News

Agar di cintai Allah SWT

Blog Single

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

أحبُّ الناسِ إلى اللهِ تعالى أنفعُهم للناسِ وأحبُّ الأعمالِ إلى اللهِ عزَّ وجلَّ سرورٌ يُدخلُه على مسلمٍ أو يكشفُ عنه كُربةً أو يقضي عنه دَينًا أو يطردُ عنه جوعًا ولأن أمشيَ مع أخٍ في حاجةٍ أحبُّ إليَّ من أن أعتكفَ في هذا المسجدِ ( يعني مسجدَ المدينةِ ) شهرًا ومن كفَّ غضبَه ستر اللهُ عورتَه ومن كظم غيظَه ولو شاء أن يمضيَه أمضاه ملأ اللهُ قلبَه رجاءَ يومِ القيامةِ ومن مشى مع أخيه في حاجةٍ حتى تتهيأَ له أثبت اللهُ قدمَه يومَ تزولُ الأقدامُ

 

manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling bermanfaat untuk manusia. Dan amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah kegembiraan yang engkau masukan ke hati seorang mukmin, atau engkau hilangkan salah satu kesusahannya, atau engkau membayarkan hutangnya, atau engkau hilangkan kelaparannya. Dan aku berjalan bersama saudaraku untuk memenuhi kebutuhannya itu lebih aku cintai daripada ber-i’tikaf di masjid Nabawi selama sebulan lamanya. Dan siapa yang menahan marahnya maka Allah akan tutupi auratnya. Barangsiapa yang menahan marahnya padahal ia bisa menumpahkannya, maka Allah akan penuhi hatinya dengan keridhaan di hari kiamat. Dan barangsiapa berjalan bersama saudaranya sampai ia memenuhi kebutuhannya, maka Allah akan mengokohkan kedua kakinya di hari ketika banyak kaki-kaki terpeleset ke api neraka” (HR. Ath Thabrani 6/139, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 2/575).

 

1.      Mentadabburi Al–Quran dan Mengamalkannya

 

Untuk menapaki cinta kepada Allah adalah membaca Al-Quran dengan khusyuk, disertai perenungan mendalam terhadap makna-makna yang terkandung di dalamnya dengan menghadirkan kesadarannya secara total bahwa kita sedang bermunajat kepada Allah. Inilah rahasia menuju cinta kepada Allah.

 

Setelah memahami makna-makna Al-Quran, maka kita harus mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari dan mengajarkannya kepada orang lain. Hidup dengan mempraktikkan pedoman dalam Al-Quran akan membuat hidup kita bermakna, karena selalu menapaki jalan kebajikan. Seperti yang telah diriwayatkan oleh Usman bin Affan bahwa Rasulullah bersabda “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya”.

 

2.      Mendekatkan Diri kepada Allah dengan Amalan-amalan Sunnah

 

Ada dua golongan dari seorang hamba Allah yang beruntung. Pertama, yang mencintai Allah yaitu yang menjalankan amalan-amalan wajib. Kedua, yang dicintai Allah yaitu jika kita melakukan amalan-amalan sunnah setelah tuntas amalan wajib. Golongan inilah yang disebut Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyah dengan “Kualitas diri yang sampai kepada kualitas yang dicintai Allah setingkat lebih tinggi setelah mencintai Allah”. Jika kita telah menuntaskan amalan wajib dan menambahnya dengan amalan sunnah maka kualitas diri kita meningkat menjadi “Yang dicintai Allah.”

 

3.      Mengingat Allah di dalam Hati, Lisan, dan Tindakan Sehari-hari

 

Mengingat Allah adalah kesadaran diri akan Allah, baik hati, ucapan, maupun tindakan. Apabila kita mengingat Allah maka seorang hamba akan mendapatkan ampunan dan ridha-Nya. Allah berfirman “..Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar” (QS Al-Ahzab: 35). Jadi dengan mengingat Allah hidup menjadi lurus dan selaras dalam kebaikan. Mengingat Allah dalam hati, lisan, dan perbuatan adalah bekal untuk masuk surga dan menapaki tingkatan-tingkatan di dalamnya.

 

4.      Cinta kepada Allah membawa Cinta Kepada Seluruh Makhluk-Nya

 

Ridha kepada Allah membawa diri kita pada ridha selain-Nya, maksudnya diri kita merasa ridha bahwa apa pun yang ada di alam semesta ini di bawah ketentuan Allah. Inilah ketentraman jiwa yang diperoleh dari keridhaan kepada-Nya. Ketentraman inilah yang dimilki oleh orang yang beriman dengan ridha kepada-Nya.

 

5.      Merenungkan Nama-nama dan Sifat-sifat Allah serta Berma’rifat terhadapNya

 

Hamba yang beriman adalah orang yang mengenal Allah melalui nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan perbuatan-perbuatan-Nya. Kemudian dia membenarkan Allah dalam pergaulannya sehari-hari, ikhlas niat dan tujuannya, serta tidak berperilaku melainkan dengan budi pekerti yang luhur.

 

Hamba yang mengimani sifat-sifat Allah dan kesadaran diri akan kesempurnan-Nya adalah pembangkit bagi hati untuk cinta kepada-Nya. Hati pasti akan selalu cinta kepada yang dikenalnya dan terus rindu untuk selalu bersama-Nya.

 

6.      Menyadari Kebaikan Allah dan Segala Kenikmatan dariNya

 

Sebagai hamba senantiasa diliputi oleh segala kebaikan dari Allah. Segala kenikmatan, kasih sayang, dan segala hak dapat memenuhi perasaannya. Tidak ada yang memberikan kenikmatan dan kebahagiaan di dunia ini kepada kita selain Allah. Semua yang ada di alam semesta ini, pasti semuanya dariNya. Dengan demikian, tidak ada yang layak untuk dicintai dengan segala ketulusan selain Allah.

 

7.      Menyerahkan Diri Sepenuhnya Hanya kepada Allah

 

Maksud menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah adalah kekhusyukan hati, penyerahan diri sepenuhnya, kesadaran diri sangat butuh kepada-Nya, dan menjaga etika menghamba kepada-Nya. Semua definisi tersebut menunjukkan bahwa hati adalah sumber dari praktik khusyuk yang kemudian mendisiplinkan tubuh.

 

8.      Bermunajat kepada Allah di Tengah Malam

 

Allah memberikan sanjungan bagi siapa saja yang lambungnya jauh dari tempat tidur untuk berdoa dan bermunajat kepada Allah. Kita mendirikan shalat malam di mana shalat tersebut adalah seutama-utama shalat sunnah. Inilah praktik yang meningkatkan kualitas cinta kita kepada Allah. Kita bangun malam dan mendirikan shalat ketika orang-orang sedang terlelap tidur.

 

9.      Bersahabat dengan Para Pecinta Allah

 

Disnilah Ibnu Al-Qayyim menjadikan interaksi dengan para pecinta Allah sebagai keniscayaan menuju cinta kepada Allah. Rasulullah bersabda “Allah berfirman, Cintaku menjadi keniscayaan bagi orang-orang yang mencintai-Ku. Cintaku menjadi keniscayaan bagi orang-orang yang mencintai-Ku. Cintaku menjadi keniscayaan bagi orang-orang yang mengunjungi-Ku.” (Hr. Ahmad).

 

Sesungguhnya cinta seorang muslim kepada saudaranya karena Allah adalah buah dari ketulusan iman dan budi pekerti yang luhur. Cinta tersebut dijaga oleh Allah dalam hati seorang hamba yang beriman, sehingga keimanan tersebut tidak melenceng ataupun melemah.

 

10.  Menjauhi Segala Hal yang Dapat Melalaikan Hati

 

Jika kita ingin mencintai Allah, maka tidak ada pilihan bagi kita untuk senantiasa menjaga hati agar tetap bersih. Oleh karena itu mari menjaga hati dari segala sesuatu yang dapat melalaikan hati dengan senantiasa mengawasi dan membersihkan hati dari penyakit yang dapat membuatnya kotor.

 

Hati yang bersih adalah hati yang senantiasa menyadari bahwa Allah itu benar adanya, hari kiamat pasti kedatangannya, dan Allah pasti membangkitkan manusia dari kuburnya. Hati yang bersih adalah hati yang sehat. Sehatnya hati karena menaati perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Semoga kita termasuk hamba yang memiliki hati yang bersih.

 

Semoga kita dapat menjadi hamba yang memiliki kedudukan yang mulia di hadapan-Nya. Ya Allah, kami memohon kepada-Mu agar menuntun kami dapat senantiasa berada dalam jalan yang lurus, menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Mu, mengenal-Mu, dan mentauhidkan-Mu. Anugerahkanlah kepada kami cinta-Mu dan cinta orang-orang yang mencintaimu, dan cinta untuk meningkatkan kualitas diri yang dapat mengantarkan kami kepada cinta-Mu.

 

11.  Jadilah orang yang bermanfaat

 

Subhanallah… di sini Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ditanya siapa orang yang paling dicintai oleh Allah, ternyata ia adalah orang yang paling bermanfaat untuk manusia. Ini menunjukkan kepada kita bahwa Islam mengajarkan agar kita gemar memberikan manfaat kepada orang lain. Bukan sebaliknya, yaitu menjadikan agar bagaimana orang lain bermanfaat buat kita. Tapi yang hendaknya kita pikirkan adalah bagaimana agar kita bisa memberikan manfaat untuk orang lain. Oleh karena itulah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “tangan di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah” (HR. Bukhari 1429, Muslim 1033).

 

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menganjurkan kepada umatnya agar memiliki jiwa yang gemar memberi manfaat dan tidak bersandar kepada orang lain. Oleh karena itu juga Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “bersemangatlah kalian kepada apa yang bermanfaat bagi kalian, mintalah pertolongan Allah dan jangan malas” (HR. Bukhari 3591, Muslim 2664). Seorang mukmin selalu memikirkan bagaimana agar hidupnya bermanfaat.

 

Orang yang punya kelebihan harta, ia berpikir bagaimana memberi manfaat dengan harta saya. Siapa yang memiliki kelebihan ilmu, ia berpikir bagaimana ilmunya bisa memberi manfaat kepada manusia. Siapa yang memiliki tenaga ia berpikir bagaimana agar tenaganya bisa bermanfaat kepada manusia. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “engkau membantu seseorang menaikan barang ke atas kendaraannya, itu adalah sedekah” (HR. Muslim, 1009). Demikianlah Islam menganjurkan umatnya agar menjadi orang yang bermanfaat.

 

12.  Senangkan hati saudaramu

 

Lalu dalam hadits di atas, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah kegembiraan yang engkau masukan ke hati saudaramu”.

 

Subhaanallah… ketika seseorang melihat saudaranya sedang bersedih hati hendaknya ia berusaha gembirakan hatinya. Atau ia melihat temannya sedang sakit, hendaknya ia hibur hatinya agar bisa semakin sabar dengan sakitnya tersebut. Itu amalan yang besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

 

Dalam riwayat At Tirmidzi juga Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “barangsiapa yang menghilangkan salah satu kesulitan seorang mukmin maka Allah kelak akan hilangkan salah satu kesulitannya pada hari kiamat”. Siapa di antara kita yang tidak ingin dihilangkan kesulitannya di hari kiamat? Karena kesulitan di hari kiamat lebih dahsyat dan lebih keras. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Manusia berkata: “Kapankah hari kiamat itu (terjadi)?” Maka apabila mata terbelalak (ketakutan), dan apabila bulan telah hilang cahayanya, dan matahari dan bulan dikumpulkan, pada hari itu manusia berkata: “Ke manakah tempat melarikan diri?” Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung!”(QS. Al Qiyamah: 7-11).

 

Ia juga berfirman (yang artinya), “Apabila datang suara yang memekakkan pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya” (QS. Abasa: 33-37).

 

Beri makan orang yang kelaparan

 

Kemudian kata Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, “.. atau engkau hilangkan kelaparannya”. Seorang mukmin jangan sampai membiarkan tetangganya kelaparan atau saudaranya sesama Muslim lain kelaparan. Terkadang karena sikap acuh tak acuh, banyak orang kaya yang tidak peduli bahwa di kampung-kampung banyak kaum mukminin yang kelaparan. Akhirnya apa yang terjadi? Mereka menjadi korban-korban yang empuk bagi kristenisasi. Akhirnya mereka pun menggadaikan aqidahnya demi mendapat sesuap nasi. Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mengatakan bahwa menghilangkan kelaparan dari seorang Muslim itu amalan yang sangat dicintai oleh Allah Subhaanahu wa Ta’ala.

 

13.  Bantulah orang yang terbelit hutang

 

Kemudian kata Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam amalan yang dicintai Allah selanjutnya, “.. atau engkau membayarkan hutang untuknya”.

 

Dahulu, ada seorang laki-laki yang suka berbaik hati memberikan hutangan kepada orang lain. Kemudian ia berkata kepada pelayannya, “wahai pelayan coba kamu lihat, adakah diantara mereka yang sulit membayar hutang? Jika ada bebaskan saja hutangnya”. Maka kata Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tentang lelaki ini, pada hari kiamat Allah akan berkata kepadanya, “Aku lebih berhak kepadanya dari engkau, wahai Malaikat bebaskan ia dari api neraka” (HR. Muslim 1560).

 

Demikianlah, ketika seseorang membebaskan saudaranya dari hutang, Allah akan bebaskan ia dari adzab api neraka pada hari kiamat.

 

14.  Membantu orang lain, besar pahalanya!

 

Lalu kata Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tentang amalan yang dicintai Allah, “… aku berjalan bersama saudaraku untuk memenuhi kebutuhannya itu lebih aku cintai daripada ber-i’tikaf di masjid Nabawi selama sebulan lamanya”.

 

Siapa yang di antara kita yang pernah i’tikaf di masjid Nabawi sebulan lamanya? Mungkin tidak ada. Ternyata kita berjalan bersama saudara kita yang kesusahan untuk memenuhi kebutuhannya itu lebih besar pahalanya dari i’tikaf di masjid Nabawi. Padahal kata para ulama, i’tikaf yang paling utama di antaranya di masjid Nabawi. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Shalat di masjidku ini lebih utama dari 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram” (HR. Bukhari-Muslim).

 

Subhaanallah! Itu menunjukkan kepada kita bahwa Islam mengajarkan kita agar jangan egois, mengajarkan kepada kita sikap dermawan dan berjiwa sosial serta selalu memperhatikan keadaan saudara kita.

 

15.  Tahan amarahmu

 

Lalu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mengatakan, “…siapa yang menahan marahnya maka Allah akan tutupi auratnya”.

 

Karena amarah seringkali menimbulkan perbuatan dan perkataan yang tidak terkontrol, sehingga menjatuhkan martabat pelakunya. Lalu beliau juga bersabda, “Barangsiapa yang menahan marahnya padahal ia bisa menumpahkannya, maka Allah akan penuhi hatinya dengan keridhaan di hari kiamat”. Seorang raja yang marah kepada bawahannya padahal ia mampu untuk melakukannya, atau seorang ayah yang marah kepada anaknya padahal ia mampu untuk melakukannya, maka Allah akan panggil dia di hari kiamat dan Allah akan pilihkan bagi dia bidadari-bidadari surga ia inginkan.

 

16.  Keutamaan membantu orang lain hingga tuntas

 

Lalu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda tentang amalan yang dicintai Allah, “Dan barangsiapa berjalan bersama saudaranya sampai ia memenuhi kebutuhannya, maka Allah akan mengokohkan kedua kakinya di hari ketika banyak kaki-kaki terpeleset ke api neraka”, yaitu ketika melewati jembatan shirath di akhirat, banyak kaki yang tergelincir dan terpeleset ke dalam api neraka. Maka orang yang berjalan bersama saudaranya, membantunya sampai memenuhi kebutuhannya, Allah akan kokohkan kakinya melewati jembatan shirath tersebut sehingga ia tidak tergelincir.

 


Sumber:
https://www.dakwatuna.com/2014/09/11/56816/10-rahasia-agar-dicintai-allah/#ixzz5DCHiCIfg

 

Sumber : https://muslim.or.id/27498-amalan-amalan-yang-paling-dicintai-allah.html

 

Share this Post: