Desa Berdaya Bringin terletak di Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Desa Bringin aktif sebagai Desa Berdaya sejak tanggal 01 Agustus 2017 di dampingi oleh Martini selaku fasilitator Desa Berdaya Bringin.
Desa Berdaya Bringin berada di wilayah pegunungan yang memiliki potensi Desa di bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan DEPO Pasir Gunung Merapi. Kekayaan alam yang sangat berpotensi untuk diberdayakan.
Awal tahun 2017 di Desa Berdaya Bringin sudah merintis beberapa program pemberdayaan, diantaranya Rumah Inspirasi, Rumah Qur'an, Rumah Belajar Bahasa Inggris, Merintis Bank Sampah, Merintis Rumah Baca, Merintis PKK, dan Merintis Majelis Taklim Amanah dan Berkah Mandiri.
Prestasi yang pernah di raih di Desa Berdaya Bringin yaitu Juara 1 Cerdas Cermat Al-Qur'an dan Juara 3 Mewarnai di Festival Anak Sholeh Tingkat Kabupaten.
Alhamdulillah, terima kasih sahabat atas kebersamaannya selama ini. Mari Berdayakan Indonesia Bersama Rumah Zakat.
www.rumahzakat.org
www.desaberdaya.id
#DesaBerdaya #Pemberdayaan #SayaBerdaya #RumahZakat #Zakat #Infak #Sedekah #RagamPemberdayaan #DesaSukamaju #EkonomiBerdaya #IndonesiaBerdaya #Indonesia1WGI
Pada umumnya masyarakat mengenal penyaluran zakat secara langsung, namun ternyata berzakat melalui lembaga memiliki banyak kelebihan, bahkan sebaiknya distribusi zakat secara langsung kepada masyarakat harus segera ditinggalkan.
1. Sesuai syariah
kelebihan ketika dana disalurkan melalui lembaga amil zakat adalah sesuai dengan syariah. Sejak zaman Rasul, sahabat, sampai khilafah, zakat dikelola dan diatur lembaga zakat, zakat melalui lembaga lebih terjaga keikhlasannya. Penyaluran zakat lewat lembaga menjaga muzakki dari niatan-niatan politis atau kepentingan serupa yang dapat merusak nilai pahala zakat.
2. Didoakan oleh petugas
Zakat melalui lembaga akan didoakan oleh petugas lembaga amil. Aspek keberkahan inilah poin utama dalam berbagi harta.
3. Lebih berpotensi memberdayakan umat
Zakat lewat lembaga juga lebih berpotensi memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan. kemanfaatan zakat yang disalurkan langsung kepada penerima hanya sesaat.
Jika zakat diberikan langsung dalam bentuk dana, dana tersebut hanya berakhir konsumtif di tangan penerima. Lain halnya ketika zakat dititipkan lewat lembaga. Zakat akan lebih produktif ketika dikelola lembaga amil.
4. Pendistribusian dana zakat lebih luas dan tepat sasaran
Zakat yang di melalui lembaga zakat akan di distribusikan dengan lebih tepat, pemberdayaan terjamin, dan ada transparansi hasil pemberdayaan. Tak hanya itu, zakat lewat lembaga juga bisa mengurangi penghasilan kena pajak.
Oleh sebab itu berzakat melalui lembaga sangt dianjurkan karena memiliki kelebihan lebih banyak dan ada kemaslahatan di dalamnya. Rumah zakat sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional siap menerima Zakat dari sahabat untuk di distribusikan dan di kelola untuk pemberdayaan masyarakat.
Mari Berdayakan Indonesia Bersama Rumah Zakat.
Transfer Zakat ke Rekening:
Mandiri 132000 481 974 5
BNI Syariah 155 555 5589
Konfirmasi transfer via WA Center di 0815 7300 1555
Link Zakat : https://
#SaatnyaZakat #SayaBerdaya #Zakat #Infak #Sedekah #RumahZakat #IndonesiaBerdaya #Indonesia1WGI
Palembang - Rumah Zakat Action melakukan edukasi cara melindungi diri bencana asap kebakaran hutan dan lahan kepada siswa-siswi SMPN 12 Palembang pada hari Jumat (20/08) dan SMPN 3 Palembang pada Sabtu (21/09).
Beberapa kawasan di Indonesia saat ini mengalami darurat asap, mulai dari pulau Sumatera, Kalimantan bahkan dampaknya sampai keluar negeri.
Medi, Relawan Rumah Zakat Action dalam edukasi tersebut mengatakan bahwa kabut asap menyelimuti kota Palembang dan Sumatera Selatan saat pagi dan sore dapat menyebabkan sesak napas.
“Adapun cara agar kita terhindar dari penyakit-penyakit seperti Infeksi saluran pernapasan akut dan sesak nafas maka kurangi aktifitas di luar ruangan apalagi bagi yang memiliki gangguan paru dan jantung.” tuturnya.
Medi menambahkan Jika terpaksa beraktifitas di luar rumah/gedung upayakan memakai masker. Perbanyak meminum air putih dan selalu lakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti mengonsumsi makanan bergizi, tidak merokok dan istrirahat yang cukup.
Transfer Donasi #IndonesiaDaruratAsap :
- BNI Syariah 155 555 5589
- Mandiri 132000 481 974 5
an Yayasan Rumah Zakat Indonesia
Link donasi:
https://www.rumahzakat.org/donasi/#darurat-kabut-asap
Konfirmasi transfer via WA Center di 08157300 1555
#MelawanAsap #1jutamasker #IndonesiaDaruratAsap #Bencana #karhutla2019 #saveRiau #savekalimantan #savesumatra #Savejambi #RumahZakatAction #RumahZakat
Kau tidak boleh mengeluh.
Kau tidak boleh bersedih.
Kau tidak boleh menangis.
Allah selalu berada didekatmu dalam setiap keadaan, baik susah maupun senang. Teruslah mengingat-ingat-Nya apabila dirimu sedang bahagia, dan Ia akan selalu mengingatmu saat kau sedang bersedih. Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya yang selalu ingin berada di dekat-Nya, jika kau selalu merasa bahwa Allah Bersamamu, maka kau tidak akan pernah merasa sedih. Kau tidak akan merasa kesepian. Karena kau yakin sepenuh-penuhnya, bahwa Allah selalu akan memberikan yang terbaik buatmu.
Terima Kasih Ya Allah Semua Berasal Darimu Semua Akan Kembali Kepadamu
Semua yang kau miliki dank au dapatkan sekarang semuanya adalah dari Allah semata. Semua kekayaan, ketampanan, kecantikan, kepintaran, dan kebaikan, semuanya merupakan titipan untuk digunakan sebaik-baiknya di dunia. Begitu pula dengan musibah, kesedihan, keburukan, dan kejelekan, semua berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah.
Semua ini titipan. Semua yang kau dapatkan adalah ujian sekaligus penguatmu di dunia. Bersyukurlah jika kau di beri
kelebihan. Bersabarlah jika kau diberi kekurangan. Semua milikmu di dunia ini, pada suatu saat, akan kembali kepada-Nya
Terimakasih Ya Allah Kau Telah Membukakan Pintu Hikmah Dan Pemahaman
Semua yang terjadi di dalam hidupmu ada maksud dan hikmahnya. Allah tidak menciptakan segala sesuatu dengan sia-sia . sekecil apapun, seringannn apa pun, semua ada manfaat dan hikmahnya. Ambillah pelajaran dari semua hal yang terjadi dalam hidupmu, baik itu yang menyenangkan maupun yang menyedihkan. Jika kau membaca tanda-tanda yang diberikan oleh Allah, berari hatimu telah terbuka. Berarti kau telah berhasil berbicara kepada Allah.
Sesungguhnya Sesudah Kesulitan Pasti Ada Kemudahan
1. Tidakkah telah kami lapangkan dadamu untukmu
2. Dan Kami lepaskan bebanmu dari padamu
3. Yang memberatkan punggungmu
4. Dan Kami meninggikan bagimu sebutan (namamu)
5. Sebab sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
6. Sesunguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
7. Maka apabila kamu telah selesai (urusan selesai) maka bersungguh-sungguhlah (dalam beribadah)
8. Dan hanya kepada Tuhanmu kamu berharap.(QS. Insyirah: 1-8)
Sumber : reportaseterkini.net
www.rumahzakat.org
#RZMuhasabah #HappyEnergy #Happy #Energy #RumahZakat #SharingHappiness #Zakat #Sedekah #Sharing #Happiness #Berbagi #Donasi #DonasiOnline
Sahabat, kami ingin terus mengabarkan kepada Anda bahwa hari ini Indonesia Sedang Darurat Asap.
.
Pemerintah termasuk Lembaga lembaga NGO sedang berusaha bergerak memadamkan titik api, namun titik api masih belum dipadamkan, semetara itu kondisi udara sudah pada tingkat memprihatinkan untuk dihirup
.
Menurut Data BNPB 918.516 orang menderita ISPA (Insfeksi Saluran Pernafasan) akibat Karhutla
.
Selain terus berikhtiar sekuat tenaga kita juga perlu melangitkan doa agar Allah segera turunkan hujan disana
.
Sampai hari ini saudara kita disana terus berjuang melawan asap, tentu saja kita tidak bisa berdiam diri melihat saudara kita terus menghirup asap setiap hari
.
Mari bergerak nyata bersama Rumah Zakat, tunjukan kepedulian kita, membantu mereka dengan apa yang kita punya.
.
#IndonesiaDaruratAsap transfer Donasi : .
- BNI Syariah 155 555 5589
- Mandiri 132000 481 974 5
an Yayasan Rumah Zakat Indonesia
Link donasi: linkdonasi: https://www.rumahzakat.org/donasi/#darurat-kabut-asap
Konfirmasi transfer via WA Center di 08157300 1555
#Rumahzakat #MelawanAsap #1jutamasker #IndonesiaDaruratAsap #Bencana #karhutla2019 #saveRiau #savekalimantan #savesumatra #Savejambi
Kebutuhan, pindah kepemilikan, perkembangan zaman adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan lahan pangan berpindah alih sebagai lahan perumahan, industri ataupun infrastruktur.
Lalu apa solusi untuk ketahanan lahan dan pangan kita?
Wakaf adalah solusi terbaik untuk ketahanan pangan kita.
Mengapa?
Sebab prinsip wakaf mengharuskan harta wakaf itu tetap ada, tidak boleh habis, diperjualbelikan, atau diwariskan. Lahan wakaf anda akan tetap ada dan terus produktif hingga hari akhir.
Mari berwakaf, selamatkan masa depan pangan kita. Bila bukan Anda siapa lagi yang peduli dengan masa depan pangan kita.
Mari tunaikan wakaf terbaik anda sekarang juga
Link wakaf tunai :
https://
Gelombang wakaf, gerakan kebaikan bagian dari Rumah Zakat dan Rumah Wakaf
www.gelombangwakaf.id
#GelombangWakaf #wakaf #wakafinaja #rumahwakaf #sedekah #infowakaf #wakaftunai #istimewanyasedekah #rumahzakat #sedekahjariyah #wakafkebun #wakafproduktif #wakafuntukumat #sedekahnaungandiakhirat #wakafkebunproduktif
Adalah hadits riwayat Imam Ahmad dari sahabat Thoriq bin Shihab –semoga Allah Ta'ala meridhoinya-, sesungguhnya Rasululloh –shalallahu 'alaihi was al;am- bersabda: “Ada seseorang yang masuk ke dalam surga karena seekor lalat, tetapi ada pula seseorang yang masuk ke dalam neraka karena seekor lalat.”(Para sahabat) bertanya, “Bagaimana hal itu (terjadi), wahai Rasulullah?”. Beliau menjawab, “Ada dua orang yang berjalan melewati suatu kaum yang mempunyai berhala, yang tidak seorang pun boleh melewati berhala itu, kecuali setelah mengurbankan sesuatu kepada (berhala) itu. Mereka (kaum tersebut) berkata kepada salah seorang di antara keduanya, 'Berqurbanlah.'
Dia menjawab, “Aku tidak mempunyai sesuatu apapun untuk kuqurbankan.”Mereka berkata lagi kepadanya, 'Berqurbanlah, meski hanya seekor lalat.' Dia pun berqurban dengan seekor lalat maka mereka pun membiarkan dia berlalu. Oleh karena itulah, dia masuk ke dalam neraka. Kemudian, mereka berkata kepada seorang yang lain, 'Berqurbanlah.' Dia menjawab, 'Aku tidak akan pernah mengurbankan sesuatu apapun kepada selain Allah 'Azza wa Jalla,' maka mereka pun memenggal lehernya. Oleh karena itulah, dia masuk surga.”
Sementara itu, dalam hadits Imam Ad Daruquthni dari sahabat Abu Huraeroh –semoga Allah Ta'ala meridhoinya, sesungguhnya Rasululloh shalallahu'alaihi wasallam bersabda: “Bersihkanlah diri dari kencing. Karena kebanyakan siksa kubur berasal dari bekas kencing tersebut.” Dalam keterangan yang lain, riwayat Imam Bukhari dan Muslimdari sahabat Ibnu Umar –semoga Allah Ta'ala meridhoinya-, sesungguhnya Rasululloh –shalallahu 'alaihi wasalam- bersabda: “Seorang perempuan disiksa gara-gara seekor kucing. Dia mengurung kucing itu sampai mati. Karena itulah dia masuk neraka. Perempuan itu tidak memberi makan dan minum kepadanya -tatkala dia kurung-. Dan dia pun tidak melepaskannya supaya bisa memakan serangga atau binatang tanah”
Dalam riwayat Imam Bukhori dari sahabat Abu Huraeroh semoga Allah Ta'ala meridhoinya-, sesungguhnya Rasululloh Shalallahu'alaihi wa salam- bersabda: “Ketika seorang wanita pezina sedang berjalan, dia merasakan kehausan yang sangat, lalu dia turun ke sumur dan minum. Ketia ia keluar, ternyata ada seekor anjing sedang menjulurkan lidahnya menjilati tanah basah karena kehausan. Ia berkata: “Sungguh anjing ini merasakan kehausan seperti diriku.” Maka dia lantas turun kembali ke lubang sumur tersebut, lantas mengisi sepatunya dengan air dan memegangnya dengan mulutnya, kemudian dia naik dan memberi minum anjing tersebut. Allah Ta'ala berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosa-dosanya.” Para sahabat bertanya, “ Ya Rasululloh, apakah kita bisa pahala kebajikan dari seeokor binatang?. Beliau kemudian menjawab, “Pada setiap mahluk yang bernyawa terdapat pahala manakala kita melakukan kebajikan kepadanya”.
Sebagian tabi'in mengatakan, “Barangsiapa yang banyak dosanya hendaklah dia suka memberikan minum. Apabila dosa-dosa orang yang memberikan minum kepada seekor anjing bisa terampuni, maka bagaimana menurut kalian mengenai orang yang memberikan minum kepada seorang beriman lagi bertauhid sehingga hal itu membuatnya tetap bertahan hidup!” (lihat Syarh Shahih al-Adab al-Mufrad 1/500) Dalam ungkapan yang lain, Bilal bin Sa'ad –semoga Allah Ta'ala merahmatinya- ia berkata : “Jangan kamu memandang kecilnya dosa, tapi lihatlah kepada siapa kamu berbuat dosa itu” Nasehat lainnya diungkapkan pula oleh Abdullah bin Mas'ud –semoga Allah Ta'ala meridhoinya-, ia berkata: “Seorang mukmin memandang dosanya bagaikan gunung yang akan runtuh menimpa dirinya, sedangkan seorang pendosa menganggap dosanya seperti seekor lalat yang menclok di hidungnya, cukup diusir dengan tangannya.” (Bukhari-Muslim).
Dari berbagai keterangan hadits di atas, terdapat pesan penting yang wajib kita fahami, jangan pernah meremehkan sekecil apapun kesempatan hidup yang Allah Ta'ala anugerahkan dengan menanam butir-butir kebaikan didalamnya, terhitung saat ini, untuk kemudian kita panen di kemudian hari. Jika kita melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air, maka angkat dan tolonglah ia...barangkali itu menjadi penyebab ampunan bagimu di akherat.Jika kita menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya saudaramu, maka singkirkanlah ia, barangkali itu menjadi penyebab dimudahkannya jalanmu menuju syurga.Jika kita menjumpai anak ayam terpisah dari induknya, maka ambil dan susulkan ia dengan induknya, semoga itu menjadi penyebab Allah mengumpulkan dirimu dan keluargamu di surga.Jika kita melihat orang tua membutuhkan tumpangan, maka antarkanlah ia...barangkali itu menjadi sebab kelapangan rezekimu di dunia.
Jika kita bukanlah seorang yang menguasai banyak ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba' ta' kepada anak-anakmu, setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu..yang tak akan terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu.Jika kita tidak bisa berbuat kebaikan sama sekali, maka tahanlah tangan dan lisanmu dari menyakiti… setidaknya itu menjadi sedekah untuk dirimu.
Al-Imam Ibnul Mubarak –semoga Allah Ta'ala merahmatinya-, ia berkata, “Berapa banyak amalan kecil, akan tetapi menjadi besar karena niat pelakunya. Dan berapa banyak amalan besar, menjadi kecil karena niat pelakunya” Maka janganlah pernah meremehkan kebaikan, bisa jadi seseorang itu masuk surga bukan karena puasa sunnahnya, bukan karena panjang shalat malamnya, tapi bisa jadi karena akhlak baik kepada sesame, sampai dengan binatang sekalipun.
WaAllahu a'lam bisshowab.
Sumber : binaukhuwah.or.id
www.rumahzakat.org
#RZInspirasi #HappyEnergy #Happy #Energy #RumahZakat #SharingHappiness #Zakat #Sedekah #Sharing #Happiness #Berbagi #Donasi #DonasiOnline
BULAN Muharram merupakan bulan pertama di tahun hijriah. Muharram juga menjadi bulan yang istimewa.
Pertama, bulan Muharram termasuk dalam 4 bulan haram dalam Islam. Apa maksudnya?
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (suci). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36)
Bulan haram yang dimaksud adalah bulan yang disucikan bagi kaum muslimin.
Lalu apa saja empat bulan suci tersebut? Dari Abu Bakroh, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, “Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679)
Jadi empat bulan suci yang dimaksud adalah Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram; dan Rajab.
Kenapa 4 bulan tersebut disebut bulan haram?
Al Qodhi Abu Ya’la rahimahullah mengatakan, ”Dinamakan bulan haram karena dua makna.
Pertama, pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini demikian.
Kedua, pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan tersebut. Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan.” (Zaadul Masiir, Ibnul Jauziy, tafsir surat At Taubah ayat 36, 3/173, Mawqi’ At Tafasir)
Ibnu ’Abbas mengatakan, ”Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak.” (Latho-if Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali)
Bulan haram adalah waktu yang sangat baik untuk melakukan amalan ketaatan, sampai-sampai para salaf sangat suka untuk melakukan puasa pada bulan haram.
Sufyan Ats Tsauri mengatakan, ”Pada bulan-bulan haram, aku sangat senang berpuasa di dalamnya.”
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 2812)
Kedua, bulan Muharram disebut syahrullah yaitu bulan Allah. Ini disandarkan pada lafazh jalalah Allah. (Tuhfatul Ahwadzi, Al Mubarakfuri, 3/368, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah)
As Zamakhsyari, dalam Faidhul Qodir (2/53), mengatakan, ”Bulan Muharram ini disebut syahrullah (bulan Allah), disandarkan pada lafazh jalalah ’Allah’ untuk menunjukkan mulia dan agungnya bulan tersebut, sebagaimana pula kita menyebut ’Baitullah’ (rumah Allah) atau ’Alullah’ (keluarga Allah) ketika menyebut Quraisy. Penyandaran yang khusus di sini dan tidak kita temui pada bulan-bulan lainnya, ini menunjukkan adanya keutamaan pada bulan tersebut. Bulan Muharram inilah yang menggunakan nama Islami. Nama bulan ini sebelumnya adalah Shofar Al Awwal. Bulan lainnya masih menggunakan nama Jahiliyah, sedangkan bulan inilah yang memakai nama islami dan disebut Muharram. Bulan ini adalah seutama-utamanya bulan untuk berpuasa penuh setelah bulan Ramadhan. Adapun melakukan puasa tathowwu’ (puasa sunnah) pada sebagian bulan, maka itu masih lebih utama daripada melakukan puasa sunnah pada sebagian hari seperti pada hari Arofah dan 10 Muharram. Inilah yang disebutkan oleh Ibnu Rojab. Bulan Muharram memiliki keistimewaan demikian karena bulan ini adalah bulan pertama dalam setahun dan pembuka tahun.” (Faidul Qodir, Al Munawi, 2/53, Mawqi’ Ya’sub)
Al Hafizh Abul Fadhl Al ’Iroqiy mengatakan dalam Syarh Tirmidzi, ”Apa hikmah bulan Muharram disebut dengan syahrullah (bulan Allah), padahal semua bulan adalah milik Allah?”
Beliau rahimahullah menjawab, ”Disebut demikian karena di bulan Muharram ini diharamkan pembunuhan. Juga bulan Muharram adalah bulan pertama dalam setahun. Bulan ini disandarkan pada Allah (sehingga disebut syahrullah atau bulan Allah, pen) untuk menunjukkan istimewanya bulan ini. Dan Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sendiri tidak pernah menyandarkan bulan lain pada Allah Ta’ala kecuali bulan Allah (yaitu Muharram). (Syarh Suyuthi li Sunan An Nasa’i, Abul Fadhl As Suyuthi, 3/206, Al Maktab Al Mathbu’at Al Islami, cetakan kedua, tahun 1406 H)
Selain itu, dalam riwayat disebutkan beberapa peristiwa penting dalam Islam terjadi di bulan Muharram. Peristiwa apa saja?
1. Nabi Adam bertaubat kepada Allah
2. Nabi Idris diangkat oleh Allah ke langit.
3. Nabi Nuh diselamatkan Allah keluar dari perahunya sesudah bumi ditenggelamkan selama 6 bulan
4. Nabi Ibrahim diselamatkan Allah dari pembakaran Raja Namrud
5. Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa
6. Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara
7. Penglihatan Nabi Yaakob yang kabur dipulihkkan Allah
8. Nabi Ayub dipulihkan Allah dari penyakit kulit yang dideritainya
9. Nabi Yunus selamat keluar dari perut ikan paus setelah berada di dalamnya selama 40 hari 40 malam
10. Laut Merah terbelah dua untuk menyelamatkan Nabi Musa dan pengikutnya dari tentera Firaun
11. Kesalahan Nabi Daud diampuni Allah
12. Nabi Sulaiman dikurniakan Allah kerajaan yang besar
13. Hari pertama Allah menciptakan alam
14. Hari Pertama Alllah menurunkan rahmat
15. Hari pertama Allah menurnkan hujan
16. Allah menjadikan ‘Arasy
17. Allah menjadikan Luh Mahfuz
18. Allah menjadikan alam
19. Allah menjadikan Malaikat Jibril
20. Nabi Isa diangkat ke langit.
Demikianlah keistimewaan bulan Muharram, bulan istimewa bagi umat Islam. []
Sumber: Rumaysho | Muslim Media News
Palangkaraya, 18 September 2019 Perjalanan Tim Rumah Zakat Action Rabu (18/9) sore ke Kota Cantik, Palangkaraya bersama Satgas Gabungan setempat melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Indek kualitas udara di palangkaraya menunjukan status berbahaya oleh karena itu perlu kolaborasi banyak pihak untuk memadamkan titik api
Tepat di sebagian samping jembatan Tumbang Nusa, Pulang Pisau nampak semak belukar mengepul asap pertanda si jago merah tengah beraksi.
Nampak pula di sepanjang jembatan Satuan Petugas (Satgas) Karhutla Kab. Pulang Pisau tengah bersiap, baik dari unsur BPBD kabupaten, TNI, Polri dan sejumlah relawan pemadam kebakaran.
Tak tinggal diam, tim Rumah Zakat Action langsung turun untuk ikut membantu memadamkan api.
Setelah berkoordinasi dengan pimpinan Satgas Karhutla, Relawan Rumah Zakat Action langsung menurunkan alat berupa mesin pompa air.
"Alhamdulillah kedatangan kita disambut baik oleh pihak satgas Karhutla kab. Pulang Pisau mereka langsung membantu kami untuk mepersiapkan peralatan pemadaman," tutur Misran Fauzi, Koordinator Lapangan tim Rumah Zakat Action.
Setelah berjibaku kurang lebih dua jam, sebagian semak belukar yang terbakar mulai bisa dipadamkan sehingga tidak merembet ke jalan raya.
"Disini kita sedikit terkendala sumber air, diperlukan selang air yang lebih panjang agar bisa mencapai titik api yang ada ditengah semak belukar," sambungnya.
Usai turun aksi di jembatan Tumbang Nusa, tim Rumah Zakat Action melanjutkan perjalanan ke kota Palangka Raya untuk melakukan koordinasi ke Pusdalpos PB BPBD Kalteng.(*)
#Rumahzakataction
#IndonesiaDaruratasap #Rumahzakat #RZmelawanAsap
#Asap
Sesama Muslim Bersaudara Sesama Muslim Adalah Saudara Hadits Sesama Muslim Bersaudara Muslim Itu Bersaudara Muslim Bersaudara
Seorang muslim betapapun ia memiliki masalah dengan saudaranya sesama muslim, tetap saja mereka adalah bersaudara walau dalam masalah pembunuhan sekalipun. Allah berfirman,
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari SAUDARANYA, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diyat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih” (QS. Al-Baqarah: 178).
Jika dalam kasus pembunuhan saja Allah masih menyebut hubungan persaudaraan antara si pembunuh dengan ahli waris yang terbunuh, lalu bagaimana pula jika perselisihan di antara mereka jauh lebih ringan daripada kasus pembunuhan? Apalagi permasalahan di antara mereka hanya berbeda pendapat atau berbeda sudut pandang dalam masalah khilaafiyyah ijtihaadiyyah? Apakah karena itu dibenarkan baginya untuk tidak menganggap seorang muslim yang berbeda pendapat dengannya sebagai saudara?
Saudaraku, perselisihan yang terjadi di kalangan ahlussunnah dari masa ke masa, dari yang ringan berupa adu argumen sampai yang berat sekalipun yang menyebabkan pertumpahan darah, tidaklah serta-merta menyebabkan lepasnya label persaudaraan di antara mereka.
Bukankah engkau masih ingat dengan firman Allah,
“Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu’min BERPERANG maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan berbuat ANIAYA terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah BERSAUDARA, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat” (QS. Al-Hujuraat: 9-10).
Perhatikanlah, situasinya PERANG (qitaalun) dan ANIAYA (baghyun), namun statusnya tetap SAUDARA (ikhwah). Tentunya untuk situasi perselisihan yang lebih ringan dari itu, tidak merubah statusnya sebagai SAUDARA.
Ketika sesama kaum muslimin berselisih, seharusnya perselisihan tersebut dikembalikan kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Allah berfirman,
“Kemudian jika kalian berselisih pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul-Nya (As-Sunnah), jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya” (Qs. An-Nisaa’: 59).
Kalau kita siap mengembalikan perselisihan antara sesama kita kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah, maka kita harus siap meyakini dan menerima dengan lapang dada bahwa orang yang berselisih dengan kita tersebut adalah SAUDARA kita.
Semoga kita tidak menjadi seperti yang difirmankan Allah,
“Apakah kalian beriman kepada sebagian Al-Kitaab dan ingkar kepada sebagian yang lain?” (QS. Al-Baqarah: 85).
Sumber : muslim.or.id
www.rumahzakat.org
#RZInspirasi #HappyEnergy #Happy #Energy #RumahZakat #SharingHappiness #Zakat #Sedekah #Sharing #Happiness #Berbagi #Donasi #DonasiOnline
Saat ini baru dua Pos Darurat kabut asap yang disiagakan. Adapun layanan yang diberikan adalah ruang steril asap, masker berkualitas, pemeriksaan kesehatan dan obat-obatan. Sementara itu safehosue baru tersedia di pekanbaru.
Bagi sahabat yang membutuhkan pertolongan dan membutuhkan ambulans silahkan hubungi nomor yang tertera pada poster
Transfer Donasi #IndonesiaDarurat Asap :
- BNI Syariah 155 555 5589
- Mandiri 132000 481 974 5
an Yayasan Rumah Zakat Indonesia
Link donasi: https://
Konfirmasi transfer via WA Center di 08157300 1555
#Rumahzakat #MelawanAsap #1jutamasker #IndonesiaDaruratAsap #Bencana #karhutla2019 #saveRiau #savekalimantan #savesumatra #Savejambi
Istiqomah adalah upaya seseorang untuk menempuh ajaran agama islam yang benar dengan tidak berpaling ke kanan maupun ke kiri. Istiqomah ini mencakup pelaksanaan semua bentuk ketaatan kepada Allah lahir dan batin, dan meninggalkan semua bentuk larangan-Nya.
Ada beberapa kiat untuk senantiasa istiqomah dalam beribadah maupun muamalah.
Niat ikhlas beraktivitas sesuai ajaran Allah Swt dan Rasul-Nya.
Ini sebagai upaya utama kita tatkala aktivitas di setiap masa. Sebagai tolok ukur pertama dalam beribadah dan bermuamalah. Sebagai dasar pijakan untuk melakukan amalan-amalan yang telah diajarkan. Dengan niat yang lurus nan tulus, di iringi ikhlas tanpa memelas sebagai seorang muslim ingin berjumpa pada yang Maha Pencipta dalam keadaan bahagia.
Memperbaiki niat kita supaya tidak terlewat karena godaan kanan kiri yang memikat. Satukan hati dan pikiran hanya pada-Nya kita berdzikir sehingga sifat-sifat tercela tak akan terpikir. Dengan niat yang baik dan benar akan diperoleh kebaikan dan balasan yang telah dijanjikan, hanya kepada Allah Swt, niat tulus kita haturkan untuk mendapatkan kenikmatan dalam segala kesibukan.
ÙَاسْتَقÙمْ كَمَا Ø£ÙÙ…ÙØ±Ù’تَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلا تَطْغَوْا Ø¥Ùنَّه٠بÙمَا تَعْمَلÙونَ بَصÙيرٌ (١١٢)
“Maka tetaplah engkau (Muhammad) di jalan yang benar, sebagaimana telah diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang bertobat bersamamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan“. (QS. Hud : 112)
Hendaknya seorang muslim membersihkan hatinya dari sifat ingin dipuji atau tujuan duniawi saat melakukan amalan-amalan ketaatan kepada-Nya. Dalam suatu hadist disebutkan :
“Sesungguhnya ada salah seorang di antara kalian yang ia beramal dengan amalan penduduk surga sampai-sampai jarak antara dirinya dengan surga hanya tinggal satu jengkal, akan tetapi taqdir telah mendahuluinya sehingga iapun beramal dengan amalan penduduk neraka, akhirnya iapun masuk ke dalam neraka.” (HR. Muslim no 4781)
Memperbanyak do’a kepada Allah Swt agar senantiasa diberikan keistiqamahan
Do’a adalah senjata setiap muslim yang paling mutakhir. Tanpa rasa lelah kita memohon kepada Allah Swt untuk senantiasa tetap pada jalur istiqamah yang murni, yang setiap amalan kita tidak ada yang terbuang sia-sia karena sikap riya’ sekecil biji sawi pun. Kita berdoa agar senantiasa dijauhkan dari hati berbisik kepada kejelekan dan kemungkaran. Oleh karena itu sepantasnya seorang muslim berdoa agar dikokohkan hati pada ketaqwaan dan keimanan. Do’a yang paling sering dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah :
Do’a agar kita tetap istiqomah dalam memegang teguh agama islam yang sesuai dengan syari’at yang benar.
يامقلب القلوب ثبت قلبي على دينك
Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu.” [HR.Tirmidzi 3522, Ahmad 4/302, al-Hakim 1/525, Lihat Shohih Sunan Tirmidzi III no.2792]
يا مقــلـب لقــلــوب ثبــت قــلبـــي عــلى طـا عــتـك
Artinya: “Wahai Dzat yg membolak-balikan hati teguhkanlah hatiku diatas ketaatan kepadamu” [HR. Muslim (no. 2654)]
اللَّهÙÙ…ÙŽÙ‘ Ù…ÙØµÙŽØ±ÙÙ‘ÙÙŽ الْقÙÙ„Ùوب٠صَرÙÙ‘ÙÙ’ Ù‚ÙÙ„Ùوبَنَا عَلَى طَاعَتÙÙƒÙŽ
Artinya: “Ya Allah yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepadamu.” (HR. Muslim)
رَبَّنَا لَا ØªÙØ²Ùغْ Ù‚ÙÙ„Ùوبَنَا بَعْدَ Ø¥ÙØ°Ù’ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا Ù…Ùنْ لَدÙنْكَ رَØÙ’مَةً Ø¥Ùنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابÙ
Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran: 7)
Memantapkan keteguhan hati untuk berusaha mengingat-ingat kemuliaan orang yang beristiqomah.
Perjuangan dalam kebaikan dan ketaqwaan sangat besar, tentunya suatu pengorbanan akan disertai balasan yang menggiurkan, meskipun balasan tersebut jauh dari mata memandang, jauh dari pikiran yang menerawang, namun kita sebagai seorang muslim harus teguh pendirian, kuat dalam keimanan, hingga Allah Swt memberikan balasan yang mulia sebab keistiqomahan kita.
Ø¥Ùنَّ الَّذÙينَ قَالÙوا رَبّÙنَا اللَّه٠ثÙمَّ اسْتَقَامÙوا Ùَلا خَوْÙÙŒ عَلَيْهÙمْ وَلا Ù‡Ùمْ ÙŠÙŽØÙ’زَنÙونَ (١٣) Ø£ÙولَئÙÙƒÙŽ أَصْØÙŽØ§Ø¨Ù Ø§Ù„Ù’Ø¬ÙŽÙ†Ù‘ÙŽØ©Ù Ø®ÙŽØ§Ù„ÙØ¯Ùينَ ÙÙيهَا جَزَاءً بÙمَا كَانÙوا يَعْمَلÙونَ (١٤(
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian mereka tetap istiqamah, tidak ada rasa khawatir pada mereka dan mereka tidak (pula) bersedih hati. Mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS Al Ahqaf : 13-14)
teman yang mengajak kebaikan
Kita bisa melihat sikap seseorang dari faktor siapa teman dia, jika seorang teman mengajak kebaikan, itu sebagai modal awal dan dasar kita untuk teguh dalam istiqomah, dia akan selalu mengingatkan dan mengorbankan waktu demi kebaikan dalam amalan-amalan, namun sebaliknya jika kita memilih teman yang mengajak kejelekan, niscaya kita akan dapatkan pada jalur kemungkaran sehingga kita mudak terperosok pada jurang kemaksiatan.
Sudah sering kita mendengar hadits yang masyhur dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang gambaran teman yang baik dan teman yang buruk, dimana beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengumpamakan teman yang baik sebagai penjual minyak wangi dan teman yang buruk sebagai tukang pandai besi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
“ Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Tentang si penjual minyak wangi, kalau engkau tidak membeli minyak wanginya maka engkau akan medapatkan bau wanginya. Adapun tentang si tukang pandau besi, kalau engkau atau bajumu tidak terbakar maka engaku akan mendapatkan bau yang tidak enak.” (HR. Bukhori, no 1959).
Membaca siroh Nabawiyah menambah pengalaman dalam beristiqomah
Dunia fana penuh tokoh yang dijadikan idola, dalam realita seseorang akan mengikuti gaya dan model kepada yang ia idolakan. Sehingga kebanyakan orang membanggakan idola mereka meskipun itu bersifat tercela. Dan sifat mereka akan mempengaruhi setiap amalan-amalan yang mereka lakukan bahkan telah kerasukan virus artisme yang memandang hidup ini penuh kemewahan dan bersenang-senang.
Lantas, siapakah tauladan kita yang seharusnya patut dan pantas dicontoh oleh setiap muslim? Rasulullah SAW telah diutus oleh Allah Swt untuk menyempurnakan akhlaq, dari kejelekan menuju kebaikan, dari kemaksiatan beralih pada ketaqwaan, dari kemungkaran berubaha keistiqomahan.
لَقَدْ كَانَ Ù„ÙŽÙƒÙمْ ÙÙÙŠ رَسÙÙˆÙ„Ù Ø§Ù„Ù„Ù‘ÙŽÙ‡Ù Ø£ÙØ³Ù’وَةٌ ØÙŽØ³ÙŽÙ†ÙŽØ©ÙŒ Ù„Ùمَنْ كَانَ يَرْجÙÙˆ اللَّهَ وَالْيَوْمَ Ø§Ù„Ø¢Ø®ÙØ±ÙŽ ÙˆÙŽØ°ÙŽÙƒÙŽØ±ÙŽ اللَّهَ ÙƒÙŽØ«Ùيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswatun hasanah (suri teladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzaab: 21)
Memperbanyak bacaan para sahabat yang sangat keras dalam memperjuangkan islam dapat menumbuhkan sikap optimis kita dalam beramal, mengobarkan sikap gigih kita dalam keistiqomahan dan memberikan makna kebahagiaan dalam kehidupan kita.
Dalam beramal tak hanya mengandalkan jiwa dan pikiran, lebih dari itu hati yang tulus menjadi pondasi setiap amalan menggapai keistiqomahan. Hingga suatu saat balasan dari kemuliaan kita dapatkan dari Allah Yang Maha Penyayang. Amin
Wallahu A’lam.
Sumber : bersamadakwah.net
www.rumahzakat.org
#RZInspirasi #HappyEnergy #Happy #Energy #RumahZakat #SharingHappiness #Zakat #Sedekah #Sharing #Happiness #Berbagi #Donasi #DonasiOnline