Hari Kanker Sedunia
04 Februari 2020
Kanker menjadi penyebab kematian kedua tertinggi di dunia.
Deteksi dini dapat mengurangi angka kematian karena kanker. Mari kita jaga kesehatan #DimulaiDarikita dan support terus mereka yang yang sedang berjuang melawan kanker.
Tetap jaga kesehatan yuk sahabat. Jaga pola makan dan pola hidup kita agar tetap sehat dan terus bahagia 🤗
.
#RumahZakat #harikankersedunia #HariKanker #kankersisters #cancerday #KebahagianIndonesia #DimulaiDarikita #CegahKanker
Berbuat baik (ihsan) merupakan akhlak yang luhur. Tak ada yang mengingkari ini, namun tak semua orang mampu merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Manusia senantiasa mengalami godaan setan, sesuai dengan konsensus Allah dengan iblis. Mungkin banyak orang beranggapan, jika seseorang memberikan sedekah kepada orang lain hanya akan merugikan dirinya--sebab akan mengurangi pemenuhan kebutuhan dirinya--dan hanya akan menguntungkan orang lain yang diberi.
Demikian juga para majikan kalau memberikan upah yang pantas atau lebih, hanya akan menguntungkan karyawannya dan merugikan dirinya karena keuntungannya berkurang.
Sikap demikian seharusnya tak menempel pada diri orang beriman. Orang beriman seharusnya menyadari sepenuhnya bahwa kebaikan yang diperbuat bukan untuk orang lain apalagi buat Allah, namun buat dirinya sendiri. Allah berfirman, "Jika kamu berbuat baik, kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri" (QS. 17: 7).
Kita memang perlu selalu berbuat baik untuk mengisi kehidupan dunia yang hanya sementara ini. Hidup ini--sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW--ibarat mampir sejenak di suatu tempat untuk mengumpulkan bekal bagi suatu perjalanan jauh. Orang yang dapat menggunakan kesempatan tentu akan memilih hal-hal yang memang diperlukan untuk bekal perjalanannya itu.
Adapun orang yang tak pandai kesempatan mampir sebentar itu akan disibukkan dengan hal-hal yang kurang atau bahkan tidak diperlukan untuk bekalnya melanjutkan perjalanan.
Allah telah mengajarkan bagaimana kita seharusnya berbuat baik. "Dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu" (QS. 28: 77). Kita seharusnya menghayati makna ayat tersebut, bagaimana misalnya Allah telah memberikan rizqi kepada semua manusia tanpa meminta konsesi apa pun serta tidak memandang apakah manusia itu taat atau ingkar kepada-Nya.
Terhadap semua pemberian itu, Allah tidak memberikan ikatan serta meminta imbalan apa pun. Konsekuensi yang bakal diterima akibat pemberian nikmat Allah itu sepenuhnya tergantung pada manusia sendiri.
Bagi orang yang mau bersyukur, akan ditambah dengan kenikmatan yang lebih banyak lagi. Namun bagi yang mengingkarinya, diancam dengan siksa pedih karena menyia-nyiakannya (QS. 14: 7)
sumber: republika.co.id
www.rumahzakat.org
#RZInspirasi #SharingHappiness #Zakat #Sedekah #Sharing #Happiness #Berbagi #Donasi #DonasiOnline
Tidak seperti biasanya kegiatan kali ini sengaja dilaksanakan oleh fasilitator selain pemberian materi edukasi juga dilaksnankan Evaluasi penilaian keaktifan para member binaan Rumah Zakat selama tahun berjalan 2019 untuk menumbuhkan motivasi usaha dan peran serta keaktifan para member.
Dalam edukasi wirausaha ini langsung dipandu oleh fasilitator yang memberikan materi mengenai manajemen pencatatan keuangan bisnis. Banyak dari member binaan yang sering mencampur adukkan modal usaha dengan biaya kebutuhan sehari-hari sehingga untuk mendapatkan hasil dan keuntungan yang jelas maka perlu diberikan materi ini secara berkala.
Dalam menjalankan sebuah usaha hal yang penting bagi seseorang pelaku usaha tentunya laba atau keuntungan. Untuk mengatur keuangan dalam suatu usaha maka diperlukan suatu catatan pembukuan dan arus kas serta keluar masuknya uang. ungkap Humaedi.
Tidak hanya itu, usai kegiatan pemberian materi edukasi, para Member binaan pun ikut berdiskusi bersama mengenai keaktifannya dalam menjalankan usaha, hadir dalam.kegiatan edukasi dan aktif dalam komunikasi koordinasi sehingga ada reword khusus dari fasilitator untuk 3 member yang aktif dalam hal tersebut. ketiga member tersebut adalah Husni yg mempunyai usaha gelembung sakti yaitu balon sabun, Pitnawati usaha sebagi penjual ketupak sayur padang dan Retna yang mempunyai usaha Gado gado.
“Saya sangat senang dengan kegitan kali ini, ada banyak ilmu yang saya dapatkan baik dari teori manajemen pencatatan keuangan bisnis dan termotivasi juga untuk lebih aktif dalam kememberan . Saya berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut agar saya dan ibu-ibu lain juga menjadi pengusaha yang sukses,” ungkap Husni, salah satu member binaan.
#KebahagiaanIndonesia #DimulaiDariKita #RumahZakat #ZakatAkhirTahun #kemudahanberzakat
Rabu, 01 Januari 2020
KRONOLOGIS KEJADIAN
——————————————
Awal tahun baru 2020 sebagian besar wilayah Jabodetabek dilanda banjir setelah hujan dengan intensitas tinggi terjadi sejak Selasa (31/12). Berdasarkan laporan peringatan dini prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya, wilayah Jabodetabek memang diperkirakan turun hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi pada pengujung tahun hingga awal tahun
SEBARAN TITIK BANJIR JABOTABEK
——————————————
- Jakarta Barat 7 Titik Banjir
- Jakarta Pusat 2 Titik Banjir
- Jakarta Selatan 39 Titik Banjir
- Jakarta Utara 2 Titik Banjir
- Jakarta Timur 13 Titik Banjir
- Kab. Bandung Barat 1 Titik Banjir
- Kota Tanggerang 4 Titik Banjir
- Tanggerang Selatan 5 Titik Banjir
- Kota Bekasi 58 Titik Banjir
- Kab. Bekasi 27 Titik
DAMPAK BANJIR
——————————————
1. Warga yang rumahnya terendam mengungsi ke tempat aman
2. PLN memadamkan listrik di beberapa titik banjir
3. Beberapa titik akses jalan terputus akibat banjir
KEBUTUHAN MENDESAK
——————————————
1. Perahu Karet, Tenda Darurat, Selimut, Pakaian dewasa & anak anak.
2. Paramedis, Obat-Obatan
3. Makanan, Minuman, Air Bersih & MCK
RESPON RUMAH ZAKAT ACTION BANJIR JABOTABEK
——————————————
- Relawan 30 orang
- Ambulance Rumah Zakat Action 5 Unit
- Mobil Rescue 1 Unit
-Perahu Karet 3 Unit
- Food Truck 1 Unit
POS RUMAH ZAKAT
——————————————
Tanggerang, Banten.
Ruko Victoria Park
Jln. Imam Bonjol Block A2 No.19 A
CP Silmi 085779302263
Lebak, Banten.
Jln. Letjen R. Suprapto No . 25G
CP Mujib 08814783165
Jakarta
Ruko mitra matraman
JLn Matraman Raya No. 148 Block A1 No 5a Jakarta Timur
CP. Zufar 081298884030
Bekasi
Jln. Dewi Sartika No. 94
RT.005 / RW 007 , Margahayu Kec. Bekasi Tim, Kota Bekasi, Jawa Barat 17113
CP. Faqih 085771826551
Bogor
Jln. Pandawa Raya Blok B II no 8
RT 05 / rw 015 Bantarjati, Kota Bogor.
Cp. 081316668677
Transfer Donasi:
- Bank Syariah Mandiri 701 551 824 8
- Mandiri 132000 481 974 5
Link Donasi
Klik : https://
#RumahZakataction
#Banjirjabotabek
Zakat hasil pertanian merupakan salah satu jenis Zakat Maal, objeknya meliputi hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang bernilai ekonomis seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-mayur, buah-buahan dan lain-lain.
Diriwayatkan dari Ibnu umar RA, ia berkata: Nabi SAW bersabda: “Terhadap tanaman yang disirami hujan dari langit dan dari mata air atau yang digenangi air selokan, dikeluarkan zakat sepersepuluhnya, sedangkan terhadap tanaman yang diairi dengan sarana pengairan seperduapuluhnya” (HR. Bukhori dan Ahmad).
Firman Allah SWT yang mendukung untuk dikeluarkannya Zakat Pertaniaan tercantum dalam surat Al-An’am sebagai berikut:
“Makanlah dari buahnya (yang bermaca-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya dihari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al – An’am: 141)
Sahabat, Zakat Pertanian wajib ditunaikan jika hasil panen sudah mencapai nishab zakat sebesar 652,8 kg gabah atau 520 kg makanan pokok.
Berikut dua cara perhitungan Zakat Pertanian, yaitu:
1. Jika ada biaya irigasi, maka zakatnya 1/20 atau sama dengan 5%
Zakat Pertanian = Hasil panen x 5%
2. Jika tidak ada biaya irigasi atau diairi dengan air hujan, sungai atau mata air maka 1/10 atau sama dengan 10%
Zakat Pertanian = Hasil panen X 10%
Mari kita tunaikan Zakat Pertanian sebagai tanda syukur kita atas nikmat yang Allah SWT berikan.
Raih keberkahan akhir tahun.
#DimulaiDariZakatKita
Transfer Zakat:
Bank Syariah Mandiri 70 1551 8248
Mandiri 132000 481 974 5
Link zakat: http://rumahzakat.org/
#KebahagiaanIndonesia #DimulaiDariZakatkita #SaatnyaZakat #Zakat #Infak #Donasi #Sedekah #RumahZakat #HappinesOfIndonesia #WorldHappiness
Zubaidah adalah istri dari khalifah terkenal Dinasti Abbasiyah yaitu Harun Ar Rasyid. Ia dinobatkan sebagai seorang filantropis besar yang menyumbangkan harta bendanya untuk kepentingan rakyat. Salah satu wakaf darinya adalah mata air Zubaidah yang bermuara di Mekah. Saluran air tersebut bersumber dari Wadi Nu’man dengan menggali 100 sumur dari Kufa di Irak hingga ke Mina di Mekah. Di sepanjang jalur terdapat 27 stasiun pengisian air minum sekaligus tempat beristirahat. Biaya untuk membangun saluran air tersebut membutuhkan 1.500.000 dinar dan semua biaya ditanggung oleh Zubaidah sendiri.
Dahulu kala saat pesawat belum ditemukan, perjalanan haji harus menempuh jalan darat melewati gurun tandus dengan cuaca yang sangat panas. Maka mata air Zubaidah memberikan manfaat besar bagi para jamaah haji. Selain itu mata air tersebut memberi manfaat bagi para penduduk Mekah, mereka menggunakannya untuk keperluan sehari-hari. Air juga mengalir ke lokasi ibadah haji lainnya seperti Arafah, Muzdalifah, dan Masy’aril Haram. Wakaf Zubaidah tak hanya disitu. Ia membeli kebun-kebun di sekitar Hunain dan mewakafkannya. Hasil pendapatan digunakan untuk meyediakan air minum bagi para jamaah haji.
Hingga kini para jamaah haji dan umroh masih bisa melihat peninggalan saluran air tersebut yang dinamakan Mata Air Zubaidah. Tunggu selalu update fakta wakaf dari kami di sini ya. See you Sahabat Wakaf!
#gelombangwakaf #rumahzakat #wakafproduktif #wakaftunai #semuabisawakaf #faktawakaf #wakafsumur #wakafsahabat #sejarahwakaf #beritawakaf #wakafsumur #wakafsumberair #wakafuang #wakafonline #wakaf #DimulaiDariWakafKita #KebahagiaanIndonesia
Sahabat, Alhamdulillah hingga desember 2019 ini berkat zakat, infak, sedekah Anda 1.605 Desa Berdaya telah terwujud dari Aceh hingga Papua.
Desa Berdaya adalah program pemberdayaan dalam cakupan wilayah desa (dan sebagian kelurahan), melalui pendekatan terintegrasi yaitu program capacity building (pembinaan masyarakat), ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan hingga kesiap-siagaan bencana.
Program-program Desa Berdaya diiplementasikan oleh Fasilitator Desa Berdaya yang ahli dalam bidang pemberdayaan.
Sahabat terimakasih atas kontribusi anda membangun desa berdaya, mari bangun lebih banyak desa berdaya #DimulaiDariZakatKita.
Transfer Zakat:
Mandiri Syariah 7015518248
Mandiri 132000 481 974 5
A.n Yayasan Rumah Zakat Indonesia
Konfirmasi transfer via WA Center di 0815 7300 1555 Atau Sahabat bisa langsung Klik Link di Bio.
Link Donasi : https://www.rumahzakat.org/donasi/#zakat
www.rumahzakat.org
#KebahagiaanIndonesia #DimulaiDariZakatkita #SaatnyaZakat #Zakat #Infak #Donasi #Sedekah #RumahZakat #HappinesOfIndonesia #WorldHappiness #Pemberdayaan #DesaBerdaya
Perhatikan hadits berikut, Dari Umar bin Al Khattab radhiallahu ‘anhu , beliau menuturkan:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kedatangan rombongan tawanan perang. Di tengah-tengah rombongan itu ada seorang ibu yang sedang mencari-cari bayinya.
Tatkala dia berhasil menemukan bayinya di antara tawanan itu, maka dia pun memeluknya erat-erat ke tubuhnya dan menyusuinya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada kami,
“Apakah menurut kalian ibu ini akan tega melemparkan anaknya ke dalam kobaran api?”
Kami menjawab, “Tidak mungkin, demi Allah. Sementara dia sanggup untuk mencegah bayinya terlempar ke dalamnya.”
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sungguh Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada ibu ini kepada anaknya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Apabila seorang Ibu tersebut tidak tega melempar anaknya ke dalam api, maka Allah tentu lebih tidak tega lagi melempar dan mencampakkan hamba-Nya ke dalam api neraka, akan tetapi apa yang terjadi? Hamba tersebut tidak mau mengenal Allah, tidak peduli kepada Allah dan agama-Nya, bahkan ia lari jauh dari Allah. Bagaimana Allah bisa sayang kepada hamba tersebut?
Kita diperintahkan untuk mengenal Allah dan “lari” menuju Allah. Allah berfirman,
“Maka segera berlarilah kalian (kembali) menuju Allah. Sungguh aku (Rasul) seorang pemberi peringatan yang nyata dari-Nya bagi kalian.” (adz-Dzaariyaat: 50)
Hendaknya tidak terlalu yakin bahwa kita hamba kesayangan Allah
Maksudnya adalah jangan sampai kita tertipu dengan berbagai nikmat dan kemudahan yang diberikan oleh Allah di dunia ini. Hendaknya kita TIDAk HANYA bersandar dengan sifat “Allah sangat sayang kepada hamba-Nya” yang menyebabkan kita lupa dan lalai bahwa Alah juga memiliki azdab yang besar dan pedih.
Allah berfirman,
Artinya: “Kabarkanlah pada para hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih”. (Q.s. Al-Hijr: 49-50).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menggambarkan bagaimana kasih sayang dan adzab Allah. Beliau bersabda,
“Andaikan mukmin mengetahui azab yang disediakan Allah; niscaya tidak ada seorangpun yang berharap bisa mendapatkan surga-Nya. Dan seandainya orang kafir mengetahui kasih sayang yang ada pada Allah; niscaya tak ada seorangpun yang tidak berharap bisa meraih surga-Nya”. (HR. Muslim)
Hendaknya seorang muslim berhati-hati nikmat yang terus-menerus dan disertai keadaan tidak mengenal Allah bisa jadi adalah Istidraj (semacam jebakan). Istidraj yaitu Allah berikan dunia kepada seorang hamba, ia hanya bersenang-senang saja akan tetapi hakikatnya Allah sudah tidak peduli kepadanya. Ia hanya akan menunggu balasannya di hari kiamat dan hanya “bersenang-senanglah” sebentar saja.
Contoh Istidraj misalnya seorang hamba memiliki bisnis yang lancar dan omset yang terus meningkat, akan tetapi ia melalaikan shalat. Seorang wanita yang karir dan jabatan terus naik meninggi, akan tetapi ia tidak memakai hijab. Bagaikan seorang ibu yang memberikan gadget pada anak kecilnya kemudia ia berkata “mainlah sepuas nak, seharian”.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda mengenai istidraj,
“Bila engkau melihat Allah Ta’ala memberi hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan) dari Allah.” (HR. Ahmad, lihat Shahihul Jami’ no. 561)
Demikian juga istidraj dalam ayat berikut yang disebut dengan makar Allah,
“Maka apakah mereka merasa aman dari makar Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan makar Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (Al-A’raf: 99)
Syaikh Muhammad bin Abdul Aziz Al-Qar’awi menjelaskan,
“Makar Allah adalah istidraj bagi pelaku maksiat dengan memberikan kenikmatan/kebahagiaan… mereka tidak memuliakan Allah sesuai dengan hak-Nya. Mereka tidak merasa khawatir [tenang-tenang saja] dengan istidraj [jebakan] kenikmatan-kenikmatan bagi mereka, padahal mereka terus-menerus berada dalam kemaksiatan sehingga turunlah bagi mereka murka Allah dan menimpa mereka azab dari Allah.”(Al-Jadid fii Syarhi Kitabit tauhid hal. 306, Maktabah As-Sawadi)
Demikian semoga bermanfaat
Sumber : muslim.or.id
www.rumahzakat.org
#RZInspirasi #SharingHappiness #Zakat #Sedekah #Sharing #Happiness #Berbagi #Donasi #DonasiOnline
Oleh Muhbib Abdul Wahab
"Tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar, dan juga tidak dianugerahkan melainkan kepada orang yang mempunyai keberuntungan yang besar." (QS. Fushshilat [41]: 34-35)
Salah satu cara menolak kejahatan adalah memberi maaf kepada orang yang berbuat salah. Memberi maaf merupakan ajaran Islam yang sangat mulia.
Memberi maaf termasuk kebaikan hati yang dapat menghindarkan diri dari permusuhan dan dendam yang tidak pernah padam.
Menurut Ibn Al-Qayyim, hakikat memberi maaf adalah menggugurkan hak untuk membalas dendam atau melawan karena kemurahan hati yang bersangkutan, meskipun ia dapat melampiaskan dendam dan permusuhannya.
Jadi, pemaaf adalah orang yang tidak mengambil haknya untuk menyakiti, mencaci maki, memusuhi orang lain yang telah menzhaliminya, meskipun ia sanggup melakukannya.
Orang yang bermurah hati seperti itulah yang dijanjikan oleh Allah SWT pahala (kebaikan dunia dan akhirat). "Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan serupa. Maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya (menjadi tanggungan) Allah. Sungguh Dia tidak menyukai orang-orang yang zhalim." (QS.. Asy-Syura [42]: 40).
Memaafkan adalah puncak kemuliaan hati orang yang disakiti atau dizhalimi. Dalam sejarah Islam, pemberian maaf (pengampunan) tidak hanya menarik simpati musuh-musuh Islam untuk memeluk Islam, tetapi juga menunjukkan betapa keluruhan Islam dibangun atas fondasi kemanusiaan yang kokoh: persaudaraan, persatuan, perdamaian, dan toleransi.
Musthafa as-Siba'i, dalam bukunya, Min Rawa'i Hadharatina (Di antara Pesona Peradaban Kita), menyatakan memberi maaf adalah kata kunci rekonsiliasi dan sinergi potensi umat manusia.
Ingatlah bagaimana Nabi Muhammad SAW memperlakukan orang-orang kafir Quraisy yang dalam kondisi kalah dan bersalah saat terjadi fathu Makkah (pembebasan kota Mekkah).
Beliau bertanya kepada mereka: "Apakah kalian mengira bahwa aku akan melakukan balas dendam terhadap kalian?" Mereka menjawab: "(Kami berharap engkau) berbuat yang terbaik untuk kami, wahai saudaraku." Nabi SAW pun memberi pengampunan massal: "Pergilah kalian, kalian semua itu bebas (tidak ada yang dihukum)!"
Memberi maaf itu tidak selalu mudah karena kadar kesalahan orang lain terhadap kita ada yang besar (sulit dimaafkan) dan ada yang kecil.
Prinsip utama bagi yang bersalah, terutama kepada sesama, adalah meminta maaf dan sekaligus mengembalikan hak-hak yang pernah diambilnya secara tidak halal kepada yang berhak. Sedangkan kewajiban sebagai Muslim adalah memberi maaf kepada orang pernah bersalah kepadanya.
"Allah tidak menambah seorang hamba karena mau memberi maaf melainkan kemuliaan; dan tidaklah seseorang yang bersikap rendah hati di hadapan Allah melainkan akan diangkat oleh Allah derajatnya." (HR.. Abu Daud).
Memberi maaf juga termasuk sifat orang bertaqwa (QS.. Ali Imran [3]: 133), dan sekaligus merupakan manifestasi dari sikap meneladani sifat Allah yang Maha Penerima taubat, Pemaaf, dan Pengampun.
Belajar memaafkan kesalahan orang lain sejatinya merupakan manifestasi dari seni menikmati hidup bahagia. Alangkah menderita dan tersiksanya, jika seseorang terus-menerus menyimpan rasa dendam kepada orang lain.
Alangkah sengsaranya jika hati diberati rasa emosi dan amarah yang tidak berkesudahan. Belajar memaafkan jauh lebih mulia daripada menunggu orang lain meminta maaf kepada kita. Karena itu, hidup ini akan lebih indah jika ungkapan tiada maaf bagimu diubah menjadi aku sudah maafkan semuanya.
Memaafkan bukan berarti menafikan penegakan hukum dan keadilan, melainkan mengedepankan moral kemanusiaan. Mereka yang terbukti bersalah secara hukum harus ditindak tegas.
Jika hukuman sudah dijalani dan yang bersangkutan sudah menyadari kesalahannya, maka dosa sosial dan moralnya perlu dimaafkan. Jadi, kita semua perlu terus belajar menjadi arif, agar kita tidak mudah terjebak dalam kemarahan permanen.
www.rumahzakat.org
#RZInspirasi#SharingHappiness #Zakat #Sedekah #Sharing #Happiness #Berbagi #Donasi #DonasiOnline
Allah menjanjikan pahala yang tidak terbatas bagi orang-orang yang sabar menghadapi ujian.
Sabar, memang tidak mudah namun bernilai besar buah dari kesabaran tersebut.
Allah selalu ada untuk kita, dan kemudahan setelah kesulitan itu pasti adanya.
Sahabat, terima kasih untuk tidak menyerah dalam setiap ujian yang Allah berikan untukmu.
Allah ingin kamu lebih baik dan lebih layak untuk mendapatkan sesuatu yang baik dan luar biasa.
Terima kasih tetap berlapang hati menerima setiap ujian yang Allah berikan. Walau kamu tidak menyukainya, tidak nyaman dengan keadaannya namun itu pasti yang terbaik untuk mu dan akan ada nilai kebaikan didalamnya.
semangat yaa 🤗🤗
.
www.rumahzakat.org
#RumahZakat #Inspirasi #InspirasiKehidupan
Perselisihan atau ‘pertengkaran’ yang sesekali terjadi pada suami istri bukanlah hal yang fatal. Sepanjang bisa mengendalikan diri dan mengontrol kata-kata. Nah, agar perselisihan atau ‘pertengkaran’ tidak berkepanjangan, tidak membawa luka mendalam serta tidak merusak hubungan cinta dan kasih sayang, suami istri perlu menghindari tiga ucapan ini:
ANCAMAN
Suami istri harus menghindari kata-kata yang bernada ancaman. Sebab ancaman hanya makin menyulut kemarahan pasangan hidup kita dan masalah berkepanjangan. Kalaupun ancaman meredakan masalah secara temporer, ia membekaskan kekhawatiran di jiwa pasangan hidup kita.
Kata-kata seperti “Awas, kalau kamu tidak berubah, aku akan pergi dari rumah ini” atau “Jika kamu mengulangi hal itu lagi, aku akan mengusirmu dari rumah ini” harus dihindari. Betapa banyaknya keluarga yang berantakan setelah suami mengeluarkan ancaman semacam ini, kemudian istrinya menjawabnya dengan ancaman pula. “Oke, kalau begitu aku akan pulang ke rumah orangtuaku.”
Yang lebih berbahaya, jika suami mengancam dengan menggunakan kata “cerai.” Seperti kalimat: “Kalau begini caranya, aku akan menceraikanmu.”
Rasulullah mengingatkan tentang kata-kata cerai ini.
“Tiga perkara yang serius dan bercandanya sama-sama dianggap serius, yakni nikah, talak dan rujuk” (HR. Abu Daud)
Imam Nawawi menjelaskan, “Orang yang mentalak dalam keadaan ridha, marah, serius maupun bercanda, talaknya tetap jatuh”
UNGKAPAN KEBENCIAN
Meskipun sedang marah atau ‘bertengkar’ dengan pasangan, hindari kata-kata “Aku benci kamu.” Sebab, disadari atau tidak, kata-kata ungkapan kebencian ini bisa sangat membekas di hati pasangan hidup, khususnya ketika diucapkan oleh seorang suami kepada istrinya. Sang istri akan merasa bahwa suaminya sudah tak lagi mencintainya. Dan ini berbahaya bagi kehidupan pernikahannya.
Bahkan, bekas sayatan hati karena ungkapan benci ini akan terus terbawa dalam benak istri meskipun kemarahan sudah mereda, pertengkaran sudah selesai, dan permalasahan sudah teratasi. Salah satu tandanya, ketika ada hal yang tak diinginkan dari suami, istri teringat kembali akan kata-kata itu. Para suami perlu menyadari bahwa wanita adalah makhluk perasa. Sensitif perasaannya.
"SELALU" DAN "TIDAK PERNAH"
Kata-kata ini juga perlu dihindari. “Selalu” dan “tidak pernah.” Misalnya ketika suami istri bertengkar gara-gara anaknya yang masih SD terlambat sekolah. “Ini gara-gara kamu, kamu selalu terlambat menyiapkan sarapan,” kata suami. Padahal, dalam satu pekan atau satu bulan, baru kali itu sang istri terlambat menyiapkan sarapan. Itu pun karena dirinya tidak enak badan.
Sedangkan penggunaan kata “tidak pernah” umumnya lebih sering dipakai wanita. Ketika marah kepada suaminya, ia mengatakan “Engkau tidak pernah membahagiakanku”, “Kau tidak pernah memberiku nafkah yang layak” dan seterusnya.
Kata-kata “tidak pernah” ini merupakan bentuk pengingkaran atas kebaikan pasangan hidup kita. Dan karena ini banyak digunakan wanita, inilah yang menyebabkan kebanyakan penghuni neraka adalah wanita. Sebagaimana sabda Rasulullah:
“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari itu. Aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Mengapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali tidak pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sumber : http://keluargacinta.com/
#RZInspirasi #SharingHappiness #Zakat #Sedekah #Sharing #Happiness #Berbagi #Donasi #DonasiOnline
Desa Keyongan setelah menjadi Desa berdaya berubah dengan peningkatan kesejahteraan di bagian edukasi, kesehatan dan ekonomi. Fasilitator Desa Berdaya merintis Budidaya Ternak Lele di tahun 2018 dan membentuk kelompok Lele agar anggotanya di bina dan berhasil untuk meningkatkan ekonomi desa.
Terima kasih sahabat atas kebersamaannya selama ini. Mari Berdayakan Indonesia Bersama Rumah Zakat.
Informasi selengkapnya tentang desa berdaya : www.desaberdaya.id
#DesaBerdaya #Pemberdayaan #SayaBerdaya #RumahZakat #Zakat #Infak #Sedekah #RagamPemberdayaan #KebahagiaanIndonesia #DimulaiDariKita #ZakatAkhirTahun #kemudahanberzakat #Keyongan #Byolali #IndonesiaBerdaya #Indonesia1WGI