maupun tadabur mampu menimbulkan ketenangan hati, al-Qur’an merupakan sumber petunjuk manusia yang dapat dilihat dengan mata hatinya (bashirah), pendengaran (sima’i) dan pemahaman hatinya (fuad). Keterangan-keterangan tentang pentingnya memperbanyak membaca al-Qur’an banyak didukung juga oleh dalil-dalil dari hadits nabi Saw.

Di dalam al–Qur’an dijelaskan bahwa hati (al–qalb) mempunyai kemampuan untuk memahami atau menangkap makna–makna. Dengan kemampuan hati tersebut, al-Qur’an sendiri memerintahkan agar hati senantiasa memahami al–Qur’an yang menjadi objek pemahaman hati. Al-Qur’an tidak hanya menjadi objek pemahaman hati, tetapi juga bisa menjadi obat bagi hati yang sakit, karena al-Qur’an adalah dzikir. Menurut al-Qur’an hati akan tenang hanya dengan dzikir.

Pendidikan Islam mengarahkan setiap manusia agar selalu membaca al-Qur’an yang merupakan hal pokok dan fundamental karena menyangkut pembangunan karakter anak didik agar tumbuh menjadi generasi yang berakhlaqul karimah dan berwawasan al-Qur’an.

Dalam kondisi pendidikan yang maju pun membaca al-Qur’an sangat relevan, karena anak disik seringkali mendapat masalah dengan lingkungan dan kepribadiannya sehingga proses belajar menjadi terganggu. Al-Qur’an sebagai pedoman umat Islam mampu mengarahkan anak didik ke arah kecerdasan yang sangat istimewa karena hatinya tersinari dengan cahaya-cahaya al-Qur’an, sehingga membacanya mampu membantu perkembangan manusia dalam pendidikannya.

sumber: najmudin.wordpress.com

www.rumahzakat.org

#RZInspirasi #RZTilawah #SharingHappiness #Zakat #Sedekah #Sharing #Happiness #Berbagi #Donasi #DonasiOnline
Gambar Tidak Tersedia

SUDAHKAH PERGUNAKAN WAKTU TERBAIK KITA UNTUK BERIBADAH

“Sungguh saya telah berjumpa dengan beberapa kaum, mereka lebih bersungguh-sungguh dalam menjaga waktu mereka daripada kesungguhan kalian untuk mendapatkan dinar dan dirham” (Al-Hasan Basri)

Waktu adalah salah satu diantara nikmat Allah yang paling berharga dan agung bagi manusia. Cukup bagi kita kesaksian Al-Qur’an tentang betapa agungnya tentang nikmat yang satu ini. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menunjukkan tentang urgensi waktu, ketinggian tingkatannya, dan juga pengaruhnya yang besar. Bahkan Allah telah bersumpah dengan waktu dalam kitab-Nya yang mulia dan ayat-ayat-Nya yang luhur dalam konteks yang berbeda-beda. Allah yang urusan-Nya yang begitu agung telah bersumpah dengan waktu malam, siang, fajar, subuh, saat terbenamnya matahari, waktu dhuha, dan dengan masa.

Hanya orang-orang hebat dan mendapatkan taufik dari Allah, yang mampu mengetahui urgensi waktu lalu memanfaatkanya seoptimal mungkin. Dalam hadits, “Dua nikmat yang banyak manusia tertipu dalam keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang (HR. Bukhari). Banyak manusia tertipu didalam keduanya, itu artinya, orang yang mampu memanfaatkan hanya sedikit. Kebanyakan manusia justru lalai dan tertipu dalam memanfaatkannya.

Allah memberikan kita setiap hari “modal” waktu kepada semua manusia di muka bumi ini adalah sama, yaitu 24 jam sehari, 168 jam seminggu, 672 jam sebulan, dan seterusnya. Namun kenapa prestasi bisa berbeda? Dalam waktu yang sama, Mereka mampu berbuat dan berkarya seperti berikut:

1. Rasulullah SAW : Dalam waktu 23 tahun bisa membangun peradaban Islam yang tetap ada sampai sekarang. Ikut 80 peperangan dalam tempo waktu kurang dari 10 tahun, santun terhadap fakir miskin, menyayangi istri dan kerabat, dan yang luar biasa adalah beliau seorang pemimpin umat yang bisa membagi waktu untuk umat dan keluarga secara seimbang!

2. Zaid bin Tsabit RA : Sanggup menguasai bahasa Parsi hanya dalam tempo waktu 2 bulan! Beliau dipercaya sebagai sekretaris Rasul dan penghimpun ayat Quran dalam sebuah mush’af

3. Abu Hurairah : Masuk Islam usia 60 tahun. Namun ketika meninggal di tahun 57 H, beliau meriwayatkan 5374 Hadits! (Subhanallah!)

4. Anas bin Malik : Pelayan Rasulullah SAW sejak usia 10 tahun, dan bersama rasul 20 tahun. Meriwayatkan 2286 Hadits.

5. Abul Hasan bin Abi Jaradah (548 H) : Sepanjang hidupnya menulis kitab-kitab penting sebanyak tiga lemari.

6. Abu Bakar Al-Anbari : Setiap pekan membaca sebanyak sepuluh ribu lembar.

7. Syekh Ali At-Thantawi : Membaca 100-200 halaman setiap hari. Kalkulasinya, berarti dengan umurnya yang 70 tahun, beliau sudah membaca 5.040.000 halaman buku. Artikel yang telah dimuat di media massa sebanyak tiga belas ribu halaman. Dan yang hilang lebih dari itu.

8. Ibnu Jarir Ath-Thabari, beliau menulis tafsir Al-Qur’an sebanyak 3.000 lembar, menulis kitab Sejarah 3.000 lembar.Setiap harinya beliau menulis sebanyak 40 lembar selama 40 tahun.Total karya Ibnu Jarir 358.000 lembar.

9. Ibnu Aqil menulis kitab yang paling spektakuler yaitu Kitab Al-Funun, kitab yang memuat beragam ilmu, adz-Dzahabi mengomentari tentang kitab ini, bahwa di dunia ini tidak ada karya tulis yang diciptakan setara dengannya. Menurut Ibnu Rajab, sebagian orang mengatakan bahwa jilidnya mencapai 800 jilid.

10. Al-Baqqilini tidak tidur hingga beliau menulis 35 lembar tulisan.

11. Ibnu Al Jauzi senantiasa menulis dalam seharinya setara 4 buah buku tulis. Dengan waktu yang dimilikinya, beliau mampu menghasilkan 2.000 jilid buku. Bekas rautan penanya Ibnul Jauzi dapat digunakan untuk memanasi air yang dipakai untuk memandikan mayat beliau, bahkan masih ada sisanya.

12. Iman An-Nawawi setiap harinya berlajar 12 mata pelajaran, dan memberikan komentar dan catatan tentang pelajarannya tersebut. Umur beliau singkat, wafat pada umur 45 tahun, namun karya beliu sangat banyak dan masih dijadikan sumber rujukan oleh umat muslim saat sekarang ini.

Masih banyak lagi contoh-contoh luar biasa lainnya. Kenapa tidak banyak orang yang bisa menyamai mereka? Padahal waktu yang diberikan Allah kepada mereka sama dengan waktu yang diberikan Allah pada hambaNya yang lain? Jawabannya adalah kecerdasan manajemen waktu.

Bercermin kepada genarasi salafus shalih umat ini, dimana mereka telah menorehkan contoh-contoh yang mengagumkan dalam memanfaatkan waktu, detik-detik umur dan setiap hembusan nafas untuk amal kebajikan. Dengan mengetahui jalan hidup orang-orang saleh dan kesungguhan mereka mereka dalam memanfaatkan detik-detik umur mereka dalam ketaatan, memiliki pengaruh besar dihati seorang muslim, yaitu pengaruh dalam menumbuhkan dan membangun gairah untuk memanfaatkan waktu dan memaksimalkan deti-detik usia dalam perkara-perkara yang mendekatkannya kepada Allah.

sumber: eramuslim.com

www.rumahzakat.org

#RZInspirasi #SharingHappiness #Zakat #Sedekah #Sharing #Happiness #Berbagi #Donasi #DonasiOnline
Gambar Tidak Tersedia

Semakin Mudah dan Dekat Berzakat Dengan Agen BRILink

Sebagai upaya untuk semakin memudahkan Sahabat dalam menunaikan zakat, infak dan sedekah, Rumah Zakat saat ini bersinergi dengan salah satu Bank BUMN yang terbesar dan tersebar di seluruh pelosok tanah air, yaitu BRI.

BRI dengan dedikasinya dalam menyumbang pendapatan negara tidak dapat dianggap enteng karena setiap tahunnya BRI selalu membukukan keuntungan yang cukup signifikan untuk kas negara. Bentuk kerjasama antara Rumah Zakat dengan BRI ini adalah hadirnya layanan pembayaran zakat, infak dan sedekah semudah transfer uang melalui program BRILink.

Melalui BRILink, kini Sahabat Zakat yang sekaligus adalah nasabah BRI bisa menunaikan zakatnya ke Rumah Zakat dengan tidak harus melalui Kantor BRI. Bahkan dari tempat terpencil di pelosok daerah sekali pun sekarang sudah bisa menunaikannya. Karena BRI bersama Rumah Zakat hadir dengan lebih dari 300 ribu agen BRILink di seluruh Indonesia.

Semoga hadirnya BRILink ini, bisa semakin memudahkan Sahabat Zakat semua dalam berbagi kebaikan kepada sesama terutama dalam hal menunaikan kewajibannya membayar zakat. Selain zakat, tentunya donasi lainnya ke Rumah Zakat seperti infak, sedekah, penanggulangan bencana sampai qurban.

Cara Pembayaran Zakat ke Rumah Zakat melalui agen Brilink :

1.        Pilih menu "Mini ATM"

2.       Pilih "Transfer to sesama BRI"

3.       Gesek kartu Muzaki/Agen **)

4.       Masukan nominal Zakat/Infaq/Shodaqoh

5.       Masukan nomor rekening Rumah Zaka (1141.01.000127.30.4)

6.       Masukan PIN Muzaki/Agen **)

7.        Transaksi Berhasil, bukti transaksi keluar berupa struk

8.       Foto bukti transaksi dan kirim ke nomor Whatsapp 0815-7300-1555

Keterangan :

*) Setiap transaksi dikenai fee secara sistem sebesar Rp. 1000,- yang akan dibebankan.

**) Pilih salah satu, menggunakan karatu ATM Agen atau kartu ATM Muzaki, dengan konsekuensi OTP dikirim ke nomor pemilik kartu ATM.

 

Untuk Informasi lebih lengkap, kunjungi website kami melalui www.rumahzakat.org , https://sharinghappiness.org/ , https://care.rumahzakat.org/

Bisa juga hubungi SMS Center atau WA Center kami di 0815 7300 1555

Gambar Tidak Tersedia

SUDAH SENYUM HARI INI ?

Bersedekah merupakan hal yang sangat dianjurkan oleh agama kita. Banyak sekali keutamaan bagi orang-orang yang mau memberi sedekah. Allah telah menjanjikan balasan bagi mereka yang gemar bersedekah yang terdapat pada hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
.
. “Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Tangan di atas adalah orang yang memberi dan tangan yang dibawah adalah orang yang meminta.” (HR. al-Bukhari no.1429 dan Muslim no.1033).
.
Sedekah merupakan bukti kejujuran iman seseorang, karena sedekah identik dengan orang yang pemurah dan suka memberi. Bagaimana bisa? Orang yang bersedekah akan rela memberikan apa yang mereka punya serta mengikhlaskan apa yang mereka usahakan dengan tenaga dan waktunya. Berkata Abu Malik al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Shalat adalah cahaya, sedekah merupakan bukti nyata, sabar itu sinar panas, sementara Al-Quran bisa menjadi pembelamu atau sebaliknya, menjadi penuntutmu.” (HR. Muslim 223). Sedekah tidak harus berupa harta atau uang. Ada sedekah yang sangat mudah untuk kita lakukan, tanpa perlu banyak mengeluarkan tenaga. Sedekah itu ialah “senyuman” Hanya dengan sedikit saja menarik wajah dan bibir sehingga menciptakan sebuah senyuman yang indah dan manis. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
. “Senyummu terhadap wajah saudaramu adalah sedekah.” (HR. Tirmidzi 1956, ia berkata: “Hasan gharib”. Dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih At Targhib). Kalaupun kita sulit untuk memberikan senyuman, janganlah sampai menampakkan wajah yang masam dan sinis.
.
Tampilkan wajah yang indah, menyenangkan, dan menenangkan untuk dipandang, karena menampakkan keceriaan wajah kepada saudara kita akan mendapatkan pahala sama seperti pahala orang yang bersedekah. (Lihat kitab Tuhfatul ahwadzi 6/75-76). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah engkau meremehkan kebaikan sekecil apapun, walaupun itu berupa cerahnya wajahmu terhadap saudaramu.” (HR. Muslim no. 2626). sumber: muslimah.or.id

www.rumahzakat.org

#RZInspirasi #SharingHappiness #Zakat #Sedekah #Sharing #Happiness #Berbagi #Donasi #DonasiOnline

Gambar Tidak Tersedia

Mau Infak? #PakeLinkAja

LinkAja bekerja sama dengan Infak.id menyalurkan infak terbaik pengguna lewat aplikasi LinkAja.

Yuk, donasi mudah sekarang juga!

www.rumahzakat.org

#Infakid #PakeLinkAja #LinkAja #DonasiOnline #Zakat #Infak #sedekah #Donasi #SaatnyaZakat #SaatnyaDonasi #SaatnyaInfak #SaatnyaSedekah #Berbagi #Kebahagiaan #SayaBerdaya
Gambar Tidak Tersedia

Pengumuman buat nasabah BRI!

Kini donasi makin mudah dengan hadirnya Internet Banking BRI.

Cukup buka link https://ib.bri.co.id/ib-bri/ dan ikuti prosedur selanjutnya.

Yuk, tebar kebaikan bersama BRI dan Rumah Zakat!

www.rumahzakat.org

#Infakid #PakeLinkAja #LinkAja #DonasiOnline #Zakat #Infak #sedekah #Donasi #SaatnyaZakat #SaatnyaDonasi #SaatnyaInfak #SaatnyaSedekah #Berbagi #Kebahagiaan #SayaBerdaya