Seorang muslimah makan sambil berjalan, makan dengan tangan kiri, tanpa berdoa, bahkan menyisakan makanan, hal ini seakan sudah menjadi pemandangan umum di kantin-kantin kampus. Betapa miris hati ini melihatnya.
Bila amal ibadah yang ringan saja sudah ditinggalkan dan disepelekan, bagaimana dengan amalan yang besar pahalanya?? Atau mungkinkah karena hal itu hanya merupakan suatu ibadah yang kecil kemudian kita meninggalkannya dengan alasan kecilnya pahala yang akan kita peroleh? Tidak begitu Saudariku.
Yang sedikit apabila rutin dilakukan, maka akan menjadi banyak! Allah Ta’ala berfirman,
“Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul, dan janganlah kamu merusakkan segala amalmu.” (QS. Muhammad 33)
Cukuplah firman Allah Ta’ala tersebut menjadi nasihat bagi kita semua untuk selalu berusaha menaati perintah Allah dan perintah Rasul-Nya, baik perintah wajib maupun anjuran (sunnah) maupun atau perintah untuk menjauhi perkara yang dilarang. Saat ini banyak kita jumpai seorang muslim yang menyepelekan amalan sunnah, namun berlebihan pada perkara yang mubah.
Maka perhatikanlah firman Allah Ta’ala,
“Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya.” (QS. Al-Hayr : 7)
Dan di antara perintah dan larangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah adab ketika makan dan minum.
Adab ketika Makan dan Minum
1. Memakan makanan dan minuman yang halal.Saudariku, hendaknya kita memilih makanan yang halal. Allah Ta’ala telah memerintahkan kepada kita agar memakan makanan yang halal lagi baik. Allah Ta’ala telah berfirman,
“Hai para rasul, makanlah yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mu`minun: 51)
2. Mendahulukan makan daripada shalat jika makanan telah dihidangkan.Yang dimaksud dengan telah dihidangkan yaitu sudah siap disantap. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila makan malam telah dihidangkan dan shalat telah ditegakkan, maka mulailah dengan makan malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi shalat) sampai makanmu selesai.” (Muttafaqun ‘alaih) Faidahnya supaya hati kita tenang dan tidak memikirkan makanan ketika shalat. Oleh karena itu, yang menjadi titik ukur adalah tingkat lapar seseorang. Apabila seseorang sangat lapar dan makanan telah dihidangkan hendaknya dia makan terlebih dahulu. Namun, hendaknya hal ini jangan sering dilakukan.
3. Tidak makan dan minum dengan menggunakan wadah yang terbuat dari emas dan perak.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang minum pada bejana perak sesungguhnya ia mengobarkan api neraka jahanam dalam perutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Dalam salah satu riwayat Muslim disebutkan, “Sesungguhnya orang yang makan atau minum dalam bejana perak dan emas …”
4. Jangan berlebih-lebihan dan boros.Sesungguhnya berlebih-lebihan adalah di antara sifat setan dan sangat dibenci Allah Ta’ala sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Isra` ayat 26-27 dan Al-A’raf ayat 31. Berlebih-lebihan juga merupakan ciri orang-orang kafir sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Seorang mukmin makan dengan satu lambung, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh lambung.” (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Mencuci tangan sebelum makan.Walaupun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mencontohkan hal ini, namun para salaf (generasi terdahulu yang shalih) melakukan hal ini. Mencuci tangan berguna untuk menjaga kesehatan dan menjauhkan diri dari berbagai penyakit.
6. Jangan menyantap makanan dan minuman dalam keadaan masih sangat panas ataupun sangat dingin karena hal ini membahayakan tubuh.Mendinginkan makanan hingga layak disantap akan mendatangkan berkah berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,“Sesungguhnya yang demikian itu dapat mendatangkan berkah yang lebih besar.” (HR. Ahmad)
7. Tuntunan bagi orang yang makan tetapi tidak merasa kenyang.Para sahabat radhiyallahu ‘anhum berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan tetapi tidak merasa kenyang.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ”Barangkali kalian makan berpencar (sendiri-sendiri).” Mereka menjawab, ”Benar.” Beliau kemudian bersabda, “Berkumpullah kalian atas makanan kalian dan sebutlah nama Allah, niscaya makanan itu diberkahi untuk kalian.” (HR. Abu Dawud)
8. Dianjurkan memuji makanan dan dilarang mencelanya.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan sama sekali. Apabila beliau menyukainya, maka beliau memakannya. Dan apabila beliau tidak suka terhadapnya, maka beliau meninggalkannya. (HR. Muslim)
9. Membaca tasmiyah (basmallah) sebelum makan.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia membaca ‘Bismillah’ (dengan menyebut nama Allah). Jika ia lupa membacanya sebelum makan maka ucapkanlah ‘Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi’ (dengan menyebut nama Allah pada awal dan akhir -aku makan-)” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)Di antara faedah membaca basmallah di setiap makan adalah agar setan tidak ikut makan apa yang kita makan.
Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang duduk bersama seseorang yang sedang makan. Orang itu belum menyebut nama Allah hingga makanan yang dia makan itu tinggal sesuap. Ketika dia mengangkat ke mulutnya, dia mengucapkan, ‘Bismillaahi fii awwalihii wa aakhirihi’. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa dibuatnya seraya bersabda, “Masih saja setan makan bersamanya, tetapi ketika dia menyebut nama Allah maka setan memuntahkan semua yang ada dalam perutnya.” (HR. Abu Dawud dan An-Nasa`i)
10. Makan dan minum dengan tangan kanan dan dilarang dengan tangan kiri.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian makan, makanlah dengan tangan kanan dan minumlah dengan tangan kanan, karena sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim)Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam mendoakan keburukan bagi orang yang tidak mau makan dengan tangan kanannya. Seseorang makan di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam dengan tangan kirinya, maka beliau bersabda, “Makanlah dengan tangan kananmu.” Orang itu menjawab, “Saya tidak bisa.” Beliau bersabda, “Semoga kamu tidak bisa!” Orang tersebut tidak mau makan dengan tangan kanan hanya karena sombong. Akhirnya dia benar-benar tidak bisa mengangkat tangan kanannya ke mulutnya. (HR. Muslim)
11. Makan mulai dari makanan yang terdekat.Umar Ibnu Abi Salamah radhiyallahu’anhuma berkata, “Saya dulu adalah seorang bocah kecil yang ada dalam bimbingan (asuhan) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tangan saya (kalau makan) menjelajah semua bagian nampan. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam menegur saya, ‘Wahai bocah bacalah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari yang terdekat denganmu.’ Maka demikian seterusnya cara makan saya setelah itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)Hadits ini sekaligus sebagai penguat dari kedua adab makan sebelumnya dan menjelaskan bagaimana cara menasihati anak tentang adab-adab makan. Lihatlah bahwa nasihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam sangat dipatuhi oleh Umar Ibnu Abi Salamah pada perkataan beliau, “ … demikian seterusnya cara makan saya setelah itu.“
12. Memungut makanan yang jatuh, membersihkannya, kemudian memakannya.Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika salah satu dari kalian makan lalu makanan tersebut jatuh, maka hendaklah ia memungutnya dan membuang kotorannya kemudian memakannya. Jangan ia biarkan makanan itu untuk setan.” (HR. At-Tirmidzi)Sungguh betapa mulianya agama ini, sampai-sampai sesuap nasi yang jatuh pun sangat dianjurkan untuk dimakan. Hal ini merupakan salah satu bentuk syukur atas makanan yang telah Allah Ta’ala berikan dan bentuk kepedulian kita terhadap fakir miskin.
13. Makan dengan tiga jari (yaitu dengan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah) kemudian menjilati jari dan wadah makan selesai makan.Ka’ab bin Malik radhiyallahu ’anhu berkata, “Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam makan dengan tiga jarinya. Apabila beliau telah selesai makan, beliau menjilatinya.” (HR. Muslim)Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian selesai makan, maka janganlah ia mengusap jari-jarinya hingga ia membersihkannya dengan mulutnya (menjilatinya) atau menjilatkannya pada orang lain.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maksudnya yaitu menjilatkan pada orang lain yang tidak merasa jijik dengannya, misalnya anaknya saat menyuapinya, atau suaminya.
14. Cara duduk untuk makanRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Aku tidak makan dengan bersandar.” (HR. Bukhari) Maksudnya adalah duduk yang serius untuk makan. Adapun hadits yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat makan duduk dengan menduduki salah satu kaki dan menegakkan kaki yang lain adalah dhaif (lemah). Yang benar adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk bersimpuh (seperti duduk sopannya seorang perempuan dalam tradisi Jawa) saat makan.
15. Apabila lalat terjatuh dalam minumanNabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila lalat jatuh pada minuman salah seorang dari kalian maka hendaklah ia mencelupkan lalat tersebut kemudian barulah ia buang, sebab di salah satu sayapnya ada penyakit dan di sayap yang lain terdapat penawarnya.” (HR. Bukhari)
16. Bersyukur kepada Allah Ta’ala setelah makanTerdapat banyak cara bersyukur atas kenikmatan yang Allah Ta’ala berikan kepada kita, salah satunya dengan lisan kita selalu memuji Allah Ta’ala setelah makan (berdoa setelah makan). Salah satu doa setelah makan yaitu, “alhamdulillaahi hamdan katsiiran thayyiban mubaarakan fiihi ghaira makfiyyin walaa muwadda’in walaa mustaghnan ‘anhu rabbanaa.”(Segala puji bagi Allah dengan puja-puji yang banyak dan penuh berkah, meski bukanlah puja-puji yang memadai dan mencukupi dan meski tidak dibutuhkan oleh Rabb kita.”) (HR. Bukhari)
17. Buruknya makan sambil berdiri dan boleh minum sambil berdiri, tetapi yang lebih utama sambil duduk.Dari Amir Ibn Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya radhiyallahu ’anhum, dia berkata, “Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri dan sambil duduk.” (HR. Tirmidzi, hadits hasan shahih)Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seorang laki-laki minum sambil berdiri. Qatadah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Kami bertanya kepada Anas, ‘Kalau makan?’ Dia menjawab, ‘Itu lebih buruk -atau lebih jelek lagi-.’” (HR. Muslim)
18. Minum tiga kali tegukan seraya mengambil nafas di luar gelas.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sebanyak tiga kali, menyebut nama Allah di awalnya dan memuji Allah di akhirnya. (HR.Ibnu As-Sunni dalam ‘Amalul Yaumi wallailah (472))Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum, beliau bernafas tiga kali. Beliau bersabda, “Cara seperti itu lebih segar, lebih nikmat dan lebih mengenyangkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
19. Bernafas dalam gelas dilarang oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya, “Apabila salah seorang dari kalian minum, janganlah ia bernafas di dalam gelas.”(HR. Bukhari)
20. Berdoa sebelum minum susu dan berkumur-kumur sesudahnya.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika minum susu maka ucapkanlah, ‘Allahumma barik lana fihi wa zidna minhu’ (Ya Allah berkahilah kami pada susu ini dan tambahkanlah untuk kami lebih dari itu) karena tidak ada makanan dan minuman yang setara dengan susu.” (HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman (5957), dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jami’(381))Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila kalian minum susu maka berkumur-kumurlah, karena sesungguhnya susu meninggalkan rasa masam pada mulut.” (HR. Ibnu Majah (499))
21. Dianjurkan bicara saat makan, tidak diam dan tenang menikmati makanan seperti halnya orang-orang Yahudi.Ishaq bin Ibrahim berkata, “Pernah suatu saat aku makan dengan Abu ‘Abdillah (Imam Ahmad) dan sahabatnya. Kami semua diam dan beliau (Imam Ahmad) saat makan berkata, ‘Alhamdulillah wa bismillah’,kemudian beliau berkata, ‘Makan sambil memuji Allah Ta’ala adalah lebih baik dari pada makan sambil diam.’”
Semoga yang sedikit ini bermanfaat dan semoga Allah Ta’ala memberikan kemudahan kepada kita dalam mengamalkan apa yang kita ketahui, karena hakikat ilmu adalah amal itu sendiri.
www.rumahzakat.org
#RZInspirasi #SharingHappiness #Zakat #Sedekah #Sharing #Happiness #Berbagi #Donasi #DonasiOnline
JAKARTA. Rumah Zakat kembali mendapatkan penghargaan 1st Champion Indonesia Original Brand Award 2019 untuk kategori ZIS. Ini merupakan kali ke 4 Rumah Zakat mendapatkan penghargaan yang sama sejak tahun 2015.
“Alhamdulilah, terimakasih atas kepercayaan masyarakat dan seluruh stake holder kepada Rumah Zakat kami kembali menerima pengharaan Indonesia Original Brand untuk kategori ZIS. Mohon doanya gara kami bisa terus menjadi lebih baik” ujar CEO Rumah Zakat, Nur Efendi dalam acara penghargaan Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (31/7).
Pencapaian tersebut tentu menjadikan Rumah Zakat lebih bersemangat untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada ummat dan meningkatkan kinerja sehingga manfaat untuk masyarakat semakin terasa.
Selama 21 tahun memberdayakan, Rumah Zakat memberikan manfaat pada 32,357,797 Penerima layanan manfaat, 1.453 Desa Berdaya binaan yang tersebar dari aceh hingga papua, 18 Sekolah Juara dan 8 Rumah Sakit.
Tak hanya itu dalam moment idul Adha ini, Rumah Zakat menyiapkan program Superqurban. Superqurban adalah inovasi optimalisasi hewan qurban yang diolah dalam bentuk kornet dan redang yang tahan lama sehingga pemanfaatannya menjangkau lokasi di dalam dan luar negeri, daerah bencana serta untuk aksi-aksi kemanusiaan.
Dari Januari hingga Juni 2019 Rumah Zakat telah menyalurkan 161.986 paket Superqurban untuk 80.993 penerima manfaat di seluruh wilayah Indonesia. Dengan jumlah terbanyak disalurkan di desa dan pelosok, kemudian terbanyak kedua untuk wilayah bencana. Sementara itu di Idul Adha tahun 2019 ini Rumah Zakat menargetkan 15.000 pequrban dengan satu juta paket Superqurban.
Sebagian besar menusia tertipu oleh kehidupan dunia.Mereka tertipu oleh kesombongan dirinya, mereka merasa bangga dan takjub dengan kemampuan dirinya, mereka merasa tidak butuh pada Allah. Mereka merasa mampu mengatasi segala macam masalah yang ada dihadapan mereka dengan kekuatan dan kemampuannya sendiri . Mereka merasa tidak perlu melibatkan Allah dalam urusan mereka. Mereka menganggap menyediakan waktu untuk berdialog dan berdzikir mengingat Allah hanya merupakan usaha sia- sia dan membuang waktu percuma.
Sebenarnya tidak demikian. Justru dzikir mengingat Allah itulah hal yang paling penting dan utama dalam kehidupan kita. Allah telah memerintahkan kita untuk selalu ingat kepadaNya dengan sebanyak banyaknya dimanapun kita berada, ketika berdiri, duduk dan berbaring. Sebagaimana dijelaskan dalam beberapa ayat Qur’an sebagai berikut:
Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. 42- Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. (Al Ahzab 41-42)
Maka apabila kamu telah menyelesaikan salat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. ….(An Nisa 103)
Dalam surat Adzariyat ayat 56 bahkan Allah menjelaskan bahwa ia tidak menjadikan Jin dan manusia melainkan untuk beribadah dan menyembahNya.
www.rumahzakat.org
#RZDzuhur #Ramadhan #Happy4All #SharingHappiness #Zakat #Sedekah #Sharing #Happiness #Berbagi #Donasi #DonasiOnline
SAKETA, (22/07)2019. Pasca gempa 7,2 M melanda bumi Halmahera, ribuan orang kehilangan tempat tinggalnya. Mereka terpaksa tinggal di tenda-tenda darurat. Pada kesempatan ini, tim relawan Rumah Zakat bergerak melakukan aksi, menyusuri desa-desa di Kec. Gane Timur Selatan. Kecamatan Gane Timur Selatan termasuk wilayah yang terdampak gempa paling parah. Karena jarak desa-desa di wilayah ini hanya berjarak 2-11Km dari titik pusat gempa.
Desa-desa yang dijangkau tim meliputi Desa Gane Dalam, Gane Luar, Desa Kuwo, Desa Ranga-Ranga. Sebagian besar Desa-desa ini hanya dapat di tempuh dengan jalur laut dan udara. Walaupun masih 1 kepulauan dengan pulau Halmahera, tapi blum ada akses darat untuk tembus kesana.
Saat ekspedisi tim melakukan pendataan, ternyata kebutuhan mendesak saat ini adalah akses komunikasi, listrik dan air bersi. Saat ini warga korban terdampak gempa sudah sekitar sepekan Setelah tinggal di tenda-tenda darurat. Kebutuhan MCK, dan kesehatan juga darurat disana.
Selanjutnya tim Rumah Zakat menyalurkan paket rendang dan kornet Superqurban sebagai bantuan cadangan pangan bagi warga terdampak bencana. Tim relawan Rumah Zakat terus bahu membahu bersama TNI-Polri, menyalurkan logistik ke desa-desa yang sulit di akses ini.
Kehadiran Superqurban sangat bermanfaat di lokasi bencana, terutama d Maluku Utara ini, sebagai variasi dan ketahanan pangan dan gizi para penyintas dan relawan di lapangan, yang setiap harinya makan dengan mie instan.
Mari bergerak nyata dengan berpartisipasi dalam program Superqurban siaga pangan untuk daerah rawan bencana.
Superqurban energi berkelanjutan.
#RumahZakat #RumahZakatAction #GempaHalmahera #Qurban #Superqurban #Qurban2019 #HargaSapi #HargaQurban #QurbanKita #SiagaPangan
.
Lantas bagaimana pola makan atau diet bisa menekan jumlah penderita penyakit?
Atau menyembuhkan (dengan izin Allah pastinya) yang sudah terlanjur terkena penyakit ? .
Mari sama-sama kita tadabbur QS Abasa 24-32.
Bahwa QS. Abasa 24:32 adalah Perintah Allah kepada manusia untuk memperhatikan makanannya
24. Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
25. Sesungguhnya kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit)
.
26. Kemudian kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,
.
27. Lalu kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu
.
28. Anggur dan sayur-sayuran,
.
29. Zaitun dan kurma,
.
30. Kebun-kebun (yang) lebat,
.
31. dan buah-buahan serta rumput-rumputan,
.
32. Untuk kesenanganmu dan binatang-binatang ternakmu.
.
Tadabburi-lah proporsi tentang makan dan minum dalam ayat-ayat QS. Abasa : 24-32
1. Jangan lupakan minum air putih.
2. Porsi kelompok buah, sayur dan rempah-rempah yang lebih banyak yaitu 4/6 bagian
3. Porsi biji-bijian 1/6 bagian
4. Protein hewani lainnya hanya 1/6 bagian
InsyaAllah..Jika kita yakini, kita akan menuai manfaatnya.
Maha benar Allah dengan segala Firman-Nya.
.
Ditulis dari hasil diskusi dengan seorang guru .
.
Ini pola diet atau pola makan yang sebenanrnya banyak para ilmuwan jg mengkiblat ke pola ini juga, dan efeknya memang luar biasa ke badan jika benar-benar diterapkan
.
#RZInspirasi #Inspirasiku #RumahZakat #quoteskebaikan #perubahan #hijrah #istiqomah #NegeriAkhirat #Masadepan #bebetter #dobette
Heatstroke adalah penyakit paling parah yang berhubungan dengan cuaca panas. Umumnya, orang yang menderita heatstroke memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat celsius. Ketika suhu tubuh semakin meningkat, biasanya kulit akan mulai memerah.
Bagi Anda yang berniat untuk pergi berhaji, suhu di Tanah Suci bisa mencapai 50 derajat Celcius yang bisa menyebabkan heatstroke dan terjadi akibat kekurangan asupan air, cairan tubuh menguap, keluar banyak keringat sampai kandungan air dalam darah menjadi kering sehingga darah tidak mengalir sampai kepala, maka terjadilah heatstroke.
Untuk menjaga agar stamina dan kesehatan tetap prima, disarankan untuk memperbanyak meminum air, semprot wajah dengan air dan gunakan payung saat berada di luar ruangan.
Heat stroke dapat menyebabkan jamaah haji lemas, pusing, mual, bahkan kematian akibat paparan sinar matahari yang sangat panas. Suhu tubuh yang melonjak dapat menyebabkan organ tubuh gagal berfungsi. "Setelah Anda mencapai titik suhu tertinggi, maka biasanya akan berdampak pada organ, seperti ginjal, hati, jantung dan otak," ujar Douglas Kupas, MD, dokter emergensi di Geisinger Health System. Perubahan mental atau kebingungan juga merupakan tanda mengalami heatstroke.
Ketika mengalami kondisi gejala-gejala ini, segera mencari bantuan medis. Mendapat bantuan secepat mungkin adalah salah satu kunci selamat dari heatstroke.
Dari berbagai sumber.
www.rumahzakat.org
#Heatstroke #Haji #Umrah #TanahSuci #EdukasiHaji #Inspirasi #RumahZakat
Tasikmalaya (13/7) Rumah Zakat bersama Indosat menyalurkan wakaf Al Quran Braille sebanyak 16 paket dan 30 paket sembako kepada para santri di Pesantren Tunanetra MT Al Hikmah, Tawang, Tasikmalaya. Acara dihadiri oleh Wakhid Efendi selaku CEO ZISWAF dari Indosat dan Soleh Hidayat selaku Chief Waqf Officer dari Rumah Zakat.
MT Al Hikmah merupakan pesantren khusus tunanetra yang didirikan oleh Ustadz Rahmat yang juga seorang tunanetra. Sebelumnya aktivitas mengaji dilakukan bergantian karena jumlah Al Quran yang terbatas. Tak seperti Al Quran yang kita baca sehari-hari, Al Quran Braille memiliki bentuk yang lebih tebal dan berat, tebal satu juz Al Quran Braille sama seperti tiga puluh juz Al Quran biasa. Untuk membacanya juga diperlukan keahlian khusus. Ustadz Rahmat selaku pimpinan MT bertindak juga sebagai instruktur yang mengajarkan cara membaca Al Quran Braille kepada santri tunanetra lainnya.
Mendesaknya kebutuhan Al Quran Braille menjadi dasar dicanangkannya program Wakaf Al Quran Braille dari Indosat bersama Rumah Zakat. Diharapkan dengan adanya program ini santri akan lebih semangat mengaji dan memperdalam ilmu agama Islam.
“Saya selaku pembina pesantren mengucapkan banyak terima kasih kepada donatur, karena ada yang perhatian kepada komunitas kami, mengingat kami ini banyak keterbatasan,” ujar Ustadz Rahmat penuh syukur.
#rumahzakat #wakaf #gelombangwakaf #wakafalquran #wakafalquranbraille
Allah SWT berfirman, ''Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan tidak (pula) beriman.''
(QS Maryam [19]: 39) Ayat di atas sering mengingatkan kita agar selalu waspada dari sifat lalai. Sifat lalai akan berakibat pada kecerobohan serta hilangnya semangat dalam berkarya. Padahal tugas kita di dunia ini lebih banyak dibanding dengan waktu yang tersedia.
Jauh-jauh hari Rasulullah SAW telah mewanti-wanti umatnya agar selalu waspada terhadap setiap kesempatan yang selalu disia-siakan. Ibnu Abbas RA menceritakan Rasulullah SAW pernah bersabda, ''Dua kenikmatan yang banyak menipu manusia adalah nikmat sehat dan waktu senggang.'' (HR Bukhari dan Tirmidzi).
Orang yang tidak menyadari betapa berharganya waktu dan kesehatan, akan menggunakan waktu yang ada dengan amalan yang sia-sia. Sebaliknya apabila kita menggunakan dua kenikmatan tersebut untuk hal-hal yang bermanfaat, maka kita telah menabung untuk jaminan masuk surga, karena Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan amalan kaum muslimin meskipun hanya sebesar zarrah.
Betapa ruginya orang yang meninggal dunia dalam keadaan lalai. Sebuah kelalaian yang akan membawa pada penyesalan yang sia-sia. Kesempatan untuk beramal shaleh tidak akan ada kecuali hanya di dunia. Sedangkan hari akhirat hanyalah konsekwensi dari kehidupan kita di dunia.
Karena itu, mumpung kita masih diberi kesempatan hidup juga kesehatan, alangkah baiknya apabila kita menggunakan waktu yang tersedia dengan melakukan amal shaleh untuk kita petik hasilnya di akhirat kelak. Jangankan para ahli neraka yang akan selalu menyesali perbuatannya, para ahli surga pun nanti akan menyesal karena tidak menanam amal shaleh yang lebih banyak lagi.
Semoga kita semua tidak termasuk orang-orang yang digambarkan dalam Alquran, ''Supaya jangan ada orang yang mengatakan, 'Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah)'.'' (QS Az Zumar [39]: 56). Wallahu'alam bish-shawab.
#Zakat #Infak #Sedekah #BahagiaBerbagi #SharingHapiness #RumahZakat
#SayaBerdaya
Ilmu agama yang bermanfaat, anak sholeh yang selalu mendoakan ortunya dan sedekah jariyah adalah di antara amalan yang bermanfaat bagi mayit walaupun ia sudah di alam kubur. Simak sajian singkat berikut.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ø¥ÙØ°ÙŽØ§ مَاتَ الْإÙنْسَان٠انْقَطَعَ عَمَلÙه٠إÙلَّا Ù…Ùنْ ثَلَاثَة٠مÙنْ صَدَقَة٠جَارÙيَة٠وَعÙلْم٠يÙنْتَÙَع٠بÙÙ‡Ù ÙˆÙŽÙˆÙŽÙ„ÙŽØ¯Ù ØµÙŽØ§Ù„ÙØÙ ÙŠÙŽØ¯Ù’Ø¹ÙÙˆ Ù„ÙŽÙ‡Ù
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Faedah dari hadits di atas:
Pertama: Jika manusia itu mati, amalannya terputus. Dari sini menunjukkan bahwa seorang muslim hendaklah memperbanyak amalan sholeh sebelum ia meninggal dunia.
Kedua: Allah menjadikan hamba sebab sehingga setelah meninggal dunia sekali pun ia masih bisa mendapat pahala, inilah karunia Allah.
Ketiga: Amalan yang masih terus mengalir pahalanya walaupun setelah meninggal dunia, di antaranya:
a. Sedekah jariyah, seperti membangun masjid, menggali sumur, mencetak buku yang bermanfaat serta berbagai macam wakaf yang dimanfaatkan dalam ibadah.
b. Ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu syar’i (ilmu agama) yang ia ajarkan pada orang lain dan mereka terus amalkan, atau ia menulis buku agama yang bermanfaat dan terus dimanfaatkan setelah ia meninggal dunia.
c. Anak yang sholeh karena anak sholeh itu hasil dari kerja keras orang tuanya. Oleh karena itu, Islam amat mendorong seseorang untuk memperhatikan pendidikan anak-anak mereka dalam hal agama, sehingga nantinya anak tersebut tumbuh menjadi anak sholeh. Lalu anak tersebut menjadi sebab, yaitu ortunya masih mendapatkan pahala meskipun ortunya sudah meninggal dunia.
Keempat: Di antara kebaikan lainnya yang bermanfaat untuk mayit muslim setelah ia meninggal dunia yang diberikan orang yang masih hidup adalah do’a kebaikan yang tulus kepada si mayit tersebut. Do’a tersebut mencakup do’a rahmat, ampunan, meraih surga, selamat dari siksa neraka dan berbagai do’a kebaikan lainnya.
Kelima: Sabda nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “atau anak sholeh yang mendo’akannya”, tidaklah dipahami bahwa do’a yang manfaat hanya dari anak saja. Bahkan do’a kebaikan orang lain untuk si mayit tersebut tetap bermanfaat insya Allah. Oleh karena itu, kaum muslimin disyari’atkan melakukan shalat jenazah terhadap mayit lalu mendo’akan mayit tersebut walaupun mayit itu bukan ayahnya.
Keenam: Dalam hadits terdapat isyarat adanya keutamaan menikah, juga terdapat dorongan untuk menikah dan memperbanyak keturunan supaya mendapatkan keturunan sholeh (sehingga bermanfaat nantinya ketika kita telah meninggal dunia, pen).
Sumber https://rumaysho.com/1663-terputusnya-amalan-kecuali-tiga-perkara.html
Sifat seorang muslim adalah selalu taat dan patuh terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya. Ketika Allah melarang sesuatu, maka ia patuh. Begitu pula ketika Rasul-Nya melarang sesuatu dengan mensifati sebagai sesuatu yang dimurkai, maka seorang muslim pun mendengar dan menjauhi tindakan semacam itu. Di antara bentuk duduk yang terlarang adalah sebagaimana para pembaca lihat pada gambar, yaitu duduk dengan meletakkan tangan kiri di belakang dan dijadikan sandaran atau tumpuan.
Kata Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz, duduk seperti ini terlarang di dalam dan di luar shalat. Bentuknya adalah duduk dengan bersandar pada tangan kiri yang dekat dengan bokong. Demikian cara duduknya dan tekstual hadits dapat dipahami bahwa duduk seperti itu adalah duduk yang terlarang. (Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 25: 161)
Jika ada yang bertanya, logikanya mana, kok sampai duduk seperti ini dilarang? Maka jawabnya, sudah dijelaskan bahwa duduk semacam ini adalah duduk orang yang dimurkai Allah (maghdhub ‘alaihim). Jika sudah disebutkan demikian, maka sikap kita adalah sami’na wa atho’na, kami dengar dan taat. Tidak perlu cari hikmahnya dulu atau berkata ‘why?‘ ‘why?‘, baru diamalkan. Seorang muslim pun tidak boleh sampai berkata, ah seperti itu saja kok masalah. Ingatlah, Allah Ta’ala berfirman,
ÙَلْيَØÙ’ذَر٠الَّذÙينَ ÙŠÙØ®ÙŽØ§Ù„ÙÙÙونَ عَنْ أَمْرÙه٠أَنْ ØªÙØµÙيبَهÙمْ ÙÙØªÙ’نَةٌ أَوْ ÙŠÙØµÙيبَهÙمْ عَذَابٌ Ø£ÙŽÙ„Ùيمٌ
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih” (QS. An Nur: 63).
_____
Sumber : https://rumaysho.com/2482-duduk-bersandar-yang-dimurkai.html
1. Ibadah Haji Merupakan Rukun Islam.
Bahwa Ibadah haji merupakan rukun Islam, dimana kesempurnaan keislaman seseorang tercermin dalam pelaksanaan Ibadah haji ini. Oleh karenanya hendaknya setiap muslim berupaya mulai dengan kesanggupannya untuk melaksanakan ibadah haji.
2. Ibadah Haji Merupakan Amalan yang Paling Utama
Hal ini didasarkan kepada riwayat yang menjelaskan saat Rasulullah ditanya oleh seorang sahabatnya tentang amalan paling utama. Dan Rasulullah memberikan jawaban salah satunya adalah haji yang mabrur.
3. Ibadah Haji Merupakan Jihad
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda,"Jihadnya orang yang telah lanjut usia, orang yang lemah dan kaum wanita adalah melaksanakan haji dan umrah," (HR. An Nasa'i no.2626)
4. Ibadah Haji Akan Menghapuskan Kesalahan dan Dosa
"Barangsiapa yang melaksanakan haji ke Baitullah, kemudian ia tidak rafats tidak berbuat maksiat, maka ia akan kembali seperti dalam keadaan ketika dilahirkan oleh ibu kandungnya." (HR. Bukhari no. 1819)
5. Haji yang Mabrur Akan Mendapatkan Surga
"Umrah yang satu ke umrah yang berikutnya akan menghapuskan dosa diantara keduanya. Dan haji yang mabrur, tidak ada pahala baginya melainkan Surga." (HR. Bukhari no. 1871)
6. Para Jamaah Haji Merupakan Duta Allah
"Orang-orang yang berperang di jalan Allah, orang orang yang melaksanakan haji dan orang orang yang melaksanakan ibadah umroh merupakan duta-duta Allah. Jika mereka memohon kepada-Nya, pasti Allah akan memberikannya." (HR Ibnu Majah no. 2893)
Wallahu alam
Sumber: Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec
#rumahzakat #haji #Ibadahhaji2019 #hajiumroh #makkah #madinah #wukuf #sedekah #zakat #haji #keutamaanhaji #mabrur
Beribadah haji merupakan rukun Islam yang kelima, melaksanakan ibadah haji merupakan bentuk ibadah spiritual tahunan yang dilaksanakan di Mekkah bersamaan dengan seluruh umat muslim di dunia.
Dalam ibadah haji terdapat 6 rukun haji yang harus dilaksanakan sesuai dengan urutannya. Ururtan rukun haji yaitu ihram, wukuf, tawaf ifadah, sa’I, tahallul, dan dan tertib. Dari 6 rukun haji tersebut berikut adalah penjelasannya.
1. IHRAM
Ihram yaitu niat untuk masuk ke dalam manasik haji. Jika ada yang meninggalkan ihram, maka hajinya tidak sah. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niat dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907).
2. WUKUF DI PADANG ARAFAH
Melaksanakan wukuf di padang Arafah merupakan rukun haji yang sangat penting. Orang yang tidak melaksanakan wukuf, berarti hajinya tidak sah. Ibnu Rusyd berkata, “Para ulama telah sepakat bahwa wukuf di padang Arafah merupakan bagian dari rukun haji dan barangsiapa yang luput atau meninggalkannya, maka harus ada haji pengganti atau hajinya diulang tahun berikutnya.” Sesuai dengan sabda Nabi,“Haji adalah wukuf di Arafah.” (HR. An Nasai no. 3016, Tirmidzi no. 889, Ibnu Majah no. 3015.
3. TAWAF
Tawaf yaitu mengitari Ka’bah sebanyak 7 kali. Sesuai dengan firman ALLAH, “Dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).” (QS. Al Hajj: 29)
4. SA’I
Sa’i ialah berjalan dari Shofa ke Marwah dan sebaliknya dalam rangka ibadah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lakukanlah sa’i karena Allah mewajibkan kepada kalian untuk melakukannya.” (HR. Ahmad 6: 421. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits tersebut hasan).
5. TAHALLUL
Tahallul adalah diperbolehkannya kembali jemaah melakukan apa yang dilarang saat ihram. Simbol dari tahallul yaitu minimal memotong rambut sebanyak 3 helai, namun tidak jarang yang menggunduli rambutnya. Dengan ini, maka apa yang dilarang saat ihram, menjadi boleh dilakukan. Semua mazhab berpendapat bahwa tahallul merupakan wajib haji. Namun mazhab syafi’i berpendapat kalau tahallul termasuk rukun haji.
6. TERTIB
Tertib ialah mengerjakan semua rukun-rukun haji sesuai urutannya dan tidak boleh ada yang terlewat. Tidak hanya haji, banyak ibadah dalam syariah Islam yang memasukan tertib sebagai rukun dan biasanya menjadi rukun terakhir. Sedangkan rukun sendiri bermakna apa-apa yang harus dijalankan. Sehingga dengan adanya rukun tertib, kita tidak boleh meloncati rukun-rukun yang telah ditetapkan dan membuat umat Islam sedunia seragam dalam menjalankan ibadah.