News

Mentadaburi Quran

Blog Single

Dengan keterbatasan kita masing-masing dalam memahami bahasa Arab dan Ilmu tafsir, kadang kita mengalami kesulitan untuk memahami isi kandungan Al Quran dengan baik, padahal kita diperintah oleh Allah agar bisa mentaburinya. Allah berfirman:

أَفَلاَ يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْءَانَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلاَفاً كَثِيرًا


"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya" (QS. An-Nisa: 82).

Allah juga berfirman dalam (Qs.Shad: 29)

كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا ءَايَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُوا اْلأَلْبَابِ


"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran." (QS. Shad: 29).

v Pengertian tadabbur atau mentadabburi al-Quran

tadabbur menurut Ibnu Katsir adalah, memahami makna yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an, dan memikirkan apa yang ayat-ayat Al-Qur’an tersebut tunjukkan, apa yang terkandung di dalamnya, serta apa yang menjadikan makna-makna Al-Qur’an itu sempurna, dari segala isyarat dan peringatan yang tidak tampak dalam lafal Al-Qur’an, serta pengambilan manfaat oleh hati dengan tunduk di hadapan nasehat-nasehat Al-Qur’an, patuh terhadap perintah-perintahnya, serta pengambilan ibrah darinya." [Al-Ahdal, Ta’limu Tadabburil Qur’anil Karim,11]

Itulah arti mentadabburi al-Quran yang intinya kita dituntut untuk merenungi isi kandungan al-Quran yang kita baca dan hafal. Insyaallah, dengan mentadabburi al-Quran kita bisa mendapatkan manfaat berupa hidayah, rasa takut kepada Allah, dan meningkatkan ibadah kepada Nya, serta kita tahu apa yang harus kita lakukan dan apa yang kita tinggalkan dari perbuatan, perkataan, interaksi sosial, dan yang lainnya. Itulah tujuan tadabbur.

Lalu bagaimana caranya supaya yang belum bisa bahasa arab atau kita yang bukan ahli tafsir bisa mentadabburi Al Quran?

Berikut Poin-Poin Yang Bisa Membantu Kita bertadabbur dengan Al Qur’an:

1.     Niat yang Ikhlas dalam Membaca al-Quran


Ini adalah cara pertama dalam mentadabburi al-Quran sekaligus menjadi kunci utama sebelum melangkah ke tahap berikutnya. Pastikan sebelum membaca al-Quran kita sudah meluruskan niat dan menjadi orang yang bertaqwa. Karna Allah akan membimbing dan memberikan ilmu kepada orang yang bertaqwa. Allah berfirman yang artinya: "Dan bertaqwalah kepada Allah, Allah mengajarmu dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu." (Q.S Al-Baqarah: 282)

Selain itu apabila kita memiliki niat yang ikhlas, Insyaallah akan lebih nyaman dan tenang saat membacanya, sehingga hati akan terasa lebih siap dalam menerima perintah Allah maupun kabar gebira dari kitab suci al-Quran. Sebagaimana janji Allah dalam al-Quran bahwa Dia akan membimbing dan memberikan ilmu kepada orang yang bertaqwa.

2.     Mentadaburi Al-Quran dengan Membaca Al-Qur’an beserta Artinya

Poin kedua supaya kita bisa berinteraksi dengan Al-Qur'an adalah membaca artinya. Namun, sebenarnya arti itu hanya mendekatkan dan memudahkan yang tidak mampu Bahasa Arab. Sedangkan Makna sesungguhnya ada di dalam kitab Tafsir. Tapi setidaknya terjemahan bisa membantu orang banyak dalam memahami isinya.

3.     Merenungkan Isi Kandungan Al-Qur'an Dengan Menghubungkan Kegiatan Sehari-Hari



Kadang kala kita kurang memperhatikan isi kandungan ayat yang sedang kita baca, meskipun sudah membuka artinya. Sehingga ayat-ayat yang berkaitan dengan kehidupan kita, kurang diperhatikan dengan baik. Maka solusinya adalah fokuskan diri kita dan renungkanlah isinya lalu hubungkan dengan kegiatan sehari-hari. Misalnya kita sedang membaca ayat di bawah ini dan kita ingin merenungkan isi kandungannya:

(Qs.Al-Hujurat:6)

"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang yang fasik membawa satu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah pada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan itu"

Maka ayat di atas sudah sangat jelas dan gamblang. Yang harus kita lakukan adalah mengaitkan dengan kehidupan bersosial. Kita semua bisa memahami bahwa ciri orang yang beriman adalah selalu berusaha untuk memeriksa kembali dengan teliti semua berita yang didapat, karena jika tidak, akan berakibat buruk.

Apabila antum ingin mengambil suatu rujukan, maka kita bisa membuka tafsir-tafsir ulama yang terkenal dengan Ilmunya. Seperti Ibnu Kasir Al-Qur'an Al-Adzim. Insyaallah Tafsir Ibnu Katsir sudah cukup memadai bagi pemula dalam belajar ilmu tafsir dan terjemahan bahasa Indonesianya juga banyak.

Cara menggunakan literturnya seperti berikut, (ketika Allah mengibaratkan kebangkitan manusia dari alam kubur seperti hujan yang menumbuhkan pepohonan dari dalam tanah). Maka untuk penjelasan detailnya, kita wajib membuaka rujukan Tafsir Ibnu Katsir atau yang lainnya. Begitu juga ketika kita ragu atau ingin tahu tentang sebuah tema yang sedang kita tadabburi.

4.     Mengaitkan Ayat yang Sebelum dan Sesudahnya

Mengaitkan ayat dengan ayat yang sesudah dan sebelumnya juga salah satu tips supaya bisa mentadabburi al-Quran. Caranya cukup sedrhana, kita hanya perlu berusaha untuk menghubungkan antara satu ayat dengan ayat yang lain, cara ini juga dapat membuktikan kemukjizatan susunan Al-Qur’an.

Misalnya: ketika kita ingin bicara tentang fungsi alam semesta yang ada di sekitar kita yang terdapat dalam surat Qaf.

Allah Ta’ala berfirman:

"Untuk menjadi rizki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan." [Qs.Qaaf:11]

Sebelum ayat ini yaitu Qs.Qaf :9, Allah berfirman tentang hujan yang diturunkan untuk menumbuhkan pohon-pohon yang bisa kita panen. (Silahkan buka Al-Qur'an Qs.Qaf:9)

Sehingga dalam ayat ini menyampaikan fungsi lain dari hujan dan tumbuhan itu sendiri adalah: sebagai rizki, menghidupkan tanah yang telah mati dan mengingatkan kita akan hari kebangkitan. Subhanallah.

5.     Mentadabburi Ayat yang Sering Diulang-Ulang

Terkadang kita menemukan pengulangan dalam satu surat, atau dalam satu pembahasan tema, maka ini juga bukan suatu yang kebetulan, pasti ada pelajaran di sana.

Contoh: "Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?." (Qs.Al-Qomar: 17, 22, 32, 40)

Fungsi pertama dari pengulangan ayat di atas, yang pasti adalah untuk penguatan dan penekahan pembahasan. Namun, ketika kita gunakan poin ini, kita akan menemukannya, walaupun kalimatnya sama tetapi ada penekanan tema yang berbeda ketika kita perhatikan urutan ayat-ayat. (Silahkan buka Al-Qur'an terjemah supaya lebih faham)

6.     Memperhatikan Urutan Ayat dan Kata dalam al-Quran Agar Dapat Mentadabburinya


Poin ke 6 ini juga tidak kalah penting. Katahuliah bahwa dalam urutan ayat-ayat atau kata-kata dalam al-Quran tidak ada yang kebetulan. Urutan tersebut tidak sesederhana yang kita bayangkan. Pasti ada pelajaran besar di sana.

Contoh dalam Qs.An-Najm An-Najm : 43-44 :

"Dan bahwasannya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis."

"Dan bahwasannya Dialah yang mematikan dan menghidupkan."

Kedua ayat itu berurutan, bahkan di dalam masing-masing ayat di atas juga ada urutannya.

Kalau kita deretkan menjadi : Allah lah yang telah membuat orang  TERTAWA, MENANGIS, MATI, HIDUP.

Ini bukan sekedar urutan, ini adalah urutan kehidupan manusia. Untuk mengetahui makna lebih dalam, maka bukalah Tafsir ibnu Katsir (kembali ke poin 5).

7.     Berikan Porsi yang Besar Untuk Merenungi Setiap Kata dan Alur pada kisah

Poin terakhir bagaimana cara supaya kita bisa mentadabburi Al-Qur'an adalah merenungi alur-alur kisah. Kita semua ketahui bahwa sepertiga dalam Al-Qur’an itu mengandung kisah. Oleh karnanya kita pun harus memberikan porsi yang besar untuk merenungi hikmah kisah itu bagi kehidupan kita hari ini.

Perhatikanlah dengan detail dan teliti pada kata-kata yang digunakan, alur bertutur, penokohan dan lain sebagainya. Lalu renungilah kisah tersebut, kadang Allah menyembunyikan nama tokoh dalam Al-Qur'an, tetapi sangat dahsyat keimanan dan keberaniannya. Seperti yang telah dicontohkan dalam surat Al-Mukmin ayat 28-35.

Sumber : https://www.abanaonline.com/2017/01/cara-mentadaburi-al-quran.html

Share this Post: